Chapter 2: Nama yang kau beri

2.4K 228 5
                                    

Aku makan beberapa rumput di jalan. Mengapa? Karena aku tidak ada kerjaan!!.

Ini sangat membosankan!

Aku disuruh menunggu di luar, sepertinya ibu sedang ada rapat. Saat aku memakan tumpukan jerami, aku pikir aku melupakan sesuatu.

Mungkin ya? Atau mungkin tidak?

Tapi aku tidak peduli lagi. Yang penting adalah aku berada di tempat ajaib! Tapi kenapa aku tertarik dengan sihir? Mungkin karena aku menyukai hal-hal ini di kehidupan masa laluku.

Sampai hari ini aku masih tidak dapat mengingat kehidupan masa lalu ku dengan jelas, tetapi itu tidak mengganggu ku sama sekali.

Sementara itu, aku bertanya kepada Great Sage tentang apakah tumpukan jerami yang baru saja aku makan akan berguna, ke mana perginya, bagaimana cara kerjanya, apakah itu akan membantuku tumbuh lebih tinggi, apa yang harus kulakukan untuk belajar sihir,... pertanyaan besar dan kecil yang bahkan seorang Sage Hebat akan merasa sangat sulit untuk menjawabnya.

Uwuuuh, maafkan aku Great Sage!

'Great Sage, bagaimana aku bisa berbicara engan semua orang?'

⟨⟨Jawaban: {Magic sense} mengubah gelombang suara menjadi kalimat yang bermakna. Anda hanya perlu menggunakan pikiran anda untuk mengeluarkan suara⟩⟩

Hanya berfikir? Baiklah akan kucoba, tetapi dengan siapa aku harus memulai? Di sekelilingku ada kurcaci berkulit hijau umm... monster?.

'Sage-san, siapa mereka?'

⟨⟨Jawaban: Mereka adalah Goblin⟩⟩

Ah, aku tidak bermaksud menyinggung mereka sama sekali! Hanya saja, aku belum pernah bertemu mereka, kan?

"Halo semua!"

Ah, mengapa mereka begitu takut padaku, beberapa orang menggelegak di mulut! Kenapa kalian semua di sini, apakah aku melakukan sesuatu yang salah??

'Sage-san, bantu aku!'

Setelah beberapa saat, kekacauan ini dibersihkan. Aku dibawa kembali ke kota

(1 BULAN KEMUDIAN)

Sudah sebulan sejak Ibu menamai semua Monster di sini. Setiap hari Dia harus menyebutkan nama mereka, dan setiap tiga hari dia tidur sesekali karena kelelahan akibat menggunakan terlalu banyak magicule...

Kembali dengan ku, aku sedang berada di sebuah kota. Kota yang telah tumbuh lebih berkembang, setidaknya itu yamg kudengar dari oara goblin. Kota itu tidak memiliki saluran air, tetapi mereka memiliki sumur untuk menggantikannya, untuk kebutuhan hidup, dan toilet juga ditemukan. Jalan juga telah diperluas untuk memenuhi kebutuhan pertukaran barang, untuk perjalanan, dll. Terkadang, kami juga bertemu dengan pedagang manusia.

Saat ini aku sedang berbaring di bawah sinar matahari di teras.

Setelah dibawa ke sini, aku mengenal banyak orang. Shuna, Shion, Souei, Benimaru, Hakurou, Kurobee, Riguldo,... Mereka adalah bawahan Ibu.

Saat aku dibawa kesini, Shuna-san juga memasang ekspresi kaget seperti saat aku berada di rawa setelah mendengar perkataan Ibu.

Orang-orang di sini sangat ramah dan memperlakukan ku dengan sangat baik. Aku belum pernah seperti ini sekali dalam hidupku. Namun entah mengapa rasanya ada yang kurang...

"Apa kabar?" - Ibu bertanya padaku

"Bukan apa-apa, aku hanya tidak tahu bagaimana berubah menjadi manusia ..." Benar itu dia! Aku belum pernah sama sekali jalan kaki!

Putri SlimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang