Bab 1: Aerin

4.9K 161 40
                                    

Namaku Zou, seorang siswa SMA tanpa karakteristik khusus. Semua yang kumiliki terlalu biasa hingga tidak jarang orang mengabaikanku.

Namun setidaknya aku mempunyai satu hal yang kubanggakan – yaitu nasfu yang kumiliki.

Ah, aku tahu hal itu seharusnya tidak patut dibanggakan. Maaf, itu hanyalah lelucon. Sebenarnya aku juga tidak terlalu bangga akan hal itu.

Setiap hari pikiranku selalu dipenuhi nafsu. Sebelum berangkat sekolah, aku ejakulasi; setelah pulang sekolah, aku ejakulasi; sebelum tidur, aku ejakulasi. Bahkan tak jarang aku ejakulasi di sekolah karena nafsu yang tidak bisa ditahan saat melihat gadis-gadis cantik disana.

Kamarku mungkin sudah dipenuhi oleh bau air maniku sekarang dan keluargaku tentu pasti telah menyadarinya. Untungnya mereka tidak menyinggung masalah ini yang membuatku berterima kasih pada mereka. Hanya saja kakak perempuanku selalu menandangiku dengan ekspresi pengertian saat aku telah selesai ejakulasi. Ini membuatku penasaran apakah indra penciumannya sangat tajam.

Aku mendesah dan memandangi wajahku dari cermin. Rambut hitamku sudah lumayan panjang sampai hampir menutupi mataku. Kulit wajahku tetap bersih dan tidak berminyak karena aku selalu membersihkannya.

Aku menyalakan shower dan mulai mandi. Aku baru saja ejakulasi tadi di kamar, jadi aku harus membersihkan tubuhku. Dari pengalamanku, bau seperti ini akan susah dihilangkan jika kau tidak cepat-cepat membersihkannya.

Susah untuk mengurus kehidupan penuh ejakulasi nafsu milikku ini, namun aku tak bisa menghentikan untuk terus ejakulasi dan tidak ingin menghentikannya.

Aku tahu aku telah kecanduan dalam hal ini, makanya aku akan terus melanjutkannya. Ejakulasi sampai mati – bukankah itu kata yang bagus untukku?

---

Saat aku ingin mematikan lampu kamarku, tiba-tiba, suara "ding" memasuki kepalaku yang membuatku bingung sejenak.

"Apakah ada tamu?"

Aku memikirkan itu dengan ragu. Lagipula siapa yang mengunjungi rumah orang lain pada jam ini? Pencuri juga nggak bakal menekan bel rumah targetnya. Orang-orang kurang kerjaan kah?

[[Memulai sistem... Sang Master telah dipilih... The Lust System telah terpasang]]

"–!?"

Aku terkejut ketika suara datang dari dalam dalam kamarku. Aku melihat sekeliling dan tiba-tiba pandanganku berhenti pada seorang wanita berambut biru yang ada diatas mejaku – tidak, disebut wanita mungkin tidak cocok, dia lebih tepatnya mungkin sejenis mainan action-figure karena bentuk tubuhnya yang sangat kecil. Menggenggam seluruh tubuhnya menggunakan telapak tanganku pasti mudah.

[[Seperti yang diharapkan dari Master baru saya. Saat melihat tubuh saya, penis Anda sudah berdiri tegak. Apakah Anda juga bernafsu dengan tubuh kecil saya ini? Mohon maaf, Anda harus menaikkan level Anda terlebih dahulu dan membiarkan diri saya tumbuh lebih besar agar bisa melakukan seks dengan Anda]]

Apa yang wanita mini ini katakan!? Yang lebih penting lagi, kenapa dia bisa bicara? Kenapa dia bisa berdiri–!?

Aku mundur selangkah dan menyiapkan tubuhku untuk pertempuran (setidaknya itu yang kupikirkan). Berbagai asumsi telah memasuki kepalaku sekarang. Apakah ras manusia-mini akhirnya menunjukkan diri mereka? Mereka ingin mendominasi bumi? Maaf saja tapi demi kehidupan nafsuku yang akan terus berlanjut, aku tak akan menyerah melawan kalian–!

[[Tenangkan pikiran Anda, Master. Manusia-mini tak akan menyerang bumi dan dari awal mereka memang tidak ada. Saya adalah sistem tanpa nama yang telah berkeliaran di alam semesta untuk menemukan pemilik – yang sekarang telah kutemukan, yaitu Anda, Master]]

Tiba-tiba dirinya menghilang dari pandanganku dan suaranya muncul dari samping telingaku lagi, membuatku terkejut hingga jatuh menabrak lemari kayu yang ada dibelakangku.

*BAM!*

Aduh, sakit.

"Ou! Apakah kamu baik-baik saja!?"

Suara kakak perempuanku!? Gawat. Meskipun aku seharusnya telah mengunci pintu, ini masih membuatku gugup. Aku sekarang belum memakai celanaku dan penisku yang tegak tak terlindungi oleh apapun.

Aku harus cepat menjawabnya.

"Ya–Yah, aku baik-baik saja kok! Jangan khawatir, aku hanya menabrak lemari."

"Menabrak lemari? Kenapa bisa seperti itu? Apa sih yang kamu lakukan? .....Ou, sudaraku, aku tahu kamu senang atas kepergian orang tua kita yang baru saja berangkat ke luar negeri tetapi ini bukannya kamu bisa membuat keributan. Aku masih ada di rumah lho."

"Maaf."

"Yah, bagus kamu mengerti. Ngomong-ngomong kotak P3K ada di ruang tamu, jadi kamu bisa mengambilnya sendiri jika ada yang terluka."

"O–Oke, makasih."

Setelah mengucapkan itu, aku mendengar langkah kaki kakakku mulai menjauh dan menghela nafas lega.

[[Apakah Anda bernafsu dengan kakak perempuan Anda sendiri, Master?]]

"Aku tak akan menyangkalnya."

[[Sebuah pengakuan yang luar biasa]]

Aku mendesah saat menatap wanita mini berambut biru yang bertepuk tangan kecil di pundakku dengan tanpa ekspresi. Aku lalu berdiri dan mengambil celanaku lagi.

"Aku sudah sedikit mengerti apa yang kau jelaskan tadi. Singkatnya, nampaknya diriku telah diikat dirimu, yang seorang sistem?"

[[Benar. Saya senang Anda memiliki kemampuan beradaptasi dengan cepat Master. Jika menerapkannya dalam seks, Anda pasti akan jago untuk berbagai posisi]]

"Aku akan mencoba mengabaikan kata-kata kotormu itu. Untuk pertama, jelaskan secara rinci apa yang terjadi. Aku kayaknya tadi mendengar The Lust System atau apalah."

Wanita mini berambut biru yang ada di pundakku mengangguk lembut setelah mendengar perkataanku.

[[Apakah Anda tahu cara kerja sistem umum yang dimiliki oleh protagonis dari webnovel pasaran? Sistem disana memberikan misi untuk diselesaikan penggunanya dan pengguna juga bisa mendapat hadiah setelah menyelesaikan misi yang diberikan. Kurang lebih kinerja saya seperti itu, namun saya sedikit berbeda karena saya lebih fokus tentang nafsu birahi]]

Aku mengangguk sebagai tanda mengerti apa yang dia katakan. Aku sering membaca webnovel saat waktu senggang dan tak jarang aku membaca novel yang menceritakan tentang sistem. Tapi yang ini.... adalah nafsu birahi?

"Jadi... eh, kau belum punya nama ya? Bisakah aku yang menamaimu?"

[[Dari awal saya telah mengharapkan pemberian nama dari Anda, Master. Jadi, tentu, saya tidak keberatan. Namai saya sesuka Anda asalkan itu bukan kont**. Saya memiliki jenis kelamin perempuan, jadi kupikir itu tidak akan cocok]]

Siapa yang akan berpikir untuk menamaimu seperti itu...

Aku mendesah dan menjawab.

"Namamu mulai sekarang adalah Aerin. Apakah kamu tak keberatan saja dengan itu?"

[[Aerin.... ya? Meskipun nama ini mungkin tidak memiliki arti yang jelas, saya akan menerima nama ini dengan senang hati dan menjadikan nama Aerin ini memiliki arti sebagai diri saya. Mulai sekarang, mohon kerja samanya, Master]]

"Y–Ya, mohon kerja samanya juga, Aerin."

Aku agak tak bisa berkata-kata pada dirinya yang emosional tadi. Yah, pokoknya aku senang karena dia menerima itu.

Aku kemudian berkata.

"Lalu Aerin... Aku ingin bertanya. Bisakah aku?"

[[Tentu saja, Master. Aerin siap membantu]]

"–Apakah akan ada pengguna sistem lain yang seperti diriku?"

Zou: The Lust (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang