Knock me up, daddy!

4K 165 12
                                    

Petang itu orang-orang nampak berkerumun di depan gerbang sekolah. Ramai, saling berbisik memuji ketampanan seorang pria yang tengah sibuk memainkan handphone sembari bersandar di  samping pintu Lamborghini Veneno Roadster berwarna putih.

Ingin berkenalan, namun tak ada satu pun yang berani mendekat karena terlihat jelas status pria itu berbeda jauh dengan mereka. Lihat saja jam tangan Patek Philippe seri 5004T yang melingkar di tangannya juga setelan jas mewah yang dikenakannya. Pria itu jelas sangat berkelas.

"Daddyyyy" panggil seorang pemuda berpipi chubby dengan setelan Jersey dan tas badminton yang ukurannya terlihat jauh lebih besar darinya.

Pemuda itu berlari mendekat seraya melambai-lambaikan tangannya.   Hampir saja terjatuh karena tersandung kakinya sendiri, tapi untung saja ia berhasil menyeimbangkan diri. Dengan cekikikan gemas pemuda itu berlanjut berlari menghampiri sang daddy.

"Kwanie udah selesai ekskulnya?" Tanya Vernon seraya mengusap Surai coklat Seungkwan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kwanie udah selesai ekskulnya?" Tanya Vernon seraya mengusap Surai coklat Seungkwan lembut.

"Udah dong...
Malah tadi Kwanie menang terus pas main. Nih lihat lencana Kwanie nambah jadi 4" Ucap Seungkwan bangga seraya menunjukkan keempat lencana yang terpasang di dada.

"Pinter banget baby nya daddy"

Bukan rahasia umum lagi bahwa Seungkwan memiliki seorang sugar Daddy kaya raya, bahkan ia kerap kali bercerita kepada sahabat-sahabatnya tentang sang daddy.

"Sekarang kita mau kemana, Daddy?"

"Kwanie udah makan?"

Seungkwan menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah, kita makan malam dulu ya di restoran ka Joshua"

Seungkwan mengangguk riang, keduanya pun bergegas masuk kedalam mobil mewah milik Vernon meninggalkan orang-orang yang masih asik menyaksikan kemesraan  dua sejoli yang terpaut usia 11 tahun.

"Kamu ga dingin, Kwanie?"

"Engga, malah Kwanie kepanasan habis gerak kesana kemari"

"Tapi itu celana kamu kependekan, nanti kamu masuk angin lagi"

"Seragamnya emang begini, daddy"

"Kamu ganti dulu deh sama celana panjang"

"Ih... Panas daddyyy... Kwani ga mau ganti pake celana panjang"

"Ganti aja deh,
Yuk  kita ke mall dulu beli celana, atau kamu mau ke butik aja?"

"Ngapain ke mall, Kwanie juga bawa celana training panjang di tas"

"Ya sudah cepat ganti celananya"

"Ga mau daddy, emangnya kenapa sih Daddy maksa Kwanie pake celana panjang?"

"Masalahnya Daddy jadi ga bisa fokus nyetirnya, baby"

"Oooh"

Seketika suasana menjadi sunyi dan tak lama laju mobil pun berhenti.

"Kamu apa-apaan, Kwanie?" Tanya Vernon histeris, berusaha menyingkirkan kaki kanan Seungkwan yang bersengger di atas pahanya.

"Habis daddy masa kaya gini aja udah kerangsang sih?"

"Bukan daddy aja yang bakal kerangsang, orang-orang yang lihat kaki mulus kamu juga pasti bakal sama kaya daddy"

"Masa sih? Bukannya Deddy aja yang mesum?" Goda Seungkwan seraya menarik tangan Vernon dan meletakkannya di paha telanjang Seungkwan.

"Padahal Daddy udah tua hihihi- WAH!!"

Tiba-tiba saja tubuh Seungkwan terjungkir ke belakang karena senderan jok mobil yang bergerak mundur tanpa ada aba-aba.

Vernon melepas sabuk pengamannya dan bergegas berpindah menuju kursi tempat duduk Seungkwan lalu mengukung tubuh pemuda tersebut.

"D-daddy...
Daddy mau apa?" Tanya Seungkwan, tubuhnya bergetar.

"Bukannya Kwanie sendiri yang godain Daddy?
Padahal Daddy udah coba tahan dari tadi, tapi kamu godain daddy terus"

"T-tapi..."

Melihat Seungkwan yang ketakutan, Vernon mengurungkan niatnya untuk menyerang sang sugar Boo nya tersebut. Iya bergerak mundur untuk kembali ke tempat duduk, namun gerakannya terhenti kala sebuah tangan menarik ujung jasnya.

"Kenapa daddy berhenti?"

"Daddy ga bisa, kamu masih dibawah umur"

"Kenapa memangnya kalo Kwanie masih dibawah umur? Apa Kwanie kurang menarik?"

"No, cuma Kwanie yang bisa bikin daddy kaya gini, Daddy cuma ga mau kalo nanti Kwanie hamil sebelum lulus SMA"

"Kan tinggal daddy nikahin aja"

"Terus sekolah kamu gimana?"

"Daddy kan udah kaya, jadi buat apa Kwanie sekolah?"

Mendengar perkataan Seungkwan tersebut, Vernon pun lantas menyentil kening si manis pelan.

"Aduh!"

"Ini bukan soal ijazah atau soal melamar kerja.
Sekolah itu penting, nanti yang ajarin anak kita biar pinter siapa kalo kamu ga sekolah?"

"Ya udah, jangan sampe hamil aja" celetuk Seungkwan membuat Vernon terkejut.

"Maksud kamu?"

Tangan Seungkwan bergerak masuk kedalam saku celananya yang pendek dan mengeluarkan sebuah benda bulat pipih dari sana.

"Nih, pake ini aja"

"KON- (ehem)
Ko Kwanie punya yang beginian?"

"Hoshi yang kasih. Katanya kalo lagi main sama Daddy harus pake ini"

Waw!
Vernon benar-benar tak menduga bahwa sang sugar boo nya ini tidak sepolos kelihatannya.

Dari awal bertemu hingga sekarang, Vernon belum pernah menyentuh Seungkwan lebih jauh. Ia tak tega jika harus mengotori pemuda polos seperti Seungkwan. Namun jika tingkah Seungkwan senakal ini, Vernon jadi tak sungkan untuk mengotorinya.

"Kamu yakin ga akan nyesel?"

"Kwanie yakin ko, bahkan kalo hamil pun Kwanie ga masalah"

"Huh, dasar nakal" ucap Vernon seraya mengecup bibir Seungkwan lembut, lalu berlanjut melumatnya.


*****

Udah lama ga up cerita, jadi aku up ini aja barang kali ada yang belum baca+bonus fanart dari author 🤭

Lanjutannya bakal di up nanti malam 😉

VerKwan One Shoot 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang