Selamat membaca...
Nalan dan Alfa turun dari sepeda motor mereka. Mereka telah sampai ke tempat tujuan yang di beri petunjuk oleh Skies mereka. Nalan dan Alfa berjalan ke arah gang sempit yang berada di pertigaan jalan, mereka terus berjalan dan mereka sampai di mana tempat yang meraka tuju, mereka berdua pun masuk kedalam pagar itu.
"Benar ini tempat nya, Lan?" Tanya Alfa, memastikan.
Nalan menjawab, dengan pasti, "Benar."
"Yaudah, ayok kita cari orangnya."
Mereka berdua masuk kedalam rumah yang cukup reyot itu, dan kalau di lihat tak layak untuk di tinggali. Banyak sekali lumut yang berada di halaman rumah itu, sehingga membuat mereka berjalan dengan hati-hati.
Nalan mengetok pintu pintu tumah itu secaria perlahan, "Permisi."
Muncullah seorang nenek tua dari balik pintu dalam rumah tersebut. Pakaian nenek tersebut cukup sederhana, hanya menggunakan kain kebaya lama saja dan kain batik. Nenek tua itu berusia sekitar 80thn dengan rambut yang beruban dan badan nya ang kurus.
"Iya, ada apa ya, Nak?" Jawab nenek tersebut dari dalam.
"Jadi begini Nek, kedatangan kita berdua kesini ingin menanyakan sesuatu pada Nenek. Siapa tau Nenek mengenal orang tersebut." Terang Alfa.
Nenek tersebut mengajak Nalan dan Alfa masuk kedalam rumah tersebut. "Kalau begitu, mari masuk Nak. Maaf rumah Nenek jelek."
Nalan menjawab, "Oh, nggak apa-apa, Nek."
"Baiklah, kalau begitu. Kalian mau minum apa?" Tawar Nenek tersebut.
"Air putih aja, Nek." Jawab Alfa.
"Kalo gitu, Nenek ambilin dulu ya. Kalian tunggu sini."
Setelah kepergian Nenek tersebut ke dapur. Alfa bangkit dari duduk nya, hanya untuk sekedar melihat dan berkeliling rumah itu.
Nalan melihat ke arah Alfa jengah. Ia memperingati Alfa untuk diam dan kembali duduk. "Alfa, duduk. Nggak sopan kayak gitu di rumah orang."
"Bentar Lan. Gue mau lihat-lihat dulu, siapa tau kita nemu clue." Mata Alfa masih asik menusuri sisi ruang rumah tersebut. Nalan hanya menghembuskan nafasnya kesal.
'Cekrek'
Nalan mengambil gambar pada sebuah bingkai foto tersebut yang menarik perhatian matanya dengan diam-diam.
Nenek itu kembali dengan nampan tiga gelas air putih dan menaruhnya di atas meja.
"Makasih Nek, dan maaf ngerepotin." Ucap Nalan sopan.
"Ah, nggak masalah kok." Nenek tersebut teringat akan tujuan dua bujang tersebut. "Ngomong-ngomong, kalian ingin menanyakan apa pada Nenek?"
"Jadi begini Nek, tujuan kita kemari ingin menanyakan pada Nenek, bahwa apakah ada seorang wanita yang pernah tinggal sama Nenek, di rumah ini?" Tanya Nalan.
Nenek itu pun mengernyitkan dahinya. "Wanita? Sebentar Nenek inget dulu." Nenek itu pun tampak berpikir sejenak, "Oh ya! Nenek inget sekarang!" Wajah Nenek itu tampak sumringah setelah mengingatnya.
"Dulu, ada seorang wanita hamil yang ketemu sama Nenek. Orang itu cantik, dia katanya nggak ada tempat tinggal. Karna hamil nya udah besar banget, jadi Nenek kasih tumpangan di sini." Lanjut Nenek tersebut.
"Hamil? Kira-kira berapa bulan, Nek?" Tanya Nalan.
"Enam, tujuh bulanan kalo nggk salah, Nenek udah sedikit lupa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja [Proses Revisi]
Fanfiction"Kasian? Buat apa lo kasian sama gue hah? Sebegitu menyedihkan nya gue kah?" - Senja Sedang tahap perbaikan cerita😉 penasaran sama ceritanya? Yuk, baca. #1 in nalan[02.03.21] #1 in tertinggal [02.03.21] #1 in taken [31.01.21] #6 in mengalah [31.0...