- ;✧ ( STATUS : : ON HOLD . )
❝ 𝗝𝗨𝗦𝗧 𝗦𝗧𝗢𝗣 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪𝗜𝗡𝗚 𝗠𝗘 ! ❞
── despite returning home on a
long-term mission to get a piecefull
life, [name] is instead followed by a
weird strangers who drags her into
the mystery and secret o...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
番目 . WEIRD STRANGERS
[NAME] MELANGKAHKAN KAKINYA,
menuju kantor Komandan Pasukannya, Elang Perak. Sepanjang tungkainya melangkah, banyak pasang mata yang memandangnya.
Bukan hanya karena titel bahwa ia adalah Keluarga Vermillion yang malah nyasar disini, namun karena visualnya yang asing di markas Elang Perak.
Banyak yang berbisik, siapa dia? Orang nyasar kah?
Namun, gadis itu lebih memilih menghiraukannya, lagipun itu merepotkan jika hanya sekedar menjawab argumen ngawur anggota Elang Perak.
Haruskah ia bilang, "Hm, pertama kali liat gw udah dibilang orang nyasar, sopankah begitu?"
[Name] terkekeh, yah, pantas untuk dicoba.
Kapan kapan tapi. Pasalnya kini ia telah berdiri di hadapan kantor Nozel, Komandan Pasukannya.
Tangannya mendorong pintu pelan. lantas manik berbeda warnanya menangkap sosok tiga bersaudara yang kini tengah menatapnya.
"Ha, akhirnya sampai juga?"
Iris [Name] bergulir, menuju ke arah sumber suara, yang diketahui adalah anak ketiga dari Keluarga Silva, Solid.
"Yah, jangan bilang kau tersesat?"
[Name] mendengus, lebih memilih maju daripada membalas ocehan Nebra.
"Hoi hoi, kau mengacuhkan ku?"
"Ngomong ngomong, sepertinya kau agak beda dengan yang keluarga Vermillion yang lain, jangan jangan anak pungut y?"
[Name] mendesah, tidak disini tidak di di sana, mentalnya benar benar diuji. Wanita itu menoleh, iris heterochrom nya menatap langsung ke arah Solid dan Nebra.
"Yang kerjaannya cuma ngeroasting adik sendiri jangan sok keras"
Mendengar balasan dari anak bungsu Vermillion, perempatan imajiner muncul di masing masing dahi mereka.
"P maksud?! Ngajak gelud, hahh?"
[Name] mendengus. Ya Tuhan, belum sehari dia di Elang Perak sudah ada yang bikin dia lebih memilih pergi ke tempat Nacht lagi dan minta balikan.
"Cuih, baperan"
SRET ! [Name] mengayunkan tangannya, di langit terbentuk jam jam imajiner yang menahan tombak air besar juga benda mirip jarum kompas yang tadi melesat ke arahnya.
