Yesung baru saja sampai di Swiss kemarin siang, dia kesini untuk menghabiskan sisa liburan di setiap bulan. Swiss menjadi negara ke 5 yang dia kunjungi dalam 6 bulan terakhir. Setidaknya dalam satu bulan sekali Yesung akan pergi berlibur. Bukankah dia terdengar sangat kaya.!!
Yesung tidak sendiri ada keluarganya juga, ada Kakak laki-lakinya bernama Leeteuk. Serta Ibu dan Ayahnya yang selalu ingin ikut bersamanya setiap kali berlibur. Padahal dia bukanlah anak kecil lagi, usianya sudah hampir memasuki 30 tahun dalam beberapa tahun lagi.
Hari sudah malam, dia bergegas untuk tidur. Karna besok dia berniat untuk menjelajahi negara Swiss, yaitu kota Zurich. Dia akan berpetualang sendiri. Tanpa Kakak laki-lakinya, atau pun orangtuanya, itu sebuah peraturan yang dia buat.
.
.
.
.
.
.
.
Yesung turun dari kereta saat hari masih pagi. Dia memakai sweeter rajut turtleneck putih, di balut dengan mantel coklat di bagian luar, dan jangan lupa scraf hitam mengelilingi lehernya. Di padu padankan dengan celana berbahan hangat berwarna abu-abu dan tas selempang berwarna sama, juga sneakers berwarna putih sebagai sentuhan akhir.
Yesung berjalan tergesa untuk keluar dari stasiun kereta, tangannya tak lepas melihat peta yang sedari tadi dia genggam. Menyesuaikan dengan peta pada ponsel pintarnya. Matanya yang tak lepas dari peta, membuatnya tak sengaja menabrak bahu pejalan kaki lainnya. Yesung membungkuk meminta maaf, lalu melanjutkan lagi langkah kakinya. Dengan sesekali menoleh kebelakang memastikan orang yang tadi tidak marah.
Tempat yang pertama Yesung kunjungi adalah Lindenhof. Sebuah bangunan tua yang terawat dengan baik oleh pemerintahnya. Yesung masuk ke dalam dan berdiri di sebuah sumur kecil. Wajahnya mendongak ke atas, sebelum kedua tangan mungil itu terkepal di depan wajahnya, dan berdoa dengan serius, meminta sebuah pengharapan yang kelak bisa membahagiakan keluarganya.
Yesung menatap kedepan setelah selesai dengan doanya. Buku peta yang sedari awal terus dia pegang, di genggam olehnya semakin kuat. Wajahnya menyendu mengingat doa yang dia panjatkan tadi.
Saat akan keluar dari Lindenhof, Yesung berpapasan dengan seorang pemuda. Yesung memelankan langkahnya, dia merasa tidak asing dengan pemuda itu. Pemuda itu mendongakan wajahnya saat Yesung ingin memastikan lagi. Tapi mungkin saja Yesung salah lihat.
.
.
.
.
.
.
.
Kyuhyun sedang libur dari perkuliahannya. Dia memilih Swiss untuk melanjutkan S2nya. Tak ada alasan khusus dia memilih Swiss, dia hanya ingin saja. Dan pilihannya tepat, Swiss adalah negara ternyaman untuknya saat ini.
Hari ini Kyuhyun berniat menghabiskan waktu dengan mengunjungi sebuah kafe, hanya untuk sekedar menghabiskan harinya saja. Kyuhyun berjalan menyusuri jalanan padat pengunjung. Ini jalan utama yang memang selalu di penuhi para turis yang ingin sekedar melihat kota Zurich.
Bahnhofstrasse,, jalan menuju Kota tua yang terkenal dengan Lindenhof. Orang-orang akan datang ke tempat itu hanya untuk sekedar berfoto, atau berdoa meminta sesuatu.
Saat di pertengahan jalan, seorang perempuan dengan kucir kuda rendah dan terlihat berantakan menyenggol bahunya. Alis Kyuhyun yang tadi menukik ingin marah, berganti dengan tatapan terpesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Song
FanfictionPair : Kyusung Only. FF ini aku bikin berdasarkan suasana hati yang aku mau 😊 Setiap Chapter akan berbeda, karna isinya Oneshoot bahkan bisa lebih. Aku ambil secara acak dari isi lagu, tergantung Mood aja. Jadi jangan tunggu FF ini, aku bikin ini b...