Menggoda Kyungsoo

26 15 12
                                    

Kematian Ratu Hera membuat semua masyarakat bersedih, mereka kehilangan sosok yang begitu penting bagi mereka, tak hanya masyarakat yang bersedih tapi langit pun ikut bersedih terbukti dari turunnya ratusan air dari langit yang turut serta mengiringi pemakaman.

"Mianhe ahjumma, jongmal mianhe" Baekhyun memeluk batu nisan Hera dengan menangis tersedu-sedu.

Jihyo dan bibi Ahn menghampiri Baekhyun yang sedang memeluk batu nisan itu.

"Baekhyun ssi, aku turut berduka cita atas kematian ratu Hera, tak ku sangka dia pergi secepat ini" Jihyo memegang pundak Baekhyun dan mensejajarkan diri dengan Baekhyun.

Baekhyun menyingkirkan tangan Jihyo dengan kasar, lalu mendorongnya hingga terjatuh.

"Aww!!" Jerit Jihyo.

Bibi Ahn berlari dan menolong anaknya yang terjatuh, karena tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, bibi Ahn mencekram kedua bahu Baekhyun dan mengancamnya.

"Aku peringatkan! Jangan macam-macam denganku atau dengan anakku, karena aku tahu semuanya!," Dia merapikan baju Baekhyun yang terlihat kusut bekas cengkramannya.

"Aku sangat sedih melihatnya terbaring di bawah sana, apalagi Kyungsoo belum tahu bahwa ibunya telah tiada, bagaimana reaksinya jika dia tahu? Hiks.. hiks.." bibi Ahn mengusap air matanya, dia tersenyum pada Baekhyun lalu meninggalkannya di pemakaman.

Kyungsoo hendak memposisikan tubuhnya supaya lebih leluasa dan nyaman, tangannya pun mulai bergerak menelusuri tiap inchi dada bidang Jong In, dia mulai merasa aneh ketika tangannya menyentuh dada Jong In, Kyungsoo merasa dia tidak menyentuh guling melainkan dada seseorang, ketika dia membuka matanya dia terkejut dengan posisi tidurnya yang sedang di peluk Jong In,
Kyungsoo langsung terperanjat dan hal itu membuat Jong In terbangun.

"Aaappaa yang kau lakukan padaku ha!" Nada Kyungsoo meninggi.

Jong In yang mendengarnya pun tersenyum menggoda di dalam pikirannya jika dia sedikit menggoda Kyungsoo nggak apa-apa kan?.

"Hmm... Kau sangat menakjubkan semalam, aku tidak tahu bahwa kau sepanas itu!" Wajahnya mengekspresikan wajah-wajah mesum.

"Jangan bercanda Kim! Atau kau akan ku bunuh!" Nada Kyungsoo meninggi satu oktaf.

"Emang wajahku kelihatan sedang bercanda? Nggak kan? Apa kamu ingin mendengar semua cerita panas kita semalam hah?" Jong In membisikan kata 'semua cerita panas kita semalam' ke telinga Kyungsoo seduktif mungkin.

PLAK PLAK PLAK

Pipi Jong In mendapat tamparan dari Kyungsoo hingga memerah, walaupun begitu Jong In tidak marah malah dia semakin menggoda Kyungsoo, baru pertama kali ini dia melihat Kyungsoo marah dengan imutnya, itu yang membuat Jong In ingin menggodanya lagi dan lagi, Kyungsoo akhirnya keluar dari kamar ketika Jong In menyingung pipi Kyungsoo yang memerah, Kyungsoo pun lari ke kamar mandi, dia bercermin memandangi wajahnya yang memerah lalu membasuh wajahnya dengan air.

'kenapa jantungku ini terus berdetak kencang, jika si Kim brengsek itu mendengarnya,huufftt... Pasti aku di ejek lagi!' gerutu Kyungsoo dalam hatinya.

'tapi perasaan apa ini? Kenapa aku selalu merasa nyaman jika berada didekatnya?' lanjutnya.

Kyungsoo pun keluar dari kamar mandi dan melihat Jong In sudah berada di meja makan, Kyungsoo memang sengaja tidak membuatkannya sarapan pagi, supaya dia tahu bagaimana kejamnya dirinya.

Mereka menatap satu sama lain, Kyungsoo segera memutus kontak mata itu dengan cepat,Kyungsoo berjalan dengan santai di depan Jong In, Kyungsoo ingin sarapan di luar dan juga membeli beberapa bahan di minimarket, dia tahu bahwa masih ada sebungkus mie instan di kulkasnya, tapi dia enggan memasak untuk Jong In biar dia yang memasak sendiri! Itu hukumannya.

Varita De CristalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang