Chapter 1

7.5K 873 432
                                    

Junkyu masuk ke dalam apartemennya. Hari ini dia lelah sehabis kerja kelompok.

"habis darimana?" tanya Haruto dingin.

Junkyu terkejut mendengar suara Haruto.

"Haru? Kamu udah pulang?" tanya Junkyu.

"kenapa? Gak suka aku pulang lebih awal? Atau kamu biar bisa leluasa jalan sama cowo lain?" sinis Haruto.

"cowo lain mana? Aku habis kerja kelompok Haru, kamu tuh yang baru habis jalan sama cewe lain" kesel Junkyu.

"mainan baru" ucap Haruto sambil menghisap rokoknya.

Junkyu terkekeh.

"asik anaknya?" tanya Junkyu sambil memeluk Haruto dari belakang.

"sejauh ini asik" jawab Haruto.

"yang kali ini berapa lama?" tanya Junkyu.

"seminggu palingan, anaknya gampangan" jawab Haruto sambil mengusap tangan Junkyu yang melingkar di perutnya.

Junkyu terkekeh.

"dia bisa muasin kamu gak?" tanya Junkyu.

Haruto terkekeh.

"enggak pernah nyentuh orang lain, selain kamu sayang, aku gak sebrengsek itu" ucap Haruto sambil membalikkan badannya menghadap Junkyu.

Junkyu tersenyum senang.

Junkyu mencium bibir Haruto, dia menyesapnya pelan.

Haruto membalas ciuman Junkyu dengan sama panasnya.

Haruto membawa Junkyu duduk diatas meja makan.

Haruto mencium kasar bibir Junkyu.

Junkyu membuka kancing kemeja Haruto.

Memberikan tanda kepemilikan disana.

"harus ditandain, biar gak ada yang berani nyentuh kamu selain aku" ucap Junkyu.

Haruto terkekeh.

Haruto mencium leher Junkyu dan melakukan hal yang sama.

"kamu juga, harus ditandai biar gak ada seme lain yang berani ajak kamu jalan" ucap Haruto.

"puasan main sama aku atau sama Ben?" tanya Haruto.

Junkyu terkekeh.

"aku gak tau, kan mainnya cuma sama kamu doang" jawab Junkyu.

"tubuhku milikmu" bisik Junkyu ditelinga Haruto.

Haruto menggendong Junkyu dan membawanya ke kamar mereka.

"kenapa makin hari makin sexy aja sih?" tanya Haruto gemas.

"tiap hari main terus, gimana gak makin sexy" jawab Junkyu.

Haruto terkekeh.

"nikah aja yuk" ucap Haruto.

Junkyu terbahak.

"kalau masih suka main diluar, jangan mikirin nikah, biar brengseknya gak double" ucap Junkyu.

Haruto mendengus.

"apa aku hamilin kamu aja biar kamu mau nikah sama aku?" tanya Haruto sambil smirk.

"jangan macam - macam bangsat! Gua gak mau hamil dulu" omel Junkyu.

"kenapa? Kan bagus kalau ada miniatur aku yang manggil kamu bunda" ucap Haruto.

Junkyu menyingkirkan tangan Haruto yang sedang memeluknya.

"aku belum siap" ucap Junkyu ketus.

Haruto memeluk tubuh Junkyu makin erat.

"kalau kamu belum bisa menghentikan kebiasaanmu itu, aku gak mau nikah apalagi hamil anak kamu" ucap Junkyu dingin.

T O X I C (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang