Peachydanik 🍑
Unedited.
"Terus?"
Author pov.
11.15 a.m.
Male washroom
Renjun melangkah pelan menuju ke pintu keluar tandas sebelum pundaknya ditepuk.
" Kau. Bersama cewe jalang itu?" Suara itu dengan jelas sekali bukanlah orang yang Renjun kenal sama sekali bahkan ini pertama kalinya Renjun mendengar suara itu.
"Siapa lo buat nuduh nuduh lis-" Renjun menoleh dan terus menyingkirkan tangan cowo itu cepat.
"Lo kenapa ada disini bangsat?!" Alisnya seakan bercantum saat bibir lawan bicaranya tersenyum lebar.
"Bukan urusan lo. "
"Jdi kau siapa mau nuduh istri gue jalang?"
" Istri? Kau memperisterikan jalang seperti itu? HAHAHAHAH" tawa Kyung soo pecah.
Suaranya bergema.
" Dia bukan jalang. Cewe lo yg jalang. Ga tau malu." Renjun menatap Kyung soo sinis yg seterusnya mencetuskan amarah kyungsoo.
" Cewe gue bukan jalang!"
"Kalo dia bukan jalang gimana lo bisa membiarkan dia bersama gue selama 3 tahun? Lo ga tau kn apa yg dia lakukan saat bersama gue?"
Renjun menguntumkan senyumnya.Kyung soo ga membalas ucapan Renjun,sebaliknya tangannya sudah mendarat di pipi Renjun.
Renjun ga tinggal diam. Dia membalas kembali tumbukan pria itu.
Kyung soo tumbang kerna satu tumbukan dri renjun.
".. Hey. Lo tau kan cewe lo tidur bersama classmatenya ?"
Ucap renjun datar."... Apa?" Kyung soo mendongak.
" Kau yakin dia hamil anak lo?" Soalan renjun mendapat satu lagi tumbukan dri kyungsoo,al hasilnya bibir renjun berdarah.
"...." Kyung soo terus keluar dri sana meninggalkan renjun sendiri.
Dasar immature.
".. shibal" renjun mengeluh kasar.
Dia terus membasuh mukanya sebelum mengambil beberapa helai tisu.
".." gimana bisa dia menyembunyikan lebam ini dri istrinya?
Renjun jdi termenung sendiri sebelum memberanikan dirinya untuk keluar dri sana.
Dengan sekelip mata,perhatian org² yg tengah ada disana beralih pada dirinya.
Renjun dengan cepat menghapuskn sisa² darah dari bibirnya.
Degupan jantungnya jdi melaju saat dirinya semakin dekat dengan sosok Lisa.
Rasa² dirinya seakan-akan mengigil kerna takut dengan istrinya itu.
Ga mampu rasanya dia ingin melihat terus ke dalam mata istrinya.
Bersungguh-sungguh dirinya menghindar dari memandang manik mata istrinya itu yg semestinya gagal sama sekali.
"HUANG RENJUN KAMU KENAPA!?" Jantung nya seakan berhenti,
Tangan Lisa dengan cepat mengusap pipinya lembut.
Dahinya jadi berkerut.
"Sayang pelankan suaramu." Renjun berusaha menenangkan sosok yg ada di depannya itu. Meskipun tangannya masih mengigil hebat, renjun dengan tenang menangkup pipi Lisa.