Chapter 9

513 60 5
                                    

Sambil mengemudi sesekali Jaehyun melihat kearah Renjun, dan hasilnya tetap sama hanya pandangan kosong Renjun ke arah jalanan.

Jaehyun menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba membuat Renjun menatapnya.

"Kamu tenang aja ada kakak disini." Jaehyun mengelus lembut tangan Renjun.

Air mata berhasil luruh dari mata cantiknya, "Tapi kak. Injun, Injun hampir aja ngelakuin itu. Gimana kalau Buna kecewa sama Injun, hiks."

Jaehyun memindahkan Renjun kepangkuannya, "Dengerin kakak, it wasn't your fault dan Buna nggak akan kecewa sama kamu."

"Hiks..."

"Udah dong nangisnya, sekarang kita pulang. Hapus air mata kamu, nggak mau buat Buna khawatir kan" Jaehyun mengelap air mata Renjun yang tersisa di pipi.

Saat Jaehyun Ingin memindahkan duduk Renjun agar kembali di sampingnya, Renjun memeluk erat Jaehyun dan menyamankan posisinya di dada Jaehyun, "Nggak mau pindah, Injun mau kaya gini aja."

Panas menjalar ke seluruh muka Jaehyun dan telinganya memerah, "O-okay."

Jaehyun melanjutkan kembali perjalanan menuju rumah Renjun dengan Renjun yang duduk di pangkuannya.

*****

Saat sudah sampai di depan rumah Renjun, seorang satpam mengetuk kaca mobil Jaehyun. Jaehyun pun menurunkan kaca mobilnya.

Betapa terkejutnya satpam tersebut melihat majikannya tertidur di pangkuan orang asing.

"Saya bisa jelaskan nanti, sekarang boleh saya minta bantuanya? Tolong buka kan pintu gerbangnya. Ohh iya, bundanya ada di rumah kan?"

Satpam tersebut mengangguk kaku dan membukakan gerbangnya.

Untuk membantu Jaehyun, satpam tersebut membukakan pintu mobil Jaehyun dan berlari untuk memencet bel rumah.

Jungwoo yang masih setengah sadar berjalan lunglai untuk membuka pintu rumahnya. Jungwoo terkejut melihat anaknya dalam gendongan seorang pria dan di buat lebih terkejut dengan pria yang menggendong anaknya.

"Maaf boleh saya letakkan Renjun di kamarnya?" Tanya Jaehyun sopan.

"Ah iya, silahkan masuk."

Jaehyun masuk dan menuju kamar yang berada di lantai bawah.

"Kamu mau kemana? Kamarnya ada di atas." Ujar Jungwoo.

Jaehyun terkejut dengan penuturan Jungwoo, namun dengan cepat Jaehyun mengontrol kembali raut wajahnya. Jaehyun berjalan mengekori Jungwoo menuju kamar Renjun.

Menatap pintu kamar Renjun yang sekarang Jaehyun tersenyum miris. Jungwoo membuka pintu kamar dan mempersilahkan Jaehyun meletakkan Renjun di kasur.

Setelah dirasa Renjun nyaman dengan tidurnya, keduanya pergi meninggalkan Renjun.

Saat keduanya menuruni tangga, Jungwoo membuka pembicaraan, "Kok Renjun bisa bareng kamu?"
Jaehyun pun menceritakan kronologi nya dari awal hingga berakhir Jaehyun mengantarkan Renjun pulang.

Jungwoo menghembuskan napas kasar, "Makasih udah nyelamartin Renjun."

"It's okay, Renjun is my priority."

"Gimana kabar mommy mu?" Jungwoo mengubah topik pembicaraan.

Jaehyun tersenyum simpul, "Mommy udah ngga ada sejak setahun yang lalu karena penyakit yang sama."

"Eumm semoga mommy mu tenang dan Buna harap Nasih mereka ngga sama."

"Jae pun berharap hal yang sama."

Keduanya telah sampai di depan pintu, "Buna jae boleh nggak lanjutin perjuangan Jae?"

Tatapan Jungwoo menghangat, "Entahlah kita ikutin aja dulu alurnya."

Jaehyun menghembuskan napas kecewa, "Yaudah kalau gitu Jae pulang dulu."

"Iya, kamu hati-hati di jalan."


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STRANGER • JaeRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang