attention!!!
Chapter terpanjang semoga faham dengan alur di chapter 8 ,Happy reading :)
Ya aku sudah memutuskan break dengan hikmal pada akhir November sama sekali tidak ada kejelasan sampai di penghujung tahun ini
banyak tangisan dan luka setiap malamnya dan aku memberanikan diri untuk keluar dari rumah menghirup udara segar .
Aku berniat untuk pergi kerumah Haikal untuk memutuskan hubungan sore hari ini
Tapi hari ini memang hari paling labil dalam hidupku , aku diusir pagi pagi karena melawan ucapan ucapan papa . Dan sialnya Haikal menambah banyak tangisan yang keluar.
"Persetan hari ini aku harus putus gimana pun caranya" desis zafa dijalan.
aku sudah berada didepan gang rumahnya sedikit lagi aku akan sampai didepan rumah Haikal aku masih berdiri menghadapi kenyataan yang sebentar lagi akan aku dapatkan .
Belum aku masuk dalam gang itu air mataku mengalir deras , 4 bulan pacaran satukalipun aku tidak pernah di kenalkan oleh Haikal ke orang tuanya .
Sekejam itu Haikal menganggap ketulusan hatiku ini main main .
"Hey jangan di depan gang mbak " kata itu sontak menghilangkan lamunanku dan tangisanku"Eh iya mas maaf " kataku sambil mengusap tangisku dan pergi tidak melanjutkan perjalananku malah berbelok ke rumah Johanes merengek bahkan meminta sandaran yang pasti sekarang Haikal tidak pernah memberikan pundaknya itu .
johanes sangat membukakan pintu lebar lebar ketika aku datang dan menangis
"Eh Lo Dateng sama siapa , kenapa nangis , zaf ngapain , jangan nangis " itu yang pertama aku dengar saat Johanes membukakan pagar untukku dan jelas bukan aku sangat hancur saat itu dan menangis sejadi jadinya karena apa?
Karena aku diusir oleh papaku sendiri dan aku menelfon Haikal dan apa responnya ?"Kal tolong , jemput gue , gue diusir " kataku gemetaran pagi itu
"Kok bisa sih , turut in aku sekali aja zaf Lo balik minta maaf ke bokap Lo beres " kata Haikal menusuk perasaanku yang berantakan pagi itu
"Lo gatau masalahnya kan? Kalo gak bisa jemput gapapa kupikir kamu masih bisa diandalkan untuk situasi kayak gini " kataku menangis
"Masalahnya kakak gue besok nikah ini aja repot dirumah aku lagi bantuin tata dekorasi " katanya lagi
"Iya gapapa" setelah itu aku mematikan telfon ku dan berlari menyusuri jalan sambil menghentikan tangisku Haikal menelfon lagi
"Lo dimana ? Pulang!! Jangan kabur kabur an !" Kata nya lagi
"Masih peduli?" Kataku lagi
"Lo masih pacar gue walaupun hubungan cuma gini gini aja , udah deh nurut aja sekarang pulang Lo dimana? " Tanya nya lagi
" Emang ya kal gue udah gak penting lagi buat Lo , nanti kalo ketemu gue bakal ngomong semuanya !" Kataku sambil menangis lagi
"Zafa ! Lo tu batu banget deh sumpah gatau lagi gue , Lo dimana gue jemput !" Katanya lagi dengan intonasi tinggi
Zafa tidak tau menahu tentang Haikal yang sedikit kasar saat berbicara mungkin ini sifat aslinya? Apa karena ada sesuatu yang dia tutupi sampai membuat Haikal sekasar ini? Alasan yang sampai ini aku tidak tau kebenarannya .
"Gue di --" belum selesai aku meneruskan bicaraku namun dengan sengaja Haikal menutup ponselnya padahal aku sudah berada di depan gang rumahnya yang terlihat sepi sepi saja tidak ada terop ataupun janur yang melengkung didepan gerbang sangat kelihatan bohongnya bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
RESSY
Romancecerita ini mengandung banyak penyembuhan dan luka , author harap akan cocok dibaca oleh penderita sadphobia