Chapter 13 - First Kiss

951 152 17
                                    

Laki-laki kelahiran September itu sudah berulang kali dalam setiap harinya mencoba menemui sosok yang berusaha ia lupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laki-laki kelahiran September itu sudah berulang kali dalam setiap harinya mencoba menemui sosok yang berusaha ia lupakan. Tetapi selalu ada halangan untuk menemui sosok itu.

Seperti pagi ini. Hari ini adalah hari kelima Jisung mencoba menemui Minho, setelah pelajaran olahraga Quidditch selesai, pandangan matanya tidak lepas dari sosok itu dengan mengekorinya melewati lorong-lorong sekolah, akan tetapi saat dibelokan lorong Jisung sudah kehilangan jejaknya.

Tidak menyerah, siang harinya Jisung mengikuti Minho setelah makan siang selesai. Beruntungnya ia dan Minho tidak punya jadwal pelajaran siang itu karena mereka berdua berada di kloter waktu belajar yang sama.

Sejak insiden di kereta setelah liburan semester selesai, ia tidak pernah melihat rupa Minho yang sebenarnya, ia hanya melihat surai pirang milik lelaki itu dan tubuh yang sudah mulai menunjukkan pubertas.

Jisung mengekori Minho setelah makan siang selesai, meninggalkan Felix, Seungmin, Allen, dan yang lainnya dengan tanda tanya besar. Ia terus mengekori lelaki itu hingga berakhir di toilet dekat asrama Slytherin.

Lagi-lagi Jisung harus kehilangan jejak sosok itu, ia mencoba menelusuri seluruh toilet hingga tiba-tiba tubuhnya ditarik dengan kasar lalu dihempaskan di dinding menimbulkan debuman cukup keras.

BUGH!

"A-Aduh.."

Seperkian detik Jisung merintih kesakitan karena punggungnya terbentur dengan dinding, namun tidak lama ia dibuat terkejut karena sosok yang ia cari mengukungnya dengan jarak dekat.

Laki-laki kelahiran September itu melebarkan kedua bola matanya terkejut.

Di depannya, Lee Minho Jr, sedang mengukungnya.

Satu tahun tidak bertemu membuat sosok di depannya ini berubah total dari segi fisik. Jauh lebih tinggi, bahu yang lebih lebar, dan wajah yang lebih tampan dan tirus.

"Mau sampai kapan mengikutiku?"

GLEK!

Jisung menelan salivanya kasar, ia berdiri semakin kaku dan tungkainya sedikit gemetar saat Minho menanyainya dengan suara berat dan dalam.

Lelaki itu semakin menghimpit tubuhnya hingga terpojok pada dinding, napasnya tercekat saat Minho memajukan wajahnya hingga jaraknya hanya selisih beberapa inchi dengan wajahnya.

"S-Selama ini.."

Gerakan kepala Minho terhenti saat si manis dengan takut menatap wajahnya yang bisa dibilang cukup dekat. Lelaki itu menunggu melanjutkan perkataannya.

"..yang berkomunikasi lewat buku denganku itu.. kau?" Tanya Jisung.

Nyalinya tidak sebanyak tahun pertama saat mereka bertemu di mana dia masih bisa melawan, namun entah kenapa melihat Minho yang pubertas di depannya ini membuatnya bergetar dan takut.

Wizard In Us [MinSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang