Chapter 4: Sang raja pahlawan

1.5K 151 8
                                    

"Ya, mereka disebut Kavaleri Surgawi. Tidak terduga...anda datang kesini. Lama tidak bertemu, Raja Gazel"

Situasi ini tampaknya semakin sulit ...

[Lylas]

Hari ini adalah hari yang indah, Setelah aku berlatih dengan Hakurou-sensei aku ingat aku punya janji dengan Shuna-san, jadi aku segera bergegas ke sana.

Hup!

Hup!

Hup!

Suara kakiku menyentuh tanah.

Saat di tengah jalan di rumah Shuna-san tiba-tiba aku mendengar Rigurd-san memperingatkan semua orang untuk mengungsi, jelas saja aku bingung dengan perubahan ini.

'Apa yang terjadi?' kataku dalam hati

Rigurd-san melihatku dan bergegas menghampiriku dengan penuh kekhawatiran.

"Lylas-sama anda harus segera mengungsi sekarang!" kata rigurd.

"Tunggu, aku akan ke shuna-san dulu"

"Kalau begitu saya ikut dengan anda"

"Tidak, kamu masih dibutuhkan di sini!"

"Tunggu-"

Aku segera bergegas ke tempat shuna-san untuk menyuruhnya mengungsi.

Ketika aku tiba, aku dengan cepat mengetuk pintu.

"Shuna-san, Rigurd-san menyuruh semua orang mengungsi!!"

"Saya sudah mendengarnya Lylas-sama, ayo pergi"

Kami meninggalkan tempat itu setelah itu

Saat kami bergegas ke zona Evakuasi, tiba-tiba aku tidak bisa bergerak sama sekali. Semua orang yang kulihat berhenti bergerak seolah-olah mereka membeku.

'Great Sage-san, Apa yang terjadi pada semua orang?!'

⟨⟨Jawaban: hal ini dikarenakan skill ekstra {Hero's Pressure} yang dimiliki oleh individu Gazel Dwargo mampu melumpuhkan dan menundukkan musuh di area sekitar⟩⟩

'Hero? Aku harus membebaskan diri dari tekanan ini!'

⟨⟨Jawaban: Satu-satunya cara untuk melawan keterampilan ini adalah dengan-⟩⟩

Pikiranku sudah mulai mondar-mandir sehingga aku tak dapat mendengar lanjutan Great Sage. Aku mencoba untuk membebaskan diri dari tekanan ini. Terdengar teriakan yang sangat sangat keras dari belakang nampaknya semua orang sudah mulai panik.

Ketika aku berjuang untuk memecahkan tekanan ini, satu-satunya hal yang muncul di pikiranku adalah menyelamatkan ibuku, dan kemudian ketika aku berusaha sangat keras untuk melawan tekanan ini akhirnya... Hancur, ketika aku mulai bergerak lagi, aku berlari ke arah suara dan berteriak.

"IBU!!!"

'Lylas-sama!' suna dalam hati.

Saat aku berjalan ke tempat kejadian, aku melihat Benimaru-san dan semua orang, mereka terkejut melihatku bisa bergerak dengan bebas, saat aku melewati mereka aku melihat Treyni-san berdiri di samping ibu dan seorang pria besar, hal berikutnya yang aku tahu ibu menghalangi pedang pria itu.

'apakah itu pahlawannya?' gerutuku dalam hati

'ayo ibu, kalahkan dia' kataku dalam hati

'ayo ibu, kalahkan dia' kataku dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Putri SlimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang