A4.

20.8K 2.3K 56
                                    

Happy reading
Utamakan vote dan komen
Makasih


14 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14 tahun kemudian...

"Sudah siap Aura?" Tanya kakek aura. Kakek dari pihak ayah nya

Aura menatap kakek nya lalu mengagguk mengiyakan," sudah kakek."

Abindra atau kakek abi adalah pengusaha yang masih bisa dibilang cukup besar.

"Kau tak ingin tinggal lebih lama hem?" Tanya nenek aura sedikit tidak rela melihat aura akan pergi.

"Ohh ayolah nek, sudah 14 tahun aku disini," keluh Aura jengah sudah berapa kali nenek nya itu mengulang kata yang sama.

Ratu Amaya, pendamping si kakek abi.

"Setidak nya aku ingin ulang tahun ke 17 bersama Aira, aku sudah berjanji untuk itu," Lanjut aura serius

Nenek nya mendengus kesal.

"Yaa sudah 14 tahun, dan setelah kau pergi akan sepi rumah ini," ucap Nenek ratu sinis

"Sudahlah, lagi pula Aura sudah lama disini," sahut kakek abi

"Hem! Kakek betul nek, kalau rindu nenek bisa ke jakarta," ucap Aura menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Kau menyuruh orang tua kesana, Aura?" Tanya nenek datar.

Aura nyengir mendengar itu.

Hehehe.

"Kalau begitu, hati hati disana jangan lupa kabari nenek setelah sampai," tukas nenek ratu lalu memeluk tubuh aura.

"Siap komandan!" Jawab Aura dengan tangan nya dia taruh di samping pelipis hormat.

Abi dan Aura meninggalkan rumah itu, menuju bandara.

***

Di bandara Haneda

"Hati hati, sampaikan salam kakek ke Dady dan mommy mu nanti," Ucap kakek abi lembut.

"Baik kek, Aura berangkat dulu," balas aura memeluk singkat tubuh tua kakek nya.

Aura berjalan memasuki pesawat, sebelum masuk Aura menoleh ke belakang lalu melambaikan tangan nya.
Di sambut lambaian oleh kakek Abi.

Kembali menatap pesawat berjalan dengan pelan memasuki nya.

Aura duduk di kursi mana saja karena kosong, Yah jelas ini pesawat pribadi kakek nya itu.

Take-off

Pesawat mulai meninggal kan bandara. Beberapa saat kemudian salah satu pramugari pribadi itu menghampiri aura.

"Permisi nona, anda ingin di bawakan apa?" tanya nya sopan sangat sopan.

Aura hanya menggeleng, dia tidak mau memakan apapun untuk saat ini.

AURALASKAR | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang