Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Paman Haruuu." Anak manis berusia empat setengah tahun itu berlari ke arah pria yang membukakan pintu apartemen.
"Hei keponakan tampan paman, kau sudah semakin besar dari terakhir kali kita bertemu," ucapnya mengacak rambut cokelat anak itu.
Haruto segera memeluk pemuda yang datang bersama keponakannya itu, kakak sepupunya, "Mashi-hyung, aku merindukanmu."
Mashiho menepuk pundak Haruto sebelum melepaskan pelukan mereka, "Dimana Jeongwoo dan Yoshinori?"
"Yoshi-hyung sudah berangkat kerja sedari pagi, Jeongwoo sedang berada di kamar mandi."
"Kakakmu itu memang pria gila kerja, seharusnya dia mengambil cuti untuk mengurus pernikahanmu."
Haruto terkekeh, "Dia tidak akan mau mengambil cuti, makanya dia menyuruhmu datang ke sini untuk membantuku." Mashiho mendengus kesal mendengar itu.
Saat mereka sedang berbincang-bincang, seorang pria berkulit hitam manis dengan mata kucingnya keluar dari salah satu pintu kamar.
"Mashi-hyung kau sudah datang," Jeongwoo dengan penuh semangat segera memeluk Mashiho.
"Sudah lama tidak bertemu denganmu Jeongwoo."
"Maafkan aku hyung, aku tidak sempat ikut ke Jepang dengan Haruto saat liburan tahun baru kemarin karena beberapa pekerjaan."
Manik Jeongwoo beralih pada Junho yang memasang senyum manis kepadanya, "Junho-ya, apa masih ingat dengan paman?"
Anak itu menggeleng lucu, "Tidak."
Tawa Haruto lepas melihat Jeongwoo yang cemberut karena jawaban Junho, "Jangan tertawa Ruto." Haruto mencoba kembali diam, takut kekasihnya itu akan semakin merajuk.
"Bagaimana pekerjaan barumu Jeongwoo?"
"Tempatnya lebih baik daripada tempat kerjaku terakhir kali hyung, setidaknya tidak ada lagi lembur yang berkepanjangan."
"Itu lebih baik, kau harus menjaga kesehatan menjelang pernikahan kalian beberapa hari lagi."
Haruto mengelus punggung Jeongwoo, "Tenang saja aku akan menjagamu sampai hari pernikahan kita babe."
Mashiho mengukir senyum tipis melihat kedua pasangan muda itu. Haruto dan Jeongwoo sudah menjalani hubungan yang naik turun selama ini, putus dan sambung berkali-kali hingga akhirny adik sepupunya itu memberanikan diri untuk melamar Jeongwoo saat putus terakhir kali.
"Bagaimana dengan bulan madu? Kalian berencana kemana?"
Muka keduanya memerah mendengar itu, "Ah tentang itu, kami berdua berencana untuk ke Jeju beberapa hari," jawab Haruto.
"Jeju? Sudah lama aku tidak ke Jeju," ucap Mashiho, kembali mengingat kapan terakhir kali dia ke sana. Saat masih bersama dengan Junkyu.
"Kau ingin ikut hyung? Aku bisa memesankan sekalian untukmu dan juga Jihoon-hyung," ucap Haruto dengan senyum menggoda Mashiho, membuat lelaki yang hampir menginjak usia kepala tiga itu menendang kakinya di bawah meja.