Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah keberangkatan mereka ke Korea. Mashiho sudah selesai mengepak segala kebutuhannya dan anaknya, Junho.
"Papa, kita akan berangkat dengan PamJi kan?" tanya Junho girang. PamJi adalah panggilan sayangnya kepada Jihoon.
"Iya sayang."
Mashiho memperbaiki poni sang anak yang menutupi matanya. Sekarang mereka berdua sedang menunggu Jihoon yang akan menjemput mereka di kediaman Mashiho.
"Papa tahu, aku senang sekali bisa pergi dengan Papa dan PamJi. PamJi bilang kita akan berkunjung ke rumah nenek dan kakek dan di sana kita bisa melihat laut." Mashiho tersenyum kecil melihat anaknya yang begitu ceria karena bisa pergi dengannya dan Jihoon. Semenjak kemarin Junho tidak henti-hentinya membahas apa yang Jihoon ceritakan kepadanya tentang Korea.
Tok Tok
Mashiho meninggalkan Junho yang duduk di ruang tamu sendirian, membukakan pintu untuk seseorang yang Mashiho rasa adalah Jihoon.
"Hei sayang, maaf aku terlambat. Kalian sudah siap? Pesawat kita akan take off satu jam lagi." Jihoon mengecup kepala Mashiho sekilas lalu masuk ke dalam apartemennya.
"Kami sudah siap sedari tadi." Mashiho menunjuk dua koper yang berada dekat Junho yang sedang bermain dengan boneka koala kesayangannya.
"Apakah kesayangan Paman sudah siap untuk berangkat? Apa kau senang akan naik pesawat untuk pertama kalinya sayang?" tanya Jihoon, menggendong Junho yang terkikik geli karena ciuman bertubi-tubi yang Jihoon berikan pada pipi bulatnya.
"Siap PamJi," ucapnya riang.
Jihoon yang melihat Mashiho yang mencoba menggeret kedua kopernya segera menurunkan Junho dari gendongannya.
"Biar aku saja yang membawanya ke mobil." Jihoon mengambil alih kedua koper dari tangannya. Setelah memastikan semua keadaan apartemennya aman, Mashiho segera menyusul Jihoon yang sudah terlebih dahulu ke mobil bersama Junho.
Mereka sampai di bandara tepat 30 menit sebelum pesawat mereka berangkat. Yoshinori juga sudah bergabung dengan mereka di bandara.
"Kau sengaja kan mengatakannya kepada Jihoon," tanya Mashiho ketika Jihoon dan Junho pergi cukup jauh dari tempat mereka duduk.
"Aku tidak tahu harus menggunakan cara apalagi." Yoshi mengedikkan bahunya.
"Kau tahu, Jihoon membahas tentang kami akan menemui orang tuanya di Busan."
"Wah, ternyata dia serius dengan rencana itu."
Mashiho menatap kakak sepupunya itu bingung, "Rencana apa?"
"Kau akan tahu nanti, just enjoy your trip. Junho terlihat bahagia bisa berpergian dengan Jihoon." Mata mereka berdua terpaku pada Junho yang tertawa lepas bersama Jihoon.