Seungkwan's baby

4.7K 240 20
                                    

Sama seperti biasanya, Seventeen begitu sibuk menghadiri banyak kegiatan, mulai dari satu panggung ke panggung yang lain. Apalagi sekarang mereka sedang dalam masa promosi mini album terbaru, bisa-bisa jatah untuk beristirahat mereka jadi berkurang atau bahkan tidak sama sekali.

Namun akhir-akhir ini ada yang aneh dengan tingkah laku Seungkwan. Entah ini hanya prasangka buruk Vernon, atau mungkin Seungkwan benar-benar mengabaikan pemuda belasteran tersebut. Pasalnya, hampir 24 jam mereka bersama karena jadwal yang begitu padat, tapi tak sedikit pun manik si pemuda manis menatap ke arahnya.

Apa Vernon membuat kesalahan hingga Seungkwan mengabaikannya?

Tidak ada yang tau apa isi pikiran dari pemuda berpipi tembam itu, terutama Vernon yang memiliki sifat alami tak peka. Karena itulah Vernon berinisiatif untuk memeriksanya sendiri.

Jadwal seventeen hari ini adalah syuting untuk acara reality show mereka, 'Going Seventeen'. Ini merupakan kesempatan yang tepat bagi Vernon, karena saat syuting going seventeen ia bebas untuk bergerak termasuk mendekati Seungkwan.

Namun, semua itu tidak semudah yang Vernon pikirkan. Seungkwan yang energik tak henti-hentinya bergerak kesana-kemari, hingga membuat Vernon kesulitan untuk mendekati. Tapi Vernon tidak menyerah begitu saja, dengan sedikit memaksakan ia berjalan mendekat ke arah Seungkwan hingga pundak mereka benar-benar saling menempel. Seungkwan yang menyadari itu langsung melirik sinis ke arah orang di sampingnya, dan kemudian berjalan pergi mencari tempat lain di samping Woozi.

Ternyata dugaan Vernon benar, Seungkwan benar-benar mengabaikannya dan bahkan Seungkwan sempat menatap sinis ke arahnya.

Seungkwan yang biasanya selalu menempel dan bergelayutan di lengan kekar Vernon, sekarang tiba-tiba saja menjauhinya tanpa sebab. Vernon jadi bingung, haruskah dia meminta maaf, tapi minta maaf karena apa? Vernon saja tidak tau salahnya apa.

***

Di sela-sela waktu istirahat, Vernon sesekali melirik ke arah Seungkwan yang duduk lumayan jauh darinya. Pemuda manis itu nampak sedang asik memandang layar handphone. Entah apa yang sedang dipandangi oleh Seungkwan, tapi pemuda manis itu nampak amat menyukainya, terlihat dari ujung bibirnya yang terus tertarik ke atas, membuat Vernon curiga jangan-jangan kekasihnya itu selingkuh dengan pria lain.

Vernon yang penasaran lantas berjalan mengendap-endap mendekati Seungkwan dari belakang. Lihat saja jika Seungkwan benar-benar selingkuh, akan ia labrak siapapun orang yang berani mendekati kekasihnya itu.

Namun, alangkah terkejutnya Vernon kala ia melihat siapa orang yang ada di layar handphone Seungkwan. Foto seorang anak kecil berparas bule yang tidak lain adalah dirinya sendiri.

“Loh kok itu kan foto aku!” Celetuk Vernon mengejutkan Seungkwan.

Seungkwan buru-buru menyembunyikan handphone-nya ke dalam saku celana dan berbalik menghadap ke arah Vernon.

“B-bukan ko! B-bukan foto b-bononie.”

“Tapi itu jelas-jelas foto aku pas kita masih trainee kan?”

“Bukan!” Bentak Seungkwan membuat orang-orang di sekitar menatap ke arah mereka.

Vernon khawatir orang-orang beranggapan bahwa dia dan Seungkwan bertengkar, oleh karena itulah Vernon buru-buru menarik lengan Seungkwan dan menyeretnya pergi dari keramaian.

Setelah menemukan tempat yang sepi, barulah Vernon mulai mengintrogasi Seungkwan.

“Kenapa Kwanie ngehindar terus dari aku?” Tanya Vernon tapi Seungkwan hanya diam tertunduk sembari memainkan jemarinya.

“Jawab, Boo Seungkwan!”

Dengan bibir bergetar Seungkwan menjawab,
“H-habis dulu Bononie lebih kecil dari Kwanie, kaya puppy. Tapi sekarang Bononie lebih tinggi, Kwanie ga suka!”

Vernon membulatkan matanya, terkejut akan jawaban tak masuk akal dari Seungkwan.

“Lah emang kenapa kalo aku lebih tinggi sekarang?”

“Bononie kan baby aku, masa baby lebih besar sih?!”

“Aku bukan baby lagi Kwan”

“Kalo bukan baby apa dong?” Tanya Seungkwan sembari mengembungkan pipi.

“Aku pacar kamu, top kamu.
Kalo top harus lebih tinggi biar nyium kamu-nya enak” jawab Vernon seraya menarik pinggang Seungkwan ke dekapannya. Menarik dagu si submitif agar menatap langsung ke wajahnya.

“Tapi Kwanie maunya baby...”

“Ya udah kalo gitu kita bikin aja!”

“Bikin apa?”

“Bikin baby”

“Kamu udah gila ya?!
Mana ada laki-laki bisa hamil”

Seungkwan mendorong dada Vernon kesal, ia tak menyangka Vernon akan berkata seperti itu. Tapi yang didorong hanya terkekeh gemas membuat Seungkwan semakin kesal.

Melihat kelakuan gemas si manis, membuat Vernon semakin ingin mengecup bibir plum yang mengerucut ke depan itu.

CUP!

Tanpa aba-aba Vernon mengecup bibir Seungkwan. Yang awalnya hanya mengecup ringan, lama kelamaan ciuman mereka semakin dalam. Bibir Seungkwan begitu candu bagi Vernon, manis juga lembut seakan meleleh saat dilumat. Sayang jika hanya dinikmati sekejap saja.

Lima menit sudah berlalu dan akhirnya tautan bibir mereka terlepas juga, memperlihatkan wajah Seungkwan yang sepenuhnya memerah.

“Cute!” Kekeh Vernon.

Wajah merona Seungkwan kini semakin memerah, nyalanya sudah menjalar hingga ke telinga juga tengkuknya.

“Tuh kan wajahnya merah” goda Vernon.

“Jangan lihat!” Protes Seungkwan seraya menutupi wajahnya.

“Cute banget sih pacar aku”

“Aku bilang jangan lihat Vernon Hansol Chwe!!!”

Tak puas menggoda sang ke kasih, Vernon lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Seungkwan.

“Kita lanjut yuk!” Bisik Vernon seduktif.

“Lanjut apa?” Tanya Seungkwan dengan polosnya.

“Kita lanjut buat anak di kamar”

“HANSOL KITA PUTUS!”












*Pernah dipublis di Twitter

VerKwan One Shoot 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang