Bab 05

725 70 3
                                    

Happy Reading✨
Vote dulu sebelum membaca🌟
.
.
.

Tin Tin

Potongan terakhir sandwich milik Teresa berhenti didepan mulutnya, alisnya bertaut, siapa yang datang sepagi ini?.

Apakah Elang? Tapi kalau itu Elang pasti suara motornya akan terdengar keras bahkan dari ujung gang pun suara motornya sudah terdengar.

Sedangkan suara motor yang ada didepan rumah nya tidak keras seperti motor Elang, lantas siapa?.

"Siapa tuh?" Tanya Rindu penasaran.

"Coba kak cek kedepan" Perintah Devina dan diangguki oleh Teresa.

Teresa berhenti didepan pintu rumahnya, sebelum membuka pintu Ia mengintip di jendela, siapa tau motor didepan bukan datang kerumahnya melainkan ke rumah tetangganya, kan malu kalo kegeeran.

Namun saat melihat orang yang duduk diatas motor, Teresa langsung membuka pintu dan lari menuju pagar lalu membukannya.

"Aku kira siapa, motor baru?" Kata Teresa sambil melihat motor Beat hitam yang dipakai Elang.

"Punya Mang Joko," Kata Elang membuat Teresa terkekeh, Mang Joko adalah satpam dirumah Elang.

"Emang motor kamu kenapa?"

"Kata kamu motor aku ketinggian, nih aku sekarang pake motor pendek biar pas sama kamu." Kata Elang sambil menunjuk motor yang dipakainya.

Teresa mengamati motor tersebut, rasanya motor itu sangat tidak cocok dengan Elang, tubuh Elang yang tegap dan tinggi sangat kontras dengan motornya, apalagi biasanya Elang memakai motor Kawasaki Ninja miliknya yang sangat berbanding terbalik dengan motor yang sekarang Ia naiki.

Bahkan pantat Elang hampir mengisi seluruh jok motor tersebut dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk Teresa, namun itu semua tidak menghilangkan pesona dari seorang Elang.

"Ayo buruan berangkat,"

"Aku ambil tas dulu bentar." Teresa segera berlari kedalam rumah sedangkan Elang masih setia menunggu diatas motor.

"Udah ayo berangkat." Elang mengambil helm dan menyerahkan kepada Teresa.

"Kamu majuan dikit" Teresa mendorong punggung Elang karena jok yang Ia duduki terlalu sempit.

"Udah mentok ini,"

"Ish yaudah, jalannya pelan pelan nanti aku jatoh,"

"Iyaa."

Sepanjang perjalanan Teresa terus memperdebatkan masalah jok motor yang menurutnya tidak adil, Elang terlalu mendominasi jok motor tersebut membuat Teresa hanya kebagian sedikit.

Sesampainya di sekolah, Elang dan Teresa berjalan beriringan menuju kelas Teresa

"Kamu langsung ke kelas jangan bolos!" Peringat Teresa.

"Iya aku ke kantin dulu sebentar mau sarapan,"

"Yaudah tapi habis itu langsung ke kelas."

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang