chapter 6

615 72 0
                                    

Tiga minggu berlalu exam pun usai.

"Yeay akhirnya bakal naik kelas 11." Teriak Haechan saat keluar kelas.

"Emang bakal naik kelas 11? " Ejek Jaemin.

"Ihh, pasti lah. "

"Hahaha.. " Renjun dan Jaemin tertawa.

"Injun yakin mau nunggu Kak Mark sendirian? Kita tungguin deh. " Ucap Jaemin.

"Udah sana pulang aja. Injun berani kok nunggu Kak Mark. " Yakin Renjun.

"Yaudah kita pulang duluan, kalau ada apa-apa langsung hubungin Nana sama Echan awas kalau ngga! " Ancam Jaemin.

"Iya! Udah sana, ntar ketinggalan bus lama lagi nunggunya. " Ucap Renjun sambil mendorong Jaemin dan Haechan.

•~•

Sudah satu jam berlalu Renjun menunggu di pos satpam, dan Mark belum ada tanda-tanda memunculkan batang hidungnya.

"Masih nunggu Mark dek? " Tanya satpam yang sudah dekat dengan Renjun.

"Iya Pak. "

"Gak papa kan nunggu sendiri? Ini sudah harus pulang gantian sama yang lain. "

"Ihh iya gak papa, emang saya anak kecil pak. Udah sana pulang aja pak. "

"Saya duluan ya dek. " Satpam itu meninggalkan Renjun menuju tempat parkir.

'Stop baby don't stop... '
Renjun mengangkat telpon dari Mark.

"Injun bilang kalau kamu udah pulang bareng Jaemin! Sorry tadi kakak ada urusan mendadak, terus kakak lupa ngabarin. " Jelas Mark.

Renjun menjauhkan handphone nya dari telinganya dan menatap nanar handphone nya, "Tenang aja kak Injun udah di rumah, tadi pulang bareng Nana kok. "

Terdengar helaan napas lega dari sebrang telpon, "Syukurilah kalau gitu, sorry juga kalau hari ini kakak gak bisa kerumahmu soalnya urusan kakak belum selesai. "

"Iya, santai aja kak. Lagian kakak gak harus 24/7 bareng Injun terus. Ya udah Injun matiin dulu telponnya. Injun sayang kakak. "

"Sayang Renjun juga. "
Sambungan terputus.

Renjun menghela napas panjang, "Naik bus juga gak buruk. "

Renjun berjalan sambil menendangi kerikil menuju halte bus. Sebelum sampai halte bus seseorang menarik lengan tangan Renjun sehingga Renjun agak terhuyung ke samping.

"Apaan sih! Main tarik-tarik sakit tauk! " Sungut Renjun.

"Ayo pulang sama saya! " Perintah orang itu.

Renjun mengernyitkan dahinya, "Siapa kamu? "

"Saya Jung Jaehyun PA. CAR. KA. MU. "
Ucap Jaehyun dengan menekankan pada kalimat pacar kamu.

"Oo, om om yang di ruang kepala sekolah. Pede banget, Injun aja belum jawab apa-apa. " Renjun mempoutkan bibirnya.

"Ya makanya terima saya, itu mulutnya biasa aja ngode minta dicium? "

Renjun menutup mulutnya dengan menggunakan tangan kanannya, dan tangan kirinya menyubit pinggang Jaehyun, "Mesum! "

"Ayo pulang sama saya. " Ulang Jaehyun.

"Nggak, gak mau Injun mau naik bus aja. "

"Yaudah saya bakal ikut kamu. "

Tanpa memperdulikan perkataan Jaehyun, Renjun melanjutkan jalannya menuju halte bus yang kebetulan sudah ada bus yang akan Renjun tumpangi.

Selama perjalanan keheningan menyelimuti keduanya sampai bus berhenti di halte depan komplek perumahan Renjun. Renjun turun diikuti Jaehyun.

Saat sampai di depan rumah, Renjun langsung masuk dan menutup pintu tanpa berpamitan kepada Jaehyun

"Gak papa gak diajak masuk, yang peting masa depan selamat sampai rumah. " Jaehyun tersenyum memandang pintu rumah Renjun.

Jaehyun berbalik menuju halte bus dan menaiki bus yang ada di sana, padahal dia bisa nelpon supirnya, dasar bulol _-

STRANGER • JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang