Pukul 05.00.
Jam tua di sudut ruangan itu mengeluarkan suara aneh nya 5 kali, mengikuti jam berapa saat ini. Huh, asal kalian tau, benda itu berisik sekali! Setiap jam dia akan berbunyi. Iya, berbunyi sebanyak jam berapa saat itu. Maka nya aku paling suka jam satu, dia hanya berbunyi satu kali saja. Tak mengganggu ku.
Dari celah ventilasi kamar Indra,ku lihat lampu kamarnya sudah menyala. Hey, jangan bilang aku mengintip ya! Kau lupa aku di atas sini? Mudah bagiku meilah semburat cahaya lampu dari ventilasi kamarnya .
Pagi sekali dia bangun, padahal setau ku setiap Selasa jadwal kuliah Indra biasanya kosong. Tak lama, ku lihat dia keluar dari pintu kamarnya . Aku ingi tertawa. Wajahnya...wajah orang yang benar-benar baru kembali dari alam mimpi. Tapi wajah itu... aku jatuh hati lagi.
Oh, Tuhan, aku melupakan sesuatu. Aku baru ingat kalau Arin dan Andri tidak sedang di rumah sejak semalam. Arin pergi menginap di rumah temannya untuk mengisi libur beberapa hari ini. Sementara Andri si Studycholic itu sejak beberapa hari kemarin pergi entah ke mana, refreshing katanya. Kalau menurutku Andri memang perlu sesekali berlibur. Aku saja bosan melihatnya selalu belajar di rumah ini. Begitu sampai di rumah, yang dilakukan hanya makan, mandi, tidur, belajar dan begitu seterusnya. Aku heran, apa dia tidak bosan? Atau dia tidak lelah? Memang terkadang ku lihat Andri bercanda bersama adiknya atau kakaknya sesekali, tapi tetap saja frekuensi nya lebih banyak belajar. Wajar saja kan ku sebut dia Studycholic?
Tunggu, jika tidak ada Arin dan Andri di rumah, itu berarti?
Kami. Berdua. Di sini.
Ah tidak! Aku melupakan benda lain di rumah ini. Tapi setidaknya, aku akan puas mengaguminya dari atas sini. Itu lebih dari cukup buatku. Senangnya.
Lepas mencuci mukanya Indra memegang gagang sapu dengan mantap. Hahahaha. Lucu sekali dia menyapu. Biasanya, adik gadisnya yang melakukan ini, tapi lihatlah pagi ini. Ku rasa hari ini aku hanya akan tertawa melihat Indra melakukan semuanya sendiri. Rumah kecil ini disapu dan dipel nya sekaligus. Andai aku bisa membantumu Indra. Pasti seru melakukannya berdua denganmu. Lihatlah, Indra mengusap peluhnya. Hm, jatuhkan saja hatiku semuanya pada dia!
Langit mulai terang. Andri melanjutkan harinya. Selanjutnya dia mencuci baju. Pintu kamar mandi sengaja dibukanya. Dari sini bisa kulihat sendiri Indra menyikat bajunya. Hahaha. Sungguh menggemaskan dia melakukannya. Aku senang sekali memandanginya seperti ini.
Selesai mencuci, ku lihat Indra memasak untuk sarapannya pagi ini. Lihatlah sekarang dia sedang merebahkan badannya di sofa. Ku yakin saat ini dia sangat lelah. Mata nya mulai terpejam. Indra tertdidur di sofa itu. Tenang sekali melihat indra tertidur seperti itu.
Jatuhkan aku tepat di sampingnya saat ini, Tuhan. Ku mohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinar Lampu
Short StorySemua ini kemalanganku. Kemalangan ku yang hanya bisa melihat tanpa bisa menyentuh mereka semua. Di tengah keramaian ini aku hanya partikel kecil yang terlupakan. Ah... sudahlah. Untuk apa pula mereka mengetahui keberadaan ku. Toh, jika semua energ...