Enjoy the story. You just click vote and don't forget comment. ♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Sudah pukul delapan malam, sang adik, Watanabe Haruto tak kunjung pulang lantaran asik bermain di rumah sohibnya, Park Jeongwoo.
Rumah Jeongwoo menjadi rumah kedua bagi Haruto sekarang, sangking seringnya Haruto bermain bersama di rumah Jeongwoo.
Entah mereka bermain apa Junkyu pun tidak tahu. Yang jelas, sekarang Junkyu lagi kesel banget karena harus menunggu paket Haruto yang katanya akan datang.
Iya, Haruto tadi sore mengirim pesan kepada Junkyu untuk menyuruhnya menerima paketnya yang katanya akan di kirim malam ini.
Sudah lewat 40 menit Junkyu menunggu tapi paket yang di pesan Haruto tak kunjung datang.
Rencananya, Junkyu ingin menonton anime bersama di rumah Yoshi. Tapi terpaksa di batalkan karena Junkyu harus menunggu paket milik sang adik.
Junkyu sedari tadi hanya mengganti-ganti channel televisi di ruang tamu lantaran merasa bosan dengan acara televisinya yang itu-itu aja.
Ting! ting!
Junkyu sedikit terkejut mendengar notif dari handphonenya. Ia pun mengambil handphonenya yang ia letakkan di meja dengan malas.
Bukan karena Junkyu tidak suka ada yang mengirimi chat, hanya saja Junkyu berpikir pasti itu chat dari Jihoon yang mungkin isinya tidak masuk akal.
Jihoon
|Anjir durian di cocol sambel ijo enak banget! |Asli ini resep Jeongwoo memang ajaib |Lo wajib coba
Tuhkan. Junkyu males banget ngeladeni Jihoon. Ia cuman mengirimi emoticon muntah lalu menutup kembali layar ponselnya.
Jeongwoo itu adiknya Jihoon. Haruto kenal Jeongwoo ya karna Junkyu berteman sama Jihoon. Jeongwoo kadang suka mencoba hal-hal baru dalam makanan yang ngebuat Junkyu ingin muntah.
Kini Junkyu beralih membersihkan debu-debu di cangkir pajangan milik mama daripada nggak ngapa-ngapain.
"PUNTEN PAKET"
Untuk kedua kalinya, Junkyu terkejut. Suara si pengirim paket yang baru saja tiba tidak terlalu keras tetapi terdengar nyaring. Mungkin Junkyu saja yang kagetan.
