BAB | 7

380 35 0
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜

➷➷➷

Dara tertidur pulas dengan buku yang menjadi bantalannya, soal yang sudah di persiapkan Regan pun kosong tidak terisi—hal itu membuat Regan menggelengkan kepalanya. Tanpa pikir panjang Regan langsung menggendong Dara Ala bridal style memindahkan tubuh Dara di atas ranjang.

Regan tersenyum tipis saat menatap wajah Dara yang tertidur pulas. “Cantik,” ucapnya setelah itu Regan berlalu pergi ke luar kamar—namun langkahnya terhenti saat ia mendengar ucapan Dara.

“Bapak udah jatuh cinta sama Dara?!” ucap Dara sedikit berteriak, membuat Regan terlonjak kaget.

Astaghfirullah, Dara!” Kesal Regan, mengelus dadanya.

Dara terkekeh. “Bapak udah cinta kan sama Dara? Cie-cie jatuh cinta sama saya, buktinya bapak muji saya cantik.” goda Dara, membuat wajah Regan memerah menahan kesal dan malu.

“Kamu bohongin saya hm?” ucap Regan, mendekat pada Dara dan duduk di tepi ranjang.

“Maaf Pak, saya cuma nge’test bapak doang, bapak pindahin saya nggak kalau saya tidur, ternyata bapak pindahin saya mana sambil muji cantik saya jadi tersipu.” jawab Dara dengan cengiran di bibirnya.

“Saya itu nggak muji kamu cantik, salah denger kali.”

“Jangan gengsi Pak, tinggal bilang aja saya cantik sama sekalian juga cium kening saya gitu, biar sweet.” Dara menjeda ucapannya, ia terbangun dan duduk menatap Regan. “Nyenengin hati istri kan bukan suatu kesalahan Pak, malah dapet pahala.” ucapnya dengan senyuman khas centilnya.

Regan mendorong kening Dara dengan telunjuknya, hingga Dara terjengkang ke belakang. “Tidur sudah malam.” ucap Regan berlalu pergi meninggalkan Dara.

“PAK MAU KEMANA?!” teriak Dara.

“Saya mau ambil minum haus!” Rega menutup pintu kamarnya.

“PADAHAL DARA MAU KASIH JATAH LHO PAK!” teriak Dara lagi, terkikik geli

“JATAH NDASMU, TIDUR!” teriak Regan, dari luar kamar.

➷➷➷

Brak!

Vanesha—mantan pacar Arion menggebrak keras meja kantin yang di tempati oleh Dara dan Shasa, membuat kedua gadis itu tersentak.

“LO GODAIN ARION DENGAN CARA APALAGI HAH?!” teriak Vanesha dengan penuh amarah, menatap nyalang wajah Dara.

Mendengar teriakan itu membuat Dara ikut tersulut emosi, ia beranjak dari duduknya lalu menatap wajah Vanesha tak kalah tajam. “MAKSUD LO APA?!” teriak Dara dengan napas yang menggebu-gebu.

PLAK!

Vanesha melayangkan tamparan keras pada Dara, membuat gadis itu meringis.

“GUE TAU LO MASIH CINTA SAMA ARION, TAPI LO JANGAN GODAIN ARION JUGA DONG! CARA LO ITU MURAHAN!” sentak Vanesha dengan suara teriakan yang terdengar di segala penjuru Kantin.

My Teacher Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang