Sang Tunangan

1.2K 199 54
                                    


"Jadi, sudah tenang belum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, sudah tenang belum?"

Yibo masih terus mendekap Zhan hingga pemuda manis itu tenang.

Napas Zhan tersengal setelah meronta dengan susah payah namun tenaga Yibo lebih kuat darinya.

"Sialan!" hardiknya kesal kepada Yibo karena tidak berdaya.

Sambil menjaga napasnya tetap teratur, Yibo menarik mundur tubuh Zhan bersamanya menuju ujung papan luncur lalu duduk di sana. Pemuda tampan itu mendudukkan kekasihnya di atasnya. Kedua lengannya masih melingkar erat di perut Zhan. Yibo berniat tidak akan melepaskan pemuda manisnya itu.

"Sudah tenang, hmn?" tanya Yibo lembut.

Napas Zhan masih memburu sewaktu ia memutar wajahnya ke belakang, menatap marah pada Yibo.

"Kalau kau masih ingin memakiku, lakukan, Zhanie," tutur Yibo masih dengan nada yang lembut. "Asalkan kau mau mendengarkanku setelah ini, hmn?"

Agak lama Zhan baru berkata, "Kalau memakimu bisa mengubah keadaan tentang tunanganmu, pasti akan kulakukan." Amarah masih tercetak di sorot matanya. Jelas sekali bahwa Zhan belum tenang sepenuhnya. Ia hanya berusaha mengendalikan dirinya.

"Aku minta maaf," ucap Yibo tulus. "Aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu. Aku hanya tidak ingat padanya karena seluruh pikiran dan hatiku tertuju padamu. Lagipula aku tidak menyukainya. Aku hanya mencintaimu."

Zhan memalingkan wajah ke depan. Tidak bermaksud mendengarkan kata-kata cinta pemuda itu lebih banyak lagi yang bisa menggoyahkan hatinya.

Yibo bisa merasakannya bahwa hati Zhan perlahan menjauh darinya. Tapi ia tidak mau menyerah untuk menyeret kembali hati si pemuda manis itu padanya.

"Zhanie, aku minta maaf," ulangnya lagi. "Aku harus bagaimana agar kau mau memaafkan dan mendengarkanku?"

Keresahan menyusup dalam hati Zhan. Ia juga bingung. Satu sisi ia mencintai Wang Yibo tapi di sisi lain pemuda tampan itu sudah mempunyai tunangan, dan ia tidak mau nanti disebut sebagai pelakor. Ia juga tidak mau dijadikan selingkuhan oleh Yibo.

Karena Zhan tampak memikirkannya dengan begitu rumit maka Yibo membantu memberi jawabnya.

"Zhanie," panggilnya lembut, "Kumohon percayalah padaku. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu asalkan kau tetap bersamaku. Soal Jinxin, sebenarnya dia anak baik tapi kau harus menghindarinya. Dia sama seperti ayah yang menentang cita-citaku. Soal dia sampai datang kemari hari ini pasti ayahku yang memberitahunya. Kuharap dia tidak tahu tentang taruhanku dengan ayah, kalau tidak, ia pasti akan berbicara pada ayah untuk membatalkannya. Ayahku memang menyukainya, karena itu dia menjodohkanku secara sepihak pada Jinxin. Tapi aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan cari cara untuk membuatnya mengerti bahwa aku tidak mencintainya. Dia temanku pasti dia akan mengerti."

JULIET WANG [Yizhan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang