Kali Pertama Aku Datang

227 33 12
                                    

        Hufth. Diperjalanan singkat tadi aku merasa mual . Badanku diguncang-guncang. Ingin sekali aku berkata pada mereka, "Hey, tahu kah kalian aku bisa merasa? Tahu kah kalian aku hidup? ". Tapi, bagaimana mau berbicara jika berkata saja aku tidak bisa . 

       15 Menit penuh guncangan itu kini telah ku lalui. Sekarang keadaan tenang. Aku tahu, pasti sekarang sudah sampai. Sampai  ke tempat aku memenuhi  tujuan ku diciptakan. Menerangi. Tak lama, mereka menempatkan ku pada tempat ku yang seharusmya. Tempat itu nyaman dan aku menyukai nya. Ku ucapkan salam perkenalan pada tembok, dinding dan semua benda di rumah ini . Hi, aku penghuni baru!

        Ini adalah hari pertamaku menjalankan tugas muliaku. Menerangi rumah yang berpenghuni tiga bersaudara. Indra, Andri, dan Arin.  Aku ditempatkan di posisi atas, tempat yang strategis bukan? Ya, aku bisa melihat semuanya dari sini. Semua termasuk dia. Hari ini adalah hari pertamaku bertugas, tapi sudah keburu jatuh hati pada makhluk itu. Hmmm.. Perasaan ku masih aktif rupanya. 

        Namanya Indra. Mahasiswa Semester 2. Aku tidak tau dimana dia berkuliah. Maklum, Indra tak bisa bersama ku terus menerus. Dia tidak bisa membawaku, aku  juga tidak bisa ikut bersamanya. Hanya karena satu alasan. Aku hanya dan akan selaku di posisi atas. Aku tidak tahu mengapa aku tertarik padanya. Tapi sejak aku sampai disini dialah yang memperlakukan ku wajar. Indra yang menaruh ku di posisi kekal ini. Beruntungnya aku hari ini . Mulai detik itu juga aku jatuh hati. 

        Ku tengok ke bawah dan ternyata indra di situ, bersama adiknya, Arin. 

        " Kak, nanti sore temen-temen mau ke sini. Ada tugas kelompok. Bolehkan, Kak? "  Gadis berambut lurus sebahu dan berkacamata itu mengiba pada Kakak tertuanya

             " Iya boleh. Tapi jangan sampai malem. Dan inget, belajar ya, bukan ngegosip apa lagi nongkrong. Kalo kakak perhatiin, kalian itu modusnya aja kerja kelompok, tapi nyatanya beda. Inget Rin, bentar lagi UTS " Indra berpendapat dengan tegas tapi lembut . Oh Tuhan.

                " Makasih ya, Kak!  " Arin kegirangan. Setelah itu Arin berlari ke kamar nya sambil berteriak " Belajarnya nggak janji ya, kak. Tergantung situasi dan kondisi hahaha.." Hmm, gadis SMA kelas 11 itu mengakali Kakaknya. Tahukah kalian respon Indra akan tingkah manja adiknya itu? Ia tersenyum, sangat manis, aku makin mengaguminya .

                Ingin rasanya ku panggil dia dan ku sapa dia. Setidaknya memberitahu Indra bahwa sejak hari ini aku akan selalu disini, menjalankan tugasku sambil memperhatikannya. Tapi itu tidak mungkin. Aku hanya partikel kecil yang terkupakan. Selagi ada matahari, aku tak berfungsi. Aku hanya bertugas dalam kegelapan . Jika energi yang mereka sebut listrik itu padam, aku akan menyatu kembali dengan kegelapan. Aku. Lampu. 

        

Sinar LampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang