Chapter 5

30 9 2
                                    

Pada akhirnya Luhan mengizinkan Sehun untuk menjadi model kembali, alasannya karena Luhan menganggap hal itu sebatas memandang teman Sehun yang pernah membantu suaminya itu ketika dulu, bahkan Luhan tidak mempunyai alasan tertentu untuk menolak permintaan Sehun, ia hanya menyetujuinya karena hal itu bagi Luhan seperti hanyalah sebatas 'membalas budi'.

Ini adalah hari kedua Luhan berada di rumah sakit, dan rencananya sore ini ia akan kembali pulang ke rumah karena Luhan merasa bahwa paling nyaman adalah berada di rumah, maka dari itu Luhan memutuskan untuk mulai megemasi beberapa barang yang ada.

Dari kejauhan Minhyun sedang membereskan beberapa banyak barang yang dibantu oleh Sehun, sementara itu Luhan kini tengah memberikan susu formula kepada putranya.

"Sayang, apakah semua hadiah ini akan kita bawa pulang?" Suara sedikit keras dari Sehun terdengar.

"Tentu saja. Itu semua adalah pemberian dari orang lain untuk putra kita"

"Baiklah, aku mengerti" Sehun mengangguk pelan seraya membereskan semua hadiah yang ada.

Jika dilihat, hadiah yang diterima oleh Sehun dan Luhan di momen kelahiran putra pertamanya ini bisa di sebut mengagumkan, karena banyak sekali hadiah sampai-sampai memenuhi kursi Sofa cukup besar ruang santai yang ada di ruangan rawat Luhan.

Setelah selesai membereskan semua barang, Sehun terlihat menghampiri Luhan yang masih berbaring di atas ranjang sambil menepuk lembut tubuh putranya yang sudah mulai memejamkan mata untuk tidur, sementara itu Minhyun membawa sebagian barang-barang menuju keluar ruangan untuk disimpan dalam bagasi mobil yang dibantu oleh beberapa Bodyguard yang lain.

"Apakah semua bayi seperti itu? Mereka tidur, bangun, dan meminum susu, lalu tertidur lagi?"

Mendengar kalimat itu dari Sehun membuat Luhan terlihat menahan tawanya, ia pun hanya tersenyum kecil, sebenarnya kalimat yang dikatakan oleh Sehun itu terdengar sangat lucu bagi Luhan.

"Tentu saja. Semua bayi memang seperti itu sayang"

Setelah putranya tertidur, Luhan pun perlahan bangun dan duduk.

"Begitu rupanya" Ucap Sehun seraya mengangguk pelan.

"Kita belum memberikan nama untuk putra kita, bukankah sebaiknya kau yang harus segera memberikan nama padanya?"

Mendengar kalimat itu, sejenak Sehun terdiam.

"Sebenarnya aku sudah menyiapkan nama untuknya, bahkan sejak putra kita belum lahir. Aku memutuskan untuk memberikan nama 'Ooh Beomgyu'"

"Nama yang bagus, aku berharap ia menjadi anak yang ceria nantinya"

"Tentu saja, dia kan putraku"

"Iya, iya aku tahu dia putramu. Kau selalu menyebutnya berulang kali" Ucap Luhan seraya tersenyum.

Mereka berdua pun memandangi putranya yang masih tertidur lelap, senyuman bahagia terlihat di kedua wajah mereka.

.................

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Luhan ingin membersihkan diri, tetapi ia tidak bisa mandi karena jahitan diperutnya pasca operasi belum benar-benar mengering, Sehun yang tengah duduk di atas kursi seraya membaca buku pun memandang ke arah Luhan, dengan perlahan ia pun menutup buku, melepas kacamatanya dan menghampiri Luhan.

"Apakah kau ingin membersihkan diri?"

Kedatangan Sehun yang tiba-tiba berbicara membuat Luhan sedikit kaget dan menoleh ke arah Sehun.

"Aa-iya"

"Kau tidak boleh mandi, tapi biarkan aku membantumu untuk membersihkan diri"

Sehun mulai menyentuh kedua bahu Luhan, memapah Luhan untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Mr.Ooh {Sequel} [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang