sebuah rencana

59 33 21
                                    

Pagi-pagi sekali Kyungsoo membereskan semua barang-barang yang ada di kamarnya, satu per satu bajunya ia kemasi ke dalam tas besar, ya itu semua baju yang di beli Jong In untuknya lagi pula Kyungsoo juga belum punya uang, baru minggu-minggu ini dia bekerja di restoran, mungkin Kyungsoo tersadar jika tak selamanya dia bergantung pada Jong In, tujuan utamanya dia ke dunia ini kan hanya untuk mencari buah delima dan tongkat sakti itu, dia harus fokus untuk mendapatkannya, entah sejak kapan Han Ni ahjumma berada di ruang tengah apa mungkin aku yang sibuk dan tidak menyadari kehadirannya?

Kyungsoo turun dari tangga dengan membawa tas besarnya, Han Ni terkejut ketika Kyungsoo membawa tas besar itu "kau mau kemana kyungie?"

"Aaa.. ahjumma, mianhe, aku tidak sadar kalau ahjumma ada di sini" ucap Kyungsoo

"Kau mau kemana? Kenapa kau membawa tas?" Han Ni berjalan mendekati Kyungsoo

"Aku akan cari apertemen ahjumma, aku tidak bisa tinggal di sini terus, kasian Jong In dia akhir-akhir ini kurang fokus terhadap karirnya, aku tidak mau mengganggunya" ujar Kyungsoo dengan senyum

Sudah tiga kali Han Ni membujuk Kyungsoo supaya tetap tinggal disini, tapi Kyungsoo menolaknya, tapi ada benarnya juga jika kita tinggal di rumah orang terlalu lama pun tidak enak, mau ngapa-ngapain pun susah, serba nggak enakan

Sudah beberapa apartemen Kyungsoo datangi tapi belum ada yang cocok di karenakan biaya sewanya mahal, Kyungsoo masih berjalan dengan membawa tasnya, tiba-tiba dia rindu pada ibundaya sudah satu bulan berlalu bagaimana kabar ibundanya disana? Apakah baik-baik saja? Apakah sudah ada perubahan? Apa dia makan dengan baik? Itu semua pertanyaan yang ada di dalam otak Kyungsoo, sebulir air mata menetes di pipinya yang putih dia benar-benar merindukan malaikat yang selalu menjaganya itu

Bahkan langit mulai mendung menandakan langit juga turut merasakannya, yang lebih anehnya lagi kenapa setiap kali Kyungsoo ingin melakukan telepati selalu gagal, sudah berkali-kali Kyungsoo mencobanya tetapi Sama saja tidak berhasil

Hujan mulai mengguyur seluruh kota Seoul, dingin menyentuh sampai ketulang-tulang, sudah 1 setengah jam Kyungsoo duduk di halte bis menunggu hujan reda menahan dinginnya cuaca disana, beberapa bis telah berlalu tapi Kyungsoo tidak menaikinya satu pun, ya tepat sekali! Karena dia tidak punya uang

Awan hitam kini telah berlalu sinar sang mentari menembus kancah bumi ini, Kyungsoo terus mencari apartemen untuk ia singgahi, di tengah jalan mobil Mercedez hitam berhenti tepat di depannya, tak lama kemudian turunlah seorang laki-laki tampan dari mobilnya

"Hi!" Sapanya, Kyungsoo hanya menganggukkan kepalanya

Pria itu melirik tas yang di pegang Kyungsoo " kau di usir atau kau sedang kabur dari rumahmu?"tanyanya seraya melepaskan kacamatanya

"Kau tidak perlu tahu!" Jawab Kyungsoo

Pria itu mengulurkan tangannya "namaku Kim Taechyon" Kyungsoo membalas uluran tangannya "Kyungsoo"

"Sebenarnya kau mau kemana?" Ucap Taechyon

"Sedang cari tempat tinggal" Kyungsoo menjawab dengan senyuman andalannya

"Ooo.. aku bisa membantumu, aku punya beberapa teman yang menyewakan apartemennya, apa kau ingin melihatnya?" Salah satu Tangannya menyentuh bahu Kyungsoo, dengan sentuhan itu entah mengapa Kyungsoo merasakan ada hal aneh dalam pria itu, tapi pikiran itu ia buang jauh-jauh yang terpenting sekarang ia harus dapat tempat tinggal dan selanjutnya mencari tongkat dan buah itu

Setelah melihat-lihat beberapa apartemen Kyungsoo akhirnya memilih apartemen yang tidak begitu luas, tapi nyaman untuk di tempati biayanya pun tidak begitu mahal, walaupun agak jauh dari tempat kerjanya tapi tidak masalah dia bisa bangun lebih awal, Kyungsoo membersihkan sekitar ruangannya dan meletakkan barang bawaannya

Varita De CristalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang