Cut off guys sorry 🙏
.
.
.Junkyu sedang berjalan menuju sekre sambil mengetik pesan untuk Haruto, dan dia tidak sengaja menabrak seseorang.
Bruk
"aduhh" rintih Junkyu.
"eh sorry - sorry, gua jalan gak liat - liat" ucap orang tersebut.
"ah gua juga jalan gak liat - liat, sorry yaa" ucap Junkyu.
Orang tersebut membantu Junkyu untuk bangun.
"makasii--"
Disaat Junkyu mendongak, dia terkejut.
"Yoshi.." ucap Junkyu.
Yoshi tersenyum.
"long time no see Junkyu" ucap Yoshi.
Junkyu tidak tau harus merespon bagaimana.
"makin cantik aja" ucap Yoshi.
"diem lo" ucap Junkyu.
"gimana? Betah pacaran sama Haruto?" tanya Yoshi dengan sinis.
Junkyu mendengus.
"bukan urusan lo" sinis Junkyu.
Yoshi menarik tangan Junkyu mendekat ke arahnya.
Jarak mereka hanya ada sejangkal saja.
"kalau Haruto gak bisa muasin lo, gua siap kok buat muasin lo" goda Yoshi.
"brengsek!" maki Junkyu.
"ternyata benar kata orang, lo makin lama makin cantik, makin sexy" ucap Yoshi.
"lepasin gua Yoshi!" teriak Junkyu.
"mumpung gak ada Haruto, gimana kalau kita berdua seneng - seneng?" tawar Yoshi.
"lo orang paling brengsek Yoshi!" ucap Junkyu emosi.
Srett
Brugh
Junkyu terkejut dengan Yoshi tersungkur dibawah.
Junkyu melihat Haruto dengan tatapan marahnya.
"maksud lo pegang tangan pacar gua apa hah?!" marah Haruto.
Yoshi terkekeh.
"milik lo yaa milik gua juga Ruto" ucap Yoshi.
"bangsat!"
Brugh
Brugh
Brugh
Haruto memukul Yoshi dengan membabi buta.
"Haru stop! Stop Haru! Lo bisa buat anak orang mati" teriak Junkyu yang menarik badan Haruto menjauh.
"diem lo! Gua emang berniat buat dia mati!" teriak Haruto.
Junkyu tetap kekeh menahan Haruto biar tidak memukul Yoshi lagi. Cukup sudah Yoshi babak belur dibuat oleh Haruto.
Haruto menghempaskan tangan Junkyu kasar.
Haruto bangkit.
"gua peringatin lo sekali lagi, jangan pernah nyentuh Junkyu seujung kuku pun! Atau lo bakalan mati ditangan gua!" ucap Haruto.
Haruto menarik tangan Junkyu paksa dan kasar.
Yoshi terkekeh.
.
.
.Junkyu dihempaskan di dinding gudang belakang.
"aww" rintih Junkyu.
"siapa yang ngijinin lo deket - deket sama si bangsat Yoshi hah?!" teriak Haruto.
"gua gak sengaja nabrak dia tadi" ucap Junkyu.
"alah! Lo mulai tergoda sama dia?! Lo bosen sama gua?!" teriak Haruto.
"lo kalau nuduh gua mikir dulu bangsat!" teriak Junkyu.
"terus apa? Lo ngapain tadi deket banget sama dia? Lo mau ngelanggar aturan kita?! Mau jadi jalang lo sekarang?!" marah Haruto.
Plaak
Junkyu menampar wajah Haruto.
"wah mulut lo bangsat Haruto! Lo pikir gua semurahan itu?!"
"terus kalau lo gak mau jadi jalang, kenapa lo mau aja deket - deket kayak tadi sama dia?!" emosi Haruto.
"dia yang narik gua"
"KENAPA LO MAU ANJING!"
"LO PIKIR GUA BISA NGELAWAN?! LO MIKIR KALAU MAU NGOMONG BANGSAT!"
Haruto ingin menampar Junkyu.
"tampar gua! Tampar!" tantang Junkyu.
Haruto mengempalkan tangannya.
Brugh
Brugh
Junkyu terkejut melihat Haruto memukul dinding disebelahnya.
Junkyu bisa melihat air mata jatuh dari mata Haruto.
Junkyu mengusap rahang Haruto.
Haruto memeluk Junkyu erat.
Junkyu mengelus punggung Haruto.
"lo tenang Haru.. Gua gak akan kemana - mana" ucap Junkyu.
"gua takut Kyu.. Gua takut lo pergi ninggalin gua" ucap Haruto lirih.
Junkyu menggeleng.
"gua gak mungkin ninggalin lo, gua gak bisa, gua terlalu cinta sama lo" ucap Junkyu.
Haruto semakin erat memeluk Junkyu.
"gua gak mau lagi dikhianati Kyu.. Gua takut Yoshi ngerebut lo, gua gak mau apa yang udah jadi milik gua, direbut menjadi milik dia" ucap Haruto.
Junkyu mengerti. Sangat mengerti ketakutan Haruto.
"tenang Haru.. Lo gak akan kehilangan gua, lo pegang kata - kata gua" ucap Junkyu.
Haruto mengangguk.
"gua gak bisa hidup tanpa lo Kyu" ucap Haruto.
Junkyu mengangguk.
"gua takut" ucap Haruto.
"tenang Haru.. Gua bukan Karina"
Tbc
Emosi belum? Pasti emosi lah hahaha
Jangan lupa vote dan komen yaa
Bye Bye 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
T O X I C (END)
Fanfiction"you're the one and only mine" WARNING ⚠️⚠️ TOLONG BIJAK MEMILIH BACAAN. TOLONG JANGAN PERNAH SS ISI CERITA, ATAUPUN BAWA INI CERITA KE TIKTOK, TWITTER, ATAU APPS LAINNYA. KALAU KALIAN KETAHUAN MELAKUKANNYA, AKU AKAN UNPUB CERITA INI LAGI. HARD WO...