Break up

3.5K 174 21
                                    

Hansol Vernon Chwe adalah siswa paling populer di sekolah. Sebagai ketua tim basket, tidak ada satupun yang tidak mengenalnya. Semua orang memujanya, terutama paras rupawannya. Namun, ada satu hal  yang tidak diketahui oleh orang-orang. Hansol sudah memiliki kekasih.

Boo Seungkwan, hanya siswa biasa yang tidak menonjol. Namanya memang sering kali terpampang di papan pengumuman sekolah sebagai siswa berprestasi, tapi selain itu tidak ada lagi yang spesial.

Orang-orang mungkin akan terkejut jika mengetahui keduanya memiliki suatu hubungan spesial. Dilihat dari latar belakang mereka saja sudah berbeda. Oleh karena itulah keduanya sepakat untuk merahasiakan hubungan mereka.

Tapi.... Jika boleh jujur alasan sebenarnya Seungkwan tidak ingin mempublikasikan hubungan mereka adalah karena ia minder. Dia yang hanya siswa biasa berkencan dengan idola sekolah, apa yang akan dikatakan orang-orang padanya, mungkin ia akan dihujat oleh seisi sekolah.

Malam itu di pesta ulang tahun sekolah, semua murid tengah riuh bersorak. Bukan karena meriahnya pesta, tapi karena dua primadona sekolah berciuman di hadapan api unggun disaksikan oleh semua orang yang ada di sana termasuk Seungkwan.

“Hansol dan Nara memang cocok” itulah yang orang-orang katakan.

Ya, Seungkwan akui mereka memang cocok. Hansol sangat tampan begitu serasi dengan kecantikan Nara yang tidak tertandingi. Seungkwan sadari itu, sejak dari awal ia tau bahwa dirinya tidak pantas untuk Hansol yang sempurna.

“Mengapa aku berdiri di barisan paling depan?” Keluh Seungkwan dalam hati, ia kemudian berbalik meninggalkan kerumunan orang-orang yang masih bersorak.

Hansol melihatnya, ia melihat tatapan kecewa dari kekasihnya yang sekarang tengah berjalan menjauhi api unggun.

Hansol masih bingung dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Mengapa Nara menciumnya?
Mengapa orang-orang bersorak gembira mengelilinginya?
Mengapa Seungkwan meneteskan air matanya?

Seungkwan telah pergi meninggalkan Hansol dengan wajah yang dipenuhi kekecewaan. Hansol telah menyakiti Seungkwan, pujaan hatinya. Tapi apa yang sedang ia lakukan? Berdiri seperti orang bodoh tanpa mengejar kekasihnya itu dan membiarkan perempuan buruk rupa ini memeluk lengannya.

“Hansol, aku sudah menyukaimu dari sejak pertama kali kita bertemu, maukah kau menjadi pacarku?” Perkataan Nara itu menyadarkan Hansol dari lamunan. Ia langsung melepaskan pelukan Nara dari lengannya dan tanpa berkata-kata ia berlalu pergi menyusul Seungkwan, menerobos kerubunan yang masih menatapnya heran.

“Seungkwan!” Pangil Hansol seraya berlari mengejar Seungkwan, tapi yang dipanggil hanya berpura-pura tidak mendengar. Seungkwan sibuk menatap langkah kakinya yang berjalan sempoyongan, sesekali ia menghapus tetesan air mata yang tak henti-hentinya   mengalir membasahi pipi.

“Seungkwan!”
Hansol menarik lengan Seungkwan hingga langkah kakinya terhenti.

“Aku bisa jelaskan, Seungkwan.”

“Benar apa kata orang, kalian berdua sangat serasi. Selamat.” Ucap Seungkwan dengan senyuman menyedihkan di wajahnya.

Senyuman Seungkwan terus menghantui pikiran Hansol. Pagi, siang, sore, dan malam ia selalu terbayang-bayang wajah Seungkwan yang dipenuhi air mata. Hansol tidak tau harus berbuat apa, untuk tidur saja ia tidak bisa, hatinya masih diliputi rasa bersalah.

Hansol harus memperbaiki hubungannya dengan Seungkwan, ia tak mau mengakhiri hubungannya dengan kesalahpahaman.

***

Seungkwan berjalan membawa nampan makan siangnya menuju meja kosong di kantin. Semua menu hari ini merupakan favorit Seungkwan, tapi entah mengapa rasanya ia tak nafsu makan. Sedari tadi yang ia lakukan hanyalah memain-mainkan brokoli dengan sendok ya, tanpa ada niatan untuk melahapnya.

VerKwan One Shoot 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang