Peachydanik🍑
Dijodohin;
"Renjun!" Lisa terlihat lemas dan tubuhnya sudah ga berdaya lagi.
"Lisa!" Cewe itu terus menatap Renjun kosong saat namanya dipanggil.
Fikirannya sudah melayang jauh dari sana.
"Ayo,sayang, Mark perlu kita" Renjun mengangkat tubuh Lisa pelan sebelum cewe itu dengan sendirinya bangun.
Perkataan Renjun seakan menyedarkannya .
" Kamu benar,ayo" Lisa menyeka air matanya cepat .
Renjun tersenyum lemah.
Ia dengan cepat masuk ke dalam mobil dan menghidupkan enjin .
Ia menoleh ke samping dan Lisa tengah mengenggam kuat ponselnya, kakinya dihentak² ga berhenti.
Anak matanya terlihat cemas dan bibirnya terus digigit.
"Sayang..." Lisa menoleh dan mendapati Renjun melihat ke arahnya .
"Jan digigit terus bibirnya.." Renjun mengenggam jari jemari Lisa erat.
"..." Lisa diam. Dirinya masih ga tenang.
Matanya melilau.
Renjun terus memecut keluar dari parkiran.
Rumah bukanlah destinasi mereka hari ini.
On the way
Ponsel lisa berdering ga berhenti dari tadi.
Tertera jelas nama Jeno dan seterusnya Haechan.Nasiblah ponselnya terhubung pd mobil.
Melihat itu Renjun terus menjawab panggilan dari Haechan.
Sudah lebih daripada 30 missed call dari mereka.
" Lisa!" Suara Haechan bergema
" Ini aku Chan"
" Injun! Kaminya sudah di sini" ucap Haechan sebelum memberikan alamatnya.
"Oke, ga lama lagi nyampe kok" Haechan mematikan panggilan sepihak.
Renjun sesekali melirik ke sampingnya
Tangannya dengan pelan menggenggam erat jari-jemari Lisa erat.
Ga ada suara dari Lisa,sebaliknya nafasnya kembali teratur.
Renjun menghela nafasnya pelan.
Deruan a/c terdengar jelas saking sepinya keadaan di dalam mobil.
Akhirnya mereka sampai di perkarangan rumah sakit.