SIAPA

32 33 63
                                    

Setiap orang butuh mood boster

Dan

Setiap orang berhak untuk menjadi mood boster

-----------------------------------------------------------------------

Lia berencana ingin kembali ke ruangannya, namun sebelum itu dia harus mengambil tiang infus nya yang ia sembunyikan tadi.

LIA POV

"Astaga Stev kok bisa lupa sih bawa uang ya ampun, kan selalu di ingetin, jangan pernah lupa bawa duit di saku ogeb, punya otak bikin malu aja, malu nih udah cantik juga aaargg tau lah mau cepat bayarnya keburu banyak orang malu balikin duit nanti" sedari tadi aku tak henti hentinya merutuki diri sendiri

"Sepertinya gak ada orang kesempatan bagus, aku ambil dulu tiang infus ku, takutnya ada orang nanti." Ucapnya langsung membuka ruangan di sebelah tangga darurat.

"Huft dapat, sebelum kembali ke ruangan mutilasi itu aku harus cari dokter atau perawat dulu, bisa berabe kalo omah liat cairan infus aku gak berkurang, omah kan gak tau kalo tingkah cucunya ini sangat menggemaskan hehehe" akupun berjalan sembari mendorong tiang infus itu menuju lift, tapi sebelum itu harus cari dokter buat benerin ini

" Eh itu ada dokter, minta tolong dehh" batin ku

" Permisi dok, saya boleh minta tolong gak, tadi ada orang di sana buru buru, jadi gak sengaja kesenggol tanganku, infusnya lepas huhuhu" ucapku bohong sambil memperlihatkan tangan ku

" Gak papa lah aku boong dulu, sekalian stimulasi buat nanti, soalnya pasti bakalan sering kesini, hahaha"

(Stop guys jangan di tiru adegan ini, gak baik")

" Yasudah kamu tunggu di kursi itu dulu, saya akan segera kembali" ucapnya sambil menunjuk kursi ruang tunggu

Tak lama kemudian dokter itu datang dan memperbaiki infusku yang gak sengaja di senggol angin tadi hehewwww

"Selesai, sekarang kembali ke kamar mu, owh iya saya harap berhati-hati lah, mengerti?" Ucap dokter itu

" Ayayay dokter, Babay makasih yah"
Gw pun pergi, memasuki lift owh iya jangan lupa roti sama air mineral nya belum di bayar

Ceklek

"Yah omah sama opah udah tidur padahal masih jam 8 gapapa deh mereka mungkin cape, abis tadi harus repot bawa aku ke sini, kaya mama aja, panik banget padahal aku gak papa, love you omah, cup...... Love you opah cup..." Ucapku saat melihat mereka terlelap di kursi sofa yang berbeda, aku memberikan selimut kepada keduanya setelah itu aku berniat untuk turun membayar utang tadi.

Aku bergegas untuk segera turun dan membayar belanjaku tadi, saat sampai di sana aku langsung memberikan selembar uang 50 kepada mba yang tadi.

" kak, ini aku yang tadi ambil air sama roti, tapi lupa bawa uangnya hehehe."

" Loh, dek bukannya tadi udah di bayarin sama temen cowonya yang tadi yah? soalnya tadi katanya sekalian aja, terus abis itu langsung susulin kamu." jawab mba nya

loh loh? gue dibayarin, dibayarin siapa anjir? teman? gue belum 24 jam di Indo anjir. ketemu sepupu gue aja baru ketemu satu. dan katanya cowo? teman cowo? sekate kate lu aja mba, yang intinya duit gue selamat hahaha, sabi lah buat beli martabak- ucapku dalam hati

Gue bergegas ke kamar dengan hati yang bahagia karena uang gue yang kembali lagi, oh iya, ini kamar yang gue tempatin kata nenek gue tadi kamar kamar di satu rute ama gue semuanya yang perlu pengobatan rawat jalan yang tidak menetap lama tapi selalu harus datang sesuai waktu yang ditentukan sama dokternya biar bisa di cek kondisinya.

ORVALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang