"Astaga kenapa ini begini?" Mirae shock.
Untung saja Jungkook cekatan, beralasan didepan hyungnya sehingga tubuh perempuannya itu mendesah ingin buang air kecil. Dengan begitu Mirae bisa mendapat penyelamatan Jungkook agar segera berlari kekamar mandi bersamanya.
"Jangan bergerak!" titah Jungkook yang sedang mencengkeram tangan kanan Mirae.
"Aku akan memukulnya saja agar benda ini turun." Tangan kirinya sudah mulai bersiap-siap menampol sendiri aset, hmmm... bisa dibilang aset Jungkook dalam kendali raga Mirae.
"Kau sudah gila ya?" segera menangkis tangan berotot Mirae.
"Rasanya aneh sekali, aku seperti tersengat lebah. Ada sesuatu yang mengeras dan mengencang, rasanya tidak nyaman sekali." Rengek Mirae didalam kamar mandi Jungkook.
Untung saja Jungkook memiliki kamar mandi pribadi didalam kamarnya, jadi selama apapun ia didalam dan melemaskan kembali benda aneh itu, tak masalah bagi mereka.
"Keluar lalu berbaringlah dikasur, dan kendalikan tubuhnmu itu." Jungkook menarik lengan Berotot Mirae, ah rasanya aneh memang.
"Sssssttt, aku tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba berdiri." Adu Mirae pada Jungkook yang sama sekali tidak pernah mengerti benda aneh tersebut bekerja. Tentu saja Mirae tidak akan mengerti karena ia tidak seharusnya mengalaminya sebagai sorang wanita.
Jungkook sejenak membiarkan Mirae bergeluntungan diatas ranjangnya. Membiarkan benda itu melemas dengan sendirinya.
"Apa sudah selesai?"
Meskipun Mirae itu sebenarnya tipe manusia yang bisa menyesuaikan diri dengan cukup baik diberbagai macam kondisi, tetapi helaan napasnya membuktikan bahwa sebenarnya ia sedang tersiksa saat ini. Mungkin cukup sulit terbiasa dengan tubuh barunya. Rasanya mirip seperti keong yang berganti cangkang.
"Sudah," menelan ludahnya cukup lega dan mulai membenarkan pakaiannya yang berantakan karena berguling-guling lalu ia berucap kalimat yang sebenarnya membuat dirinya kurang paham, "kurasa."
"Coba sini kulihat." Jungkook mendekat ketika Mirae duduk diatas ranjang empuknya.
"Hei kau mau apa?"
"Akan ku periksa untuk memastikan tidak terjadi apa-apa dengan asetku." Ucapnya dengan nada tidak sungkan sama sekali.
"Tidak usah!" Mirae sejenak menundukkan kepalanya guna melirik sesuatu dianatara kedua paha miliknya. Ok sepertinya sudah tidak terlalu mengembang seperti tadi.
Sejujurnya Mirae masih tidak percaya harus jauh dari borgol yang selalau ia bawa dikantungnya dan tumpukan kertas-kertas berisi kasus kliennya di meja kantor yang membuat kepala pening ketika membacanya satu persatu.
Tetapi menyadari tubuh ini bukan milik Mirae sepenuhnya, dan ia juga tinggal dirumah besar yang interiornya masih sangat asing baginya, mau tidak mau ia harus melakukan negosiasi pada pemilik tubuh yang sebenarnya.
Selama ini, bagi Mirae Mafia adalah kelompok bawah tanah yang melakukan aktivitas gelap yang berbau kejahatan. Tidak memandang bulu ketika melakukan tindak kejahatan, tapi ternyata kelompok mafia ini memiliki beberapa aturan.
Meski mereka berkecimpung dalam aktivitas gelap dan berbau kriminal, rupanya mereka memiliki beberapa aturan yang harus dihindari.
Maka Mirae jelas memperhatikan kalimat Jungkook dengan seksama. Duduk dengan sangat anggun dan memperhatikan sosok wanita yang tengah berdiri sembari berjalan pelan mondar-mandir di depannya sambil memegang sebuah dadu, sesekali dadu itu dimainkan jarinya.
"Lalu apa saja yang harus aku hindari dan aku lakukan?" tanya Mirae sembari duduk anggun di tepi ranjang dengan tubuh berototnya, ini sangat lucu mungkin jika tubuh ini tidak se sispex begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIBI
Mystery / ThrillerHwang Mirae, seorang polisi yang bertekat untuk memberantas para mafia malah terjebak diantara mereka. Sebuah kesialan menimpa wanita yang usianya baru menginjak delapan belas tahun tersebut. Iya, bagaimana dia tidak terkejut, ketika ia akan berhas...