Eleven chapter, Xllyn.

33 5 1
                                    

Di pagi hari yang cukup cerah, Xllyn sudah bangun dan kini ia sudah berada disekolah.

Entah mengapa hari ini ia terasa sungguh bersemangat, bahkan ia datang lebih dulu dari Vania yang selalu berangkat pagi.

Bahkan kakaknya masih ingin melanjutkan tidurnya, namun apa yang bisa dilakukan jika Xllyn sudah meminta untuk pergi ke sekolah di pagi buta seperti ini.

Ia sekarang berada di kantin ditemani oleh kakaknya, sebenarnya ia bisa untuk pergi ke kantin sendiri, hanya saja suasana pagi ini benar-benar sepi dan terlihat seperti sekolahan tidak berpenghuni.

"Lo ngapain sih minta berangkat pagi?" Ndraa

"Masih ngantuk tau ga." Ndraa

"Pingin aja sekali-sekali ngerasain jadi Vania yang selalu dateng pagi." Xllyn

"Vania dateng juga gabakal sepagi ini juga kali, subuh ini mah." Ndraa

"Protes mulu lo, diem deh, kalo ga diem mending beliin gue makanan." Siapa sangka ucapan Xllyn barusan benar-benar dilakukan oleh Ndraa, ia segera membeli beberapa makanan ringan untuk Xllyn.

"Baik banget sih kakak gue." Xllyn

"Kesambet ya lo?" Xllyn

"Udah baik gue beliin, masih aja dikata kesambet." Ndraa

"Siapa tau." Xllyn

Sudah beberapa menit Xllyn dan Ndraa berada dikantin seraya memakan camilan yang mereka beli, Xllyn sempat menyuapkan beberapa camilannya kepada Ndraa.

Nyatanya ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka berdua, dan Xllyn menyadari jika ada seseorang yang sedang melihat mereka.

Perempuan itu berdiri tidak jauh dari mereka, tatapannya seakan ingin membunuh Xllyn, hey apa yang salah darinya? Xllyn saja tidak kenal siapa orang tersebut.

Entah bagaimana, Xllyn berpikir jika orang tersebut menyukai kakaknya dan terlihat kesal saat melihat Xllyn dan Ndraa begitu dekat.

Apakah perempuan itu tidak tau jika mereka sepasang adik dan kakak.

Karena Xllyn sudah menyadari itu semua, ia memiliki niat untuk membuat perempuan itu semakin kesal. Yang dilakukan selanjutnya adalah terus bermanja kepada kakaknya, bahkan sekarang Ndraa cukup terkejut dengan sifat Xllyn, tidak bodoh, ia juga pasti tau ada sesuatu dibalik sifat Xllyn kali ini. Ini bukan hal yang biasanya, ini momen yang cukup langka.

"Gila ya lo." Ndraa

"Ga kok, diem deh mending ini makan, aaa." Sudah berulang kali Ndraa menolak dan sekarang ia menyadari mengapa Xllyn melakukan ini semua, dan kini ia membalas semua perlakuan Xllyn.

Tidak lama setelah itu, perempuan yang mereka lihat tadi sudah pergi. Keduanya pun tertawa dan merasa puas dengan apa yang mereka lakukan.

"Geli gue anj_ng." Xllyn

"Lo kira gue ga." Ndraa

"HALO LYN!" Vania

"Tumben lo dateng pagi." Vania

"Anggep aja sebuah keajaiban." Xllyn

"Hai." Alena

"Lo juga tumben udah dateng." Vania

"Ya gapapa." Alena

"Udah ya Lyn, gue ke kelas dulu." Ndraa

"Yaudah sana." Xllyn

"Eh Lyn, lo tau ga sih?" Vania

"Ga, kenapa?" Xllyn

"Ada anak baru di kelas lo." Vania

maybe . 'alenajjexeeyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang