kematian

45 19 12
                                    

Berita kedekatan Kyungsoo dan Jong In sudah tersebar luas, banyak para fans yang kecewa bahkan meminta penjelasan di depan rumah Jong In, sebagai seorang ibu Han Ni khawatir akan keadaan anaknya, dia juga belum percaya dengan berita di luar sana dia ingin mendengarnya dari anaknya sendiri.

Han Ni mengintip dari jendela kamarnya ke arah pintu utama "Sudah tengah malam tapi Jong In belum pulang juga, dan orang-orang itu masih menunggu di sana".

Han Ni berkali-kali menelpon Jong In tapi sama sekali tidak ada jawaban.

'cepatlah pulang' batin Han Ni.

Yixing yang melihat adegan dewasa di hadapannya pun langsung menutup matanya dengan tangannya, dia sengaja berdehem agar mereka menghentikan kegiatan olahraga mulut mereka.

"Ekhm.. ekhm... Ekhm" Yixing sengaja berdehem.

Niat untuk menghentikan kegiatan mereka tapi mereka tidak mendengar suara deheman Yixing, Yixing ingin menendang pantat mereka karena bercumbu di hadapannya.

"Ekhm.... Ekhm... Ekhm!!!!!" Yixing meninggikan dehemannya, alhasil mereka menghentikan kegiatan mereka, Kyungsoo mulai tak sadarkan diri Jong In ingin membawanya ke rumah sakit tapi keadaan di luar tidak memungkinkan, mereka berhasil keluar lewat pintu belakang dengan penyamaran mereka.

Sudah 2 jam Kyungsoo belum sadarkan diri, Jong In masih setia menemaninya, sedangkan Yixing sudah pulang 1 jam yang lalu, karena tak mampu menahan kantuk Jong In tertidur di samping ranjang Kyungsoo.

Kyungsoo terbangun dari tidurnya, dia merasa ada tangan besar yang memegang tangannya erat, pandangan Kyungsoo masih kabur dia melihat ada sosok pria sedang tertidur di sampingnya, ketika pandangan mulai kembali normal dan ternyata pria itu adalah Jong In, lantas Kyungsoo menarik tangannya dengan cepat Jong In yang menyadarinya juga terbangun.

"Kau sudah bangun?" Dia bertanya dengan mata kantuknya.

"..."

"Akan ku panggilkan dokter dulu" ketika Jong In hendak berdiri tangan mungil Kyungsoo memegang pergelangan tangan Jong In.

"Aku ingin pulang" ujarnya

"Tidak! Kamu harus tetap di sini! Kamu belum begitu sehat" Jong In memberi pengertian kepada Kyungsoo, namun Kyungsoo bersi kuku ingin pulang dia tidak nyaman dengan suasana rumah sakit.

"Baiklah, tapi kamu harus jaga kesehatanmu mulai hari ini!" Jong In memberi perhatian kepada Kyungsoo.

'sebentar dari tadi dia bilang kamu, kamu terus ada apa dengan dirinya? Hah! Bahkan dia lebih sakit dari pada aku' batin Kyungsoo.

"Jangan perhatikan aku! Perhatikan saja Jennie mu itu! Dan mulai sekarang jangan dekati aku menjauhlah! Semua berita itu membuatku gila!" Dia berbicara dengan kesal.

"Mianhe Kyungsoo ya, aku membuatmu berada dalam masalah" tangan Jong In menyentuh pipi Kyungsoo.

Kyungsoo merasa nyaman ketika tangan Jong In menyentuh pipinya, karena masih canggung kyungsoo memalingkan wajahnya, Jong In yang melihatnya tersenyum gemas.

Setelah mendapat izin pulang dari dokter, Kyungsoo memutuskan untuk pulang ke apartemennya di temani Jong In pastinya, setelah mengemas barang-barangnya Kyungsoo membuat sup iga untuk sarapan mereka, Kyungsoo menyiapkan semua bahan yang ia perlukan, ia merebus air terlebih dahulu lalu memotong beberapa sayuran dan ia masukkan ke dalam air yang sudah mendidih.

" Waaahh.. kamu masak apa? Boleh aku membantu?" Ujar Jong In.

Jong In mulai melakukan apa yang Kyungsoo perintah, sebenarnya Jong In tidak tahu cara mengeksekusinya, Kyungsoo sudah memberitahu caranya tapi Jong In masih belum mengerti dan alhasil Jong In merusak makanan yang akan di buat Kyungsoo, Kyungsoo yang menyadarinya menyuruh Jong In untuk menunggu di tempat makan, beberapa menit kemudian makanan siap di santap dari baunya saja sudah menggugah selera.

"Jalmokoseumnida!" Mereka berdua menyantap sarapan pagi mereka.

"Hmm... Igereul jongmal masisoyo!" Jongin menyantapnya dengan lahap.

"Kamu benar-benar pandai memasak, memasak lah terus seperti ini buat suamimu" ujar Jong In dengan pedenya.

"Uhuk uhuk.." Kyungsoo yang mendengarnya langsung tersedak, ia langsung mengambil air dan meminumnya.

"Kau pikir aku istrimu apa?! Jika dirimu mengucapkan kata-kata yang tidak berguna lagi, maka aku tidak akan memasak untukmu lagi!" Gretak Kyungsoo yang disusul senyuman manis Jong In melihat tingkah Kyungsoo yang lucu saat sedang marah.

Terlihat asap hitam berada di langit-langit kamar Hera, asap itu berjalan cepat ke arah ratu Hera yang tengah tertidur dengan cepat asap hitam mencekik leher Hera dengan kuat, Hera terbangun dari tidurnya dan mencoba berteriak minta tolong, tapi apa daya Hera tidak bisa mengeluarkan satu kalimat dari mulutnya.

"Akkhh.. akkhh.. tttoolloongg" suaranya lirih, tangannya memegangi lehernya yang sedang di cekik itu.

"Akkhh.. ttolong" suaranya makin lirih, cekikan di lehernya itu makin kuat, Hera terjatuh dari ranjangnya ia mencoba berdiri namun terjatuh, berulang kali Hera mencoba berdiri lagi namun jatuh lagi, keringat dingin bercucuran di dahinya wajahnya semakin pucat karena kekurangan oksigen, dia mencoba berdiri untuk kesekian kalinya namun terjatuh lagi.

Di tengah tidur malamnya Kyungsoo merasakan suasana yang sangat panas hingga keringatnya bercucuran, tidurnya tidak tenang bahkan untuk bernafas pun susah.

"Akhh akhhhh.. tolong tolong aku!" Ujar Kyungsoo sambil memegangi lehernya dalam posisi masih tertidur.

"Ttolong.. Akku.. akkhh.. tidak bisa bernafas!"lanjutnya sambil terengah-engah.

Jong In yang sedang bermain ponsel di sofa ruang tengah mendengar Kyungsoo meminta tolong ia langsung mematikan ponselnya dan menuju ke kamar Kyungsoo dengan tubuh toplessnya, tak perlu basa basi dia masuk ke kamar Kyungsoo dan melihat Kyungsoo dengan keadaan kacau.

"Akkhh.. akhh.. tolong" suara Kyungsoo semakin lirih.

" Kyungsoo bangun, soo!" Jong In menggerak-gerakkan tubuh Kyungsoo agar tersadar.

"Bangun!, kamu kenapa?" Ujar Jong In.

Kyungsoo pun terbangun dengan nafas yang terengah-engah, matanya memancarkan ketakutan, tangannya bergetar hebat.

" Kamu kenapa Soo!" Tanya Jong In sambil menggenggam tangan Kyungsoo.

"Hosh.. hosh.." Kyungsoo mencoba menstabilkan dirinya sendiri.

"Kamu baik-baik saja kan? Tanya Jong In khawatir tangganya membelai Surai hitam Kyungsoo.

"Aku takut Jong In, aku punya firasat buruk terhadap ibuku" suaranya bergetar ketakutan, Kyungsoo langsung memeluk Jong In erat-erat, Jong In membalasnya dengan penuh kasih sayang.

"Gwaenchana!, kamu pasti mimpi buruk, gwaenchana!" Jong In mencoba menenangkan Kyungsoo yang berada dalam dekapannya.

Kyungsoo melepaskan pelukannya raut wajahnya masih menunjukkan rasa ketakutan, Kyungsoo takut jika terjadi hal yang buruk terjadi pada ibunya.

"Jong In, temani aku tidur, aku takut" ucap Kyungsoo.

"Baiklah aku akan menemanimu tidur" balas Jong In dengan senyuman.

Mereka akhirnya tidur bersama dengan posisi kepala Kyungsoo berada di atas dada bidang Jong In, Kyungsoo merasa nyaman dan rasa ketakutan itu hilang ketika Jong In berada di sampingnya.

Baekhyun yang hendak membawa ramuan untuk Hera dibuat terkejut karena ratu Hera tergeletak lemas di lantai,cawan ramuan yang ia bawa jatuh dan pecah, Baekhyun menyentuh tangan Hera, tanganya dingin wajahnya pucat, Baekhyun memastikan bahwa ratunya masih dalam keadaan baik-baik saja, ketika ia mengecek pernafasannya Baekhyun terkejut dan sedikit melebarkan matanya.

"Andwae, Andwae!!" Baekhyun menepuk-nepuk pipi Hera air matanya menetes melihat wajahnya pucat, dingin dan tubuhnya kaku terbaring di pangkuannya.

"Ahjummaneun ironayo, Irona! Hiks.. . Hiks... Bagaimana aku menjelaskan kepada Kyungsoo? Aku tidak bisa menghadapinya!" Ujar Baekhyun.

Varita De CristalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang