Tentang Kamu 01

205 18 14
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.
"Yesung,, kau dari mana?" Yesung menghentikan langkah kakinya saat suara Ibunya terdengar masuk ke dalam gendang telinganya. Membuat Yesung mau tak mau menoleh, dan menjawab pertanyaan Ibunya.

"Jangan pura-pura tak tahu. Aku baru saja selesai dengan acara kencan buta yang Ibu atur untukku." Jawab Yesung malas,, tapi membuat sebuah senyum di wajah Ibunya.

"Bagaimana menurutmu? Dia tampan, seorang pemgusaha muda, dan juga baik yang pasti." Yesung merotasi matanya malas.

"Dia tak lebih dari seorang yang gila kerja, apa Ibu tahu! Aku bahkan di tinggal di restoran karna dia harus pergi ke perusahaan, dan meninggalkan bill beserta aku yang harus pulang dengan taksi. Dan juga selama makan malam, ponselnya terus berbunyi membuatku tak nyaman." Jawab Yesung menggebu menjelekan pasangan yang Ibunya pilihkan.

"Ini pria ke empat dan tak ada yang benar. Jangan suruh aku berkencan lagi." Tolak Yesung langsung pada Ibunya.

"Tapi nak,, nanti akan Ibu pilihkan yang benar-benar baik untukmu. Kau mau yah!"

"Nah,, aku tak mau lagi. Aku akan fokus bekerja saja." Yesung pergi melangkahkan kakinya ke lantai atas meninggalkan Ibunya.

"Yesung,, sahabat-sahabatmu bahkan sudah menikah dan ada yang sudah memiliki anak. Apa kau tak takut menjadi perawan tua.!"

"Aku tak peduli! Aku istirahat dulu Bu!" Yesung tanpa  berbalik mengatakan itu pada Ibunya yang mematung di lantai bawah. Kemudian menutup pintu kamar nya dengan segera, tak lupa juga menguncinya. Yesung hanya takut, Ibunya menerobos masuk dan membahas lagi tentang kencan buta. Demi apapun Yesung muak..
.

.

.

.
Yesung tersentak kaget saat seorang wanita yang dia kenal sebagai asistennya masuk tanpa etika.

"Bagaimana kencanmu? Berhasil?" Yesung menghela nafas malas.

"Tidak,, dan jangan tanyakan apapun lagi." Seulgi menurunkan air mukanya yang tadi antusias.

"Ahh, kenapa? Apa pria kali ini tak menarik bagimu. Seingatku, Ibumu mengatakan kalau dia seorang pengusaha muda. Dan itu kriteriamu bukan?" Seulgi menatap Yesung penuh penasaran dengan jari-jari yang berada di dagunya.

"Sudah ku katakan aku tak mau membahasnya. Silahkan keluar nona Kang,, kau tau pintunya kan." Ujar Yesung tanpa mengalihkan matanya dari lembar kertas berisi gambar-gambar pakaian.

"Ck,, kau tidak asik. Yesung,, ini....." Seulgi melebarkan jarinya dan mulai menghitung.

"4,, eoh 5 tahun sejak kau putus dari si Choi yang meninggalkanmu untuk wanita ular itu. Dan aku tak pernah melihatmu sekalipun berkencan dengan pria, jika bukan karna Ibumu yang mengatur kencan buta. Apa jangan-jangan......" Yesung menatap Seulgi aneh.

"A-apa??"

"Jangan-jangan kau masih mencintai si Choi itu." Tunjuk Seulgi tepat di depan wajah Yesung.

"Cih,, singkirkan jarimu. Aku tak lagi memikirkan pria itu. Dan hentikan semua pertanyaan tak bergunamu. Lebih baik kau pergi kebagian produksi, dan ambilkan aku sample." Seulgi meniup jarinya yang sempat Yesung remas, dengan muka cemberut Seulgi keluar dari ruangan Yesung. Memenuhi keinginan atasannya itu.

Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang