One Flower One Sword - English cover by Azia (ost. Tian Guan Ci Fu)
---
4 - Visited 3000 Low Saletites!
Zriling...
Bunyi lonceng dari sebuah gelang kaki wanita tiba-tiba muncul di tengah jalan pusat Prefektur Ilahi, Alam Atas.
Tidak lama, tampaklah sebuah cahaya terang menampilkan sesosok wanita dengan keindahan memukau dibatasi kain kasa tipis dipadukan gaun putih bulan yang polos, apalagi rambutnya yang perak mencolok seakan menyatu dengan alam dan sepasang mata emas yang begitu cantik. Dia melangkah dengan sepasang telapak kaki telanjang yang elegan secara ajaib setiap langkahnya akan menciptakan sebuah teratai putih ilusi yang melayang satu inci di atas tanah.
Tentu saja, perilaku wanita ini menjadi pusat perhatian sekarang. Dengan langkah gemercik bel dan kecantikan yang meruntuhkan alam, membuat semua orang mau tidak mau penasaran. Siapa wanita ini?
Memang, wanita itu adalah Shen Fei.
Shen Fei tidak begitu memedulikannya. Dia begitu keletihan membuka portal berulang kali dari suatu satelit ke satelit yang lain. Inti batinnya mungkin akan hancur berkeping-keping jika dipaksakan. Oleh karena itu, ia sengaja singgah sebentar di plane terpencil ini. Berharap kali ini menemukan tujuannya di sini.
Shen Fei ingin segera duduk malas di kursi goyang sambil menikmati teh bunga persik. Namun, sayangnya begitu ia akan menghampiri bangunan penginapan, seorang pemuda tampan bersetelan merah seperti merak flamboyan berseru;
“Dewi!”
Pemuda dengan aura bangsawan itu meninggalkan kekasih yang digandengnya dan langsung berlutut memeluk kaki Shen Fei yang sempurna tanpa cela.
Wajah Shen Fei langsung menghitam. Dia sangat mencintai kebersihan dan beraninya bajingan ini menyentuhnya dengan sepasang tangan kotor itu di tengah jalan. Hmph! Kuman ini!
“Lancang!” Serunya.
Shen Fei tanpa pikir panjang, dengan tendangan acak langsung menerbangkan pemuda itu berkilo-kilo meter jauhnya hingga menabrak pepohonan besar di pinggir jalan.
Semua orang di sana menarik napas dingin. Citra Dewi Abadi turun dari surga kesembilan langsung anjlok digantikan Iblis Wanita.
Begitu pula pada tiga orang pemuda bangsawan tampan yang berkumpul di Menara Gading, lantai paling tinggi, sembari menikmati anggur hangat.
Salah satunya sosok pemuda sangat tampan nampak seperti Dewa, dia mengenakan jubah putih bangsawan dengan tatapan acuh tak acuh memperhatikannya sedari awal. Matanya sedikit berkontraksi, tapi langsung disembunyikan oleh guratan wajahnya yang poker dari lahir.
“Ck... Wanita mempesona ini sungguh kejam, haha!” Seru pemuda tidak kalah tampan jubah biru sembari mengoncang kipas kertas lipatnya yang memperlihatkan lukisan pemandangan di sana sambil tersenyum konyol. “Aku tidak membayangkan bagaimana jika dia dicocokkan denganmu, Bos!”
Pemuda berjubah putih tadi yang dipanggil ‘Bos’ itu tidak mengindahkan. Namun, nyatanya saat pertama kali melihat wanita dingin dan kejam itu membuat dia merasakan keanehan untuk lawan jenis untuk pertama kalinya, hatinya sedikit berdenyut dan gelisah. Tapi segera dia menghiraukannya begitu saja, bagaimana putra surga yang sombong dengan gengsi selangit ini akan menunjukan reaksi dan jatuh pada pesona seorang wanita?
Apalagi selama hidup hampir seratus tahun dengan judul berdarah dingin anti wanita.
Sedangkan pemuda berbaju hitam yang lain hanya duduk terdiam di pojok sembari memutar bola matanya dan asyik membersihkan pegangan panah mahal yang digurat bentuk naga dan phoenix, terbiasa dengan sikap mengolok-olok kawannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/275037357-288-k585706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise In the Horizon
Acción[1-END] Sumber media: Pinterst Di kehidupan pertamanya, dia seorang Ratu Pembunuh sekaligus mafia abad -24 yang dipermukaan tampil elegan nyatanya kejam, brutal, dan berdarah dingin. Di kehidupan keduanya, dia terlahir kembali di dunia asing yang di...