Chapter 1

659 71 4
                                    

_READING_

.

.
*WARN 18+.
.
.
.
"ck" dengus seorang wanita yang kini tengah kesal akibat pria disampingnya. Wanita dengan rambut hitam panjang terurai tersebut dengan malas memakai pakaiannya kembali.

"yah, kau mau ke mana?"tanya pria yang kemudian menahan wanita tersebut

"ish, tentu saja pulang!" jawab wanita tersebut dengan ketus

"tapi kan, Nay.. aku belum selesai" bujuk pria tersebut

"ayolah..sekali atau dua kali lagi"

"mwo? Aku sudah tidak ada gairah, jadi lepaskan tanganku!"bentak wanita yang bernama Nayeon tersebut.

Nayeon meninggalkan pria yang masih saja berteriak memanggil-manggil namanya. Seolah tidak mendengarkan teriakan tersebut Nayeon melongos pergi meninggalkan apartemen partner yang membuatnya kesel tersebut.

Bagaimana tidak pria yang telah menjadi mantannya itu tidak bisa memuaskan hasrat seorang Im Nayeon. Nayeon memang sering menikmati having sex dengan para mantannya atau terkadang teman-temannya, yang membuat Nayeon kesal ialah karena pria yang tadi ejakulasi sebelum Nayeon mencapai titik klimaks.

"sial! Aku menyesal mengajaknya" gerutu Nayeon

"tidak bisakah dia memberikanku kepuasan terlebih dahulu?, sialan kau Kyungsoo" cibiknya kesal ketika sedang mengendarai mobil Porsche 718 Boxter GTS kesayangannya. Rasa kesalnya kini berubah menjadi rasa haus, ia kemudian menepikan mobilnya ke caffe terdekat.

.

.

"terimakasih telah memesan" ucap kasir yang kemudian memberikan pesanan kepada Nayeon

"ne.." jawab Nayeon dan segera menuju kearah pintu keluar

"buggg"

"YAAKK!!" teriak Nayeon

"apa kau buta?!!!" hardiknya

"Mianhaeyo.. ahjumma" jawab seorang anak yang memakai seragam SMA

"Aisssshh! Kau !! kau tau berapa harga bajuku!!"

Teriakan Nayeon membuat mereka menjadi pusat perhatian orang-orang sekitar mereka,

"aissh..menyebalkan!" kesal Nayeon yang kini tengah membersihkan noda bekas minumannya yang terjatuh di bajunya

"kau harus bertanggungjawab!"kata Nayeon dengan nada marah

"ta-tapi..aku tidak punya uang ahjumma" jelas siswa tersebut

"ahjumma? Apa kau bilang ? ahjuma?" delik nayeon

"apa kau lihat aku setua itu? Huh?!!"

"maaf ....nunna, tapi aku benar-benar tidak mempunyai uang" kata siswa itu kembali, ia memasang mimik wajah yang memelas agar Nayeon bisa melepaskannya

"tidak, kau harus bertanggung jawab. Atau kau ku adukan ke pihak sekolah atau orang tua mu" kekeh Nayeon

"jangan.. jangan, nunna. Aku mohon..." ucap siswa tersebut, ia meyatukan kedua telapak tangannya untuk meminta maaf kepada Nayeon

"tidak! Tidak bisa!" tegas Nayeon

Perseteruan Nayeon dengan siswa tersebut akhirnya menyita perhatian Manajer Caffe tersebut, ia menghampiri Nayeon dan murid tersebut.

"Maaf nona, kau menganggu kenyamanan pelanggan kami" ucap manajer tersebut

"menganggu? Aku?!! Apa kau tidak lihat?!! Anak ini yang menganggu ku?!!aku juga pelanggan mu! Kau tak lihat noda besar di baju kesayanganku?!! Apakau buta?!!" hardik Nayeon kepada Manajer Caffe

Manajer Caffe tersebut hanya tersenyum tipis, dari raut wajahnya rasanya ingin sekali ia merobek mulut Nayeon yang telah berbicara tidak sopan padanya. Tapi, apa daya ia harus profesional dan mengutamakan etika dalam bekerja.

"tapi nona.. suara anda membuat kegaduhan, bisakah anda keluar dan menyelesaikannya di luar?" bujuk Manajer tersebut

"ada apa ini?"tanya seorang Pria yang tiba-tiba datang ditengah keributan Nayeon dengan Murid SMA

"Yoo Seonsaengnim" kata murid tersebut

"Son Chaeyoung? Ada apa ini?" tanya pria itu kembali

"I-Itu..." jawab Chaeyoung terbata-bata

"Kau gurunya?Baguslah kau di sini" celetuk Nayeon

"murid mu menumpahkan minuman ke bajuku, jadi ia harus ganti"

"Tapi, Ssaem aku tidak punya uang" melas Chaeyoung

"baiklah, ayo ikut aku keluar?" kata pria yang kemudian menundukkan badannya kepada Manajer Caffe dan orang-orang sekitar,ia meminta maaf atas keributan yang melibatkan muridnya

"yak, kau mau kemana huh? Mau kabur?!!" teriak Nayeon

"aku hanya ingin kita berbicara di luar" jawabnya dan beranjak meninggalkan cafffe tersebut

"biarkan aku membayar biaya cucinya" ucap pria itu

"kau gila? Cuci? Kau tak lihat nodanya?ini akan susah hilang" jelas Nayeon

"ganti, kau harus mengganti bajuku"

"memangnya berapa?" tanya kembali pria tersebut

"980$" jawab Nayeon

"MWO?" kaget sang guru dan muridnya bersamaan

"kenapa?apa kalian pikir ini baju murahan?" ejek Nayeon

"ssaem.. aku-aku tidak punya uang sebanyak itu" ucap Chaeyoung

"tenanglah chae.." kata sang guru menenangkan

"baik, aku akan menggantinya. Kirimkan nomor rekeningmu"

"Ssaem.. tidak usah , biar aku saja yang menggantinya" kata Chaeyoung

"mengganti? Heh, pendek.kau bilang kau tak punya uang. Bagaimana kau akan menggantikan bajuku ,huh?" delik Nayeon

"tapikan, itu salah nunna juga yang berjalan tidak pakai mata"

"yak! Apa kau bilang?!! Kau mau aku adukan ke orang tua mu, huh?!" ucap Nayeon dengan galaknya

"sudah.. kau tak perlu khawatir chae. Sebaiknya kau pulang dan sampaikan salamku pada ibumu ya" ucap sang guru dengan lembut.

"kamsahamnida ssaem..maaf jika aku merpotkanmu" Chaeyoung dengan perasaan tak enak ia meninggalkan gurunya dan juga perempuan yang seperti mak lampir baginya.

"ini, sudah aku kirim" guru tersebut menunjukkan riwayat transaksi transfer atas nama Im Nayeon dari Yoo Jeongyeon

"baguslah, sampai jumpa" ucap Nayeon dan pergi menghampiri mobilnya

Jeongyeon hanya tersenyum tipis dan berkesah pelan ketika melihat Nayeon melajukan mobilnya meninggalkan caffe tersebut. sebagai guru , Jeongyeon tak mau muridnya mendapat kesulitan. Hilang sudah uang gajinya sebulan hanya untuk harga sebuah baju. Ia kemudian beranjak pergi dari tempat tersebut. Jeongyeon berharap ia tidak akan bertemu lagi dengan orang-orang angkuh seperti wanita tadi. Menurutnya orang-orang tersebut sangatlah merepotkan, apalagi jika hadir dalam hidupnya.

.

.

.

VoMen .. kritik dan saran diperbolehkan.

MARRIED IN APPROPRIATE [ On Hold ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang