5 - Illusion Wood
Setelah Shen Fei membersihkan diri dan menikmati sepoci teh bunga persik dekat perapian kamar penginapan, dia mengeluarkan alas batu giok untuk duduk berkultivasi. Lalu Shen Fei menenangkan pikiran setelah duduk posisi lotus.
Untuk mencapai kultivasi tingkat tinggi diperlukan bakat pemahaman mendalam dan sumber daya; batu roh, pil obat, harta asal, artefak, dan sebagainya. Sebagai contoh, batu roh digunakan untuk seorang kultivator menambah kesensitifan pemahaman saat berkultivasi dan menempa tubuh, kerena aura yang dikandungnya murni, penggunaannya tidak akan menghasilkan efek samping dari pada aura spiritual dilingkungan. Semakin tinggi tingkat batu roh, semakin baik efeknya, begitu pula pil obat, harta asal, dan artefak.
Shen Fei menyaring aura spiritual berulang kali hingga sangat murni baru kemudian menyerapnya untuk menempa inti batin yang rapuh miliknya. Siklusnya berjam-jam, tidak pernah merasa capai, tapi makin bersemangat dan penuh energi saat inti batinnya ditambal. Namun yang pasti keadaan ini tidak nyaman untuk Shen Fei sampai dia benar-benar memperbaiki inti batin keseluruhan.
"Saya ingin tahu, apakah satelit kecil ini memiliki barang yang Saya butuhkan," Gumamnya dalam hati.
Tentu saja, yang Shen Fei butuhkan kali ini adalah harta asal yaitu Bunga Krisantemum Bulan Es.
Tidak lama, dia memfokuskan pikirannya lagi di kultivasi hingga mencapai titik tidak mementingkan diri sendiri dan jiwanya memisahkan sendiri dari tubuh.
Shen Fei menyeret jiwanya melayang kesegala penjuru tempat di benua kecil ini.
Waktu berlalu kian panjang. Shen Fei yang hanya keadaan jiwa melanyang di kehampaan dengan raut sedikit putus asa berbeda dengan tekad kuat di wajahnya yang sebelumnya.
"Argh! Apakah sia-sia?" Bahunya melengkung dan wajahnya sangat cemberut seperti gelandangan malas belum makan lima hari, tidak menyisahkan sedikitpun sifat elegan miliknya.
Shen Fei terus melayang tanpa tujuan, hingga akhirnya matanya berbinar seperti bintang-bintang menatap berhektar-hektar hutan pohon natal yang kini tertutupi salju pertama di musin dingin.
"Didekat sini aura esensi bulan dari harta roh asal sangat terasa! Pasti Krisan Bulan Es, Haha!"
Tanpa pikir panjang, jiwanya menjadi seberkas cahaya dan kembali ke tubuh aslinya.
Shen Fei menghela napas panjang penuh semangat menggebu-gebu dan mengibaskan lengan gaun putihnya lalu menghilang seolah-olah tidak pernah ada di sana.
Lereng Gunung Destinasi, dekat Hutan Illusion.
Shen Fei tiba-tiba muncul di sana dengan seberkas cahaya, lalu menampakkan senyum tipis di wajahnya yang memukau. Wajahnya diterpa sinar matahari sore yang tipis melalui dahan-dahan pohon natal yang hampir tertutup salju. Jari tangan kanannya menjentikan satu kelopak bunga teratai yang terlihat tidak seperti mengandung kekuatan besar, namun satu kelopak itu menebas puluhan dahan pohon berhektar-hektar yang menghalangi garis pandangnya.
Tubuhnya berubah menjadi sebuah garis cahaya seolah sinar pedang Qi lalu terbang melalui celah tebasan kelopak teratai tadi.
Indera ilahinya dengan cermat memindahi seluruh Hutan Ilusi. Shen Fei tidak perlu khawatir untuk bergerak bebas di sini, tapi jika orang yang kekuatannya masih rendah akan terjebak ilusi kuat di hutan ini. Semua ilusi itu berasal dari serbuk nektar Bunga Pagoda Emas, mengakibatkan seseorang akan terjebak pada mimpi buruk berakibat membentuk iblis batin atau menyebabkan kematian.
Setelah menelusuri setengah hutan ini, Shen Fei akhirnya sampai pada bagian inti hutan. Bagian ini paling berbahaya dan curam hingga membuat seseorang mati mengigil kedinginan. Semua sudut penuh bebatuan tajam dengan tanaman lumut hijau, mengharuskan setiap orang yang kesini akan ekstra waspada dan hati-hati untuk tiap pergerakan.
Walaupun berbahaya di sini, tapi belum cukup untuk menjadi hambatan Shen Fei. Dengan kekuatannya, pergerakannya cukup santai melompat ke tempat-tempat lain.
Namun, raut bahagia Shen Fei luntur saat pandangannya jatuh pada sosok pemuda berjubah putih yang berdiri menyamping di atas batu besar yang kini tengah memegang Bunga Krisan Bulan Es.
"Apa yang kamu lakukan?!" Seru Shen Fei dengan amarah yang meledak.
Holy shit, dia berkorban belasan bulan mengunjungi semua satelit mencari bunga itu, tapi sekarang tepat di depan matanya, harta asal ini akan dirampok seseorang. Bagaimana dia tidak emosional?
Oke, Shen Fei kali ini tidak cukup rasional. Mungkin karena efek keletihan hingga membuatnya melampiaskan amarahnya sekarang.
"Serahkan!" tuntut Shen Fei sembari menodongkan pedangnya.
Pemuda berjubah putih itu mengernyitkan dahi, agak terganggu dan kesal tergambar di wajahnya yang tampan dan dingin itu. Kemana dua idiot itu, kenapa tidak ada yang berjaga di sekitar?
"Hmm, jadi kamu..." ujar samar Pemuda itu saat ia baru mengalihkan pandangannya ke Shen Fei, matanya berkontraksi samar. Tidak ada kesalahan, pemuda ini adalah salah satu pemimpin dari tiga pemuda yang berada di Menara Gading saat hari pertama Shen Fei berada di plane ini. "Barang ini milik Saya."
"Hmph! Jangan salahkan Saya karena kejam."
"Baik." Pemuda itu acuh tak acuh. Menerima dengan santai saat Shen Fei mulai melancarkan serangan sengit ke arahnya seolah-olah itu adalah lelucon.
Pohon-pohon di sana tumbang dan ditebas menjadi dua, tanah retak lebar menciptakan jurang, dan batu-batu besar diledakan menjadi debu.
Shithole mana ini? Shen Fei sedikit pusing, merasa akan menjadi gila karena frustasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise In the Horizon
Aksi[1-END] Sumber media: Pinterst Di kehidupan pertamanya, dia seorang Ratu Pembunuh sekaligus mafia abad -24 yang dipermukaan tampil elegan nyatanya kejam, brutal, dan berdarah dingin. Di kehidupan keduanya, dia terlahir kembali di dunia asing yang di...