Mengandung

136 47 56
                                    

Kerajaan Gienka adalah kerajaan yang terbesar dan terluas dari keempat negara yang lainnya yaitu Bedros, Athala, Tafhana, dan Nuvoleon, pertaniannya dan perekonomiannya sangat berkembang pesat, rakyatnya pun hidup damai dan sejahtera.

Kerajaan ini di pimpin oleh raja Do Ji Woon bersama istrinya yaitu Do Hera,
Sayangnya selama 7 tahun mereka menikah belum kunjung di karuniai seorang pewaris tahta kerajaan, dan hari ini tepat pernikahannya yang ke 8 kali ini mereka membuat perayaan besar-besaran pada malam hari di tengah-tengah itu masyarakat Gienka berdoa agar pemimpinnya mendapatkan keturunan yang baik dan bijaksana seperti raja Ji Woon.

Raja Ji Woon sedang berbincang-bincang dengan para pejabat-pejabatnya, sedangkan ratu Hera lebih memilih kembali ke kamarnya dia merasa sedang tidak enak badan.

"Rasanya pusing sekali!" Ia duduk di tepi ranjang sambil memijat-mijat ringan kepalanya, ia memutuskan untuk tidur lebih awal untuk mengurangi rasa pusingnya

Seperti biasanya ratu Hera bangun lebih awal, dan membuat makanan sendiri untuk suaminya, walaupun pelayan sudah melarangnya tapi tetap saja ratu Hera tetap keras kepala, tak berapa lama kemudian ia merasa pusing yang berlebihan dan ingin mengeluarkan cairan yang berada di perutnya, melihat itu para pelayan merasa khawatir salah satu pelayan memanggil tabib kerajaan untuk memeriksa keadaan sang ratu yang kelihatan pucat, seorang pelayan mengetuk-ngetuk kamar sang raja dengan beruntun, raja yang sedari tadi sudah terbangun segera membuka pintu

"Ada apa, kenapa kau mengetuk pintu seperti itu?" Ia menemukan wajah pelayan yang sangat kebingungan, entah takut mengatakan sesuatu atau yang lainnya

"Yang Mulia, r-ratu p-pingsan yang mulia" dengan terbata-bata pelayan tersebut menjeleskan pada sang raja,
Mendengar kabar itu ia segera menemui ratunya

Ia melihat ratunya terbaring lemas dan wajah yang sangat pucat, tabib kerajaan sedang memeriksa kondisi ratu dari jantungnya pernafasannya hingga ke perutnya, tabib itu menekan bagian perutnya dan alhasil sang ratu merasa mual

"Yang mulia raja, ada kabar gembira untuk yang mulia dan negeri ini" ucap tabib dengan senyum yang merekah

"Kabar apa tabib?" Ia menjawab sambil memegang tangan istrinya

"Ratu Hera tengah mengandung yang mulia"

"Benarkah?" Kebahagiaan terpancar di wajahnya, penantian selama 7 tahun ini akhirnya di kabulkan, ia menangis dan menciumi tangan istrinya

Seminggu sudah berlalu kabar bahwa kerajaan Gienka akan memiliki pewaris sudah tersebar luas, tentu saja rakyat Gienka sangat bahagia ketika mendengar kabar tersebut

Salah satu kebiasaan ratu Hera selain memasak adalah berkebun bersama para rakyatnya, ia sengaja memberikan tanah 10 hektar kepada rakyatnya untuk di tanami padi, sayur-sayuran, dan buah-buahan, Dimata rakyatnya ia berkepribadian baik, cantik, dan dermawan

Semua rakyat menanti kedatangan raja dan ratunya, banyak rakyat yang mengucapkan 'selamat atas kehamilannya' dan ada juga yang berdoa untuk keselamatan dan kesehatan untuk calon pewaris kerajaan

Sebetulnya Ji Woon khawatir karena kandungan istrinya masih sangat muda dan rentan, ia sempat melarang istrinya berkebun tapi alhasil Ji Woon yang mengalah dia tahu watak istrinya yang begitu keras kepala

"Paman, boleh saya membantu memetik tomatnya?" Ia bertanya kepada kakek tua di hadapannya

"Jangan yang mulia ratu, ini sangat melelahkan lebih baik ratu beristirahat saja jaga kondisi baik-baik agar calon pewaris kerajaan lahir dengan wajah yang manis" tolak si kakak tua itu

"Paman tidak usah khawatir aku bisa jaga diri baik-baik" ia memetik satu tomat merah dari pokoknya, kakek tua itu hanya tersenyum melihat ratu Gienka yang peduli terhadap rakyatnya

Varita De CristalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang