GIOVANO

5.3K 588 53
                                    

"Gio."

"Hah?" Ucap seisi kelas saat murid baru itu mengenalkan dirinya, mereka splash dengan muka dungo nya.

Bahkan wali kelas yang berdiri di samping murid baru itu tersenyum paksa.

"My name is Gio."

"Ohh," ucap mereka lagi.

Gio mengerutkan keningnya, tampak nya dia salah masuk kelas. Ciri-ciri kelas ramai adalah murid nya yang kompak.

"Kamu bisa duduk di bangku kosong Gio," ucap guru itu dengan jari nya yang menunjuk bangku kosong.

Gio mengagguk lalu menghampiri bangku yang berada di tengah-tengah, "Shit."

Umpatan kecil itu membuat Aira menoleh, menatap laki-laki itu dengan mata memicing.

"Ngomong-ngomong telinga gue kok jadi bisa denger orang ngomong kecil sih?" Gumam Aira dengan pandangan yang beralih ke luar saat Gio melirik nya.

"Baik, kita mulai pelajaran nya ya-

"Bu ada Pr," ucap Rizal yang membuat nya di tatap horor oleh mereka yang belum mengerjakan.

Rizal mengusap tengkuk nya, bulu kuduk nya tiba-tiba merinding.

"Oh iya hampir saya lupa, ayo di kumpulan ke ketua kelas dulu. Baru kita mulai pelajaran nya," ucap guru itu dengan take name Sulis Setiawati.

Rizal maju dengan setumpuk buku di tangannya, menaruh buku itu di meja guru.

Bu Sulis memeriksa buku satu persatu, sampai keningnya mengerut karena jumlah nya kurang.

"Kok cuman segini? Mana yang lainnya?" Tanya Bu Sulis dengan tatapan tajam nya.

Mampus.

Mereka yang tidak mengerjakan hanya bisa meringis pelan, meratapi nasib nya.

Jangan salah walau pakaian bu Sulis tampak kalem dan dengan wajah sopan santun nya.

Dia adalah guru paling galak nomer dua! Apalagi jika beliau sudah tersenyum manis hingga mata nya menyipit.

"Ayo! Yang belum mengerjakan maju ke depan!" Tegas Bu Sulis dengan penggaris papan tulis di tangannya.

Beberapa dari mereka maju, ada 10 orang yang tidak mengerjakan dan di dominasi oleh laki-laki.

"Kalian ini! Sudah kelas 12 Pr dari minggu lalu juga belum di kerjakan! Mau jadi apa hah?!"

"Tukang cukur bu."

"Heh! Siapa itu yang jawab!" Teriak kecil Bu sulis dengan mata melotot nya.

"Rio bu~"

Rio yang menjadi pelaku meringis mendengar itu, dia maju dan segera mengulurkan tangannya.

Kelas 12 gagal belajar karna ocehan Bu Sulis yang melebihi jam pelajaran lama nya.

Mereka sampai mati kebosanan, tapi lucu juga melihat mereka di marahi terus menerus.

Apalagi Rio, dia laki-laki dengan mulut celometan nya yang sering di jadikan bahan oleh guru.

****

"Hah," desah Indah kasar.

Setelah beberapa jam! Akhirnya mereka bisa keluar dari kelas itu.

Indah meminum es jeruk nya dengan cepat, sampai bunyi glek.

"Pelan-pelan kali In kayak bakal gue minta aja," celatuk Aira.

Indah hanya tersenyum tipis, dia mendekatkan kepalanya kedepan Aira.

"Ganteng kan?" Tanya Indah dengan alis naik turun nya.

AURALASKAR | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang