BAB | 6

371 36 4
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜

➷➷➷

“Seger banget gue habis mandi.” Dara keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang di lilit oleh handuk.

Dara tertegun ketika melihat Regan berada di hadapannya bertelanjang dada dan lilitan handuk di pinggangnya. Tubuhnya yang atletis membuat Dara tidak tahan untuk...

Ah sudahlah lupakan. Dara memalingkan matanya lalu melangkahkan kakinya berniat akan meninggalkan Regan namun saat akan melangkahkan kaki Regan tiba-tiba mencekal lengan Dara dan menarik Dara hingga tepat berada di hadapannya. Regan mendekatkan dirinya pada Dara memiringkan kepalanya membuat Dara langsung memejamkan matanya.

“Tolong masakin saya, saya laper.” bisik Regan.

Dara menelan ludahnya susah payah, menatap wajah tampan suaminya.

Suami sableng, kirain mau ngapain! Gue udah kepedean duluan jadinya!” batin Dara, kesal.

➷➷➷

Dara kini tengah menaruh mie rebus di meja makan untuk dirinya dan suaminya makan, setelah selesai Dara berniat memanggil suaminya di kamar.

Tanpa mengetuk pintu kamar, ia langsung membukanya dan...

Terlihat Regan yang akan membuka handuk nya yang masih terlilit di pinggangnya. Membuat Dara teriak dan menutup matanya, Regan sontak terkejut dan menoleh kearahnya.

Dengan cepat ia melilitkan handuknya kembali dan menghampiri Dara yang masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Dara kamu kenapa?” tanya Regan.

“Maaf pak, saya tadi Cuma mau ngasih tau bapak kalau mie nya udah jadi.” ucap Dara, tangannya masih setia menutup wajahnya.

“Terus kenapa kamu pake segala nutup wajah kamu?”

Dara menurunkan tangannya dan menatap suaminya yang berada di hadapannya. “Sebaiknya bapak pake baju dulu sekalian pake celana.” ucapnya lalu pergi meninggalkan Regan. Dengan cepat Regan memegang tangan Dara agar tidak pergi.

“Kamu kenapa tadi teriak terus sampe nutup wajah kamu?”

“Bukan apa-apa pak saya—” tak biasanya Dara gugup seperti ini ketika berhadapan dengan suaminya.

“Saya ini suami kamu jadi ketika kamu melihat say—”

“Pak jangan di lanjutin ngomongnya please!” ucapnya setelah itu Dara ngacir meninggalkan Regan.

Tingkah Dara membuat Regan menahan tawanya.

“Enak ya pak mienya.” ucap Dara memecahkan keheningan di antara mereka membuat Regan menghentikan acara makannya.

“Iya enak nggak terlalu mateng, rasanya pas.”

Dara tersenyum ketika mendengar ucapan suaminya. Namun Dara juga bingung kenapa suaminya tiba-tiba bersikap manis terhadapnya.

“Kalau udah selesai makan kamu kerjain tugas ya, nanti tugasnya saya berikan.” Lanjutnya membuat Dara berubah fikiran. Tidak suaminya tidak bersikap manis, suaminya ternyata masih kejam.

My Teacher Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang