Putri Slime

Bab 10: Jangan Tinggalkan Aku

"APA?!"

"tunggu lylas"

"Kamu juga ingin pergi!?"

••••••

Anda mungkin ingin bertanya Bagaimana ini terjadi...

Aku dan Ibu ada di rumah, dia baru saja tiba dari pertemuan penting dengan yang lain. kami sedang memainkan sesuatu yang disebut catur. Itu sangat menyenangkan. Tapi aku selalu Kalah.

Kadang-kadang kemudian kami tidur karena kami lelah. Yah lebih seperti Lelah Mental bukan Fisik.

Keesokan paginya saya bangun dan makan sarapan yang telah disediakan Shuna-san. Setelah beberapa saat a
Aku memutuskan untuk berjalan-jalan di kota, dan aku melihat Ibu berjalan dengan Trio.

"Jadi kapan kita akan Berangkat?" Ibu berkata kepada mereka

"Sesegera mungkin" kata Caval-san

Tunggu berangkat? Ibu akan pergi!?

"Bu Apa maksudmu dengan Berangkat?!"

Begitu dia mendengar suaraku, dia tiba-tiba membeku dan melihat ke belakang.

"Y-y yah... A-aku uh.." Berjuang untuk mengeja beberapa kata

"Yah.. yah apa!?" aku berteriak

Dia menyerah dan menghela nafas

"Aku seharusnya memberitahumu tentang ini, siang ini" dia berhenti sejenak dan kemudian melanjutkan "dan kamu tiba-tiba muncul di sini, jadi aku akan memberitahumu apa yang akan terjadi"

Aku duduk dan menunggu Ibu bicara. Ke mana dia ingin pergi? Apakah dia membenciku? Tidak, dia tidak membenciku! Tapi apa yang saya lakukan baru-baru ini?! Tidak, tunggu apa karena aku mencuri toples kue ibu kemarin? aku harus minta maaf!!

"Aku-" ketika aku mencoba mengatakan sesuatu, Ibu memotong kata-kataku

"Aku akan meninggalkan Tempest agar aku bisa pergi ke Negara Manusia"

"APA?!"

"tunggu lylas"

"Kamu juga pergi!?"

Sekarang kita telah mencapai bagian di mana kita tinggalkan di awal bab ini. Penasaran dengan apa yang akan terjadi setelahnya?

ya saya juga

"Aku bisa menjelaskan!"

Ibu memperhatikan Ekspresiku

"Hmm, kenapa kamu tampak begitu sedih?"

"Kupikir kamu ingin meninggalkanku..."

"Mengapa demikian?"

"Karena aku mencuri kuemu kemarin?" Kataku sambil menyentuh jariku

Trio di belakang ibu hanya menonton dengan Ekspresi datar

"Tidak tentu saja tidak" katanya sambil tertawa

Fiuhhh, jadi ini bukan tentang kue!

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, hanya karena sesuatu yang sangat sederhana. Kamu bisa meminta kue kapan saja kamu mau" kata Ibu sambil menepuk-nepukku

"ehehehe..." Ditepuk itu menyenangkan!

Kemudian aku embali ke kenyataan dan bertanya kepada Ibu, mengapa dia memutuskan untuk meninggalkan negara ini.

"Ibu..."

"Ya?"

"Kenapa kamu pergi?..."

Melihat ekspresi khawatirku, ibu memutuskan untuk menghiburku.