Haruto menatap Junkyu yang sedang menyuapinya makan.
"Kyu.." panggil Haruto.
"apa?" tanya Junkyu.
"5 tahun cukup gak?" tanya Haruto.
Junkyu bingung.
"cukup buat apa?" tanya Junkyu.
"cukup untuk gua pantas nikahin lo" jawab Haruto.
Junkyu terdiam.
"gua akan berusaha untuk berubah, gua sadar setelah omongan lo kemarin, mungkin kita terlihat egois, lo egois dengan memutuskan segalanya sendiri, sedangkan gua egois ngambil jalan bunuh diri kayak kemarin, gua sadar.. Kita butuh waktu untuk berubah" ucap Haruto.
Junkyu tersenyum.
"gua juga akan berusaha berubah selama itu Haru.. Kita mungkin terlalu lama menyakiti satu sama lain dalam hubungan tersebut, orang lain gak tau kalau kita lelah, kesabaran kita habis, bahkan kepercayaan kita hilang, mungkin ini waktunya kita menjadi lebih dewasa" ucap Junkyu.
"gua inginnya berjalan bersama dengan lo, tapi gua sadar.. Kita terlalu sakit untuk memulai hubungan kembali" ucap Haruto.
Keadaan mereka yang sudah tenang, dan hanya berbicara berdua membuat pembicaraan ini tidak semenyakitkan kemarin - kemarin.
"Kyu.. Kenapa Berlin?" tanya Haruto.
"your favorite city" jawab Junkyu.
Haruto terkejut.
"lo masih inget?" tanya Haruto.
Junkyu tersenyum.
"bisakah kita memulai hubungan itu lagi disana? Dengan kisah yang baru? Dan hubungan yang jauh lebih sehat?" tanya Junkyu.
Haruto tersenyum.
Haruto menggenggam tangan Junkyu.
"how sweet you are heum?" tanya Haruto.
"entahlah Haru, gua cuma kepikiran Berlin" jawab Junkyu.
"kapan berangkat?" tanya Haruto.
"setelah lo pulang dari rumah sakit" jawab Junkyu.
"gua ngerepotin lo banget yaa" ucap Haruto lirih.
Junkyu menggeleng.
"jangan pernah sia - siain hidup lo lagi, lo tau gua gak pernah bisa tanpa lo, tapi gua harus menjauh demi kebaikan kita.. Kita harus sehat dulu untuk bisa memulai hubungan yang sehat juga" ucap Junkyu.
"Kyu.." panggil Haruto.
"apa?"
"peluk boleh?" tanya Haruto.
Junkyu mengangguk.
Junkyu memeluk tubuh Haruto. Junkyu menghirup dalam - dalam wangi Haruto sebanyak yang dia bisa. Dia sadar, dia akan merindukan wangi ini.
"kalau lo nanti gak bisa tidur, ingat merk parfum gua, semprot di bantal tidur lo" ucap Haruto.
"jangan gitu lo, niat gua tadinya udah 100%, dengar lo ngomong gitu jadi 80%" cemberut Junkyu.
Haruto terkekeh.
"gua restui lo kesana, jaga diri lo, anak kita juga" ucap Haruto.
Junkyu semakin memeluk tubuh Haruto.
"baik - baik disini, gua udah ngirim LPJ gua ke email lo, gua demisioner duluan yaa" ucap Junkyu.
"anjing lo, kita tuh harusnya demisioner bersama" ucap Haruto sambil terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
T O X I C (END)
Fanfiction"you're the one and only mine" WARNING ⚠️⚠️ TOLONG BIJAK MEMILIH BACAAN. TOLONG JANGAN PERNAH SS ISI CERITA, ATAUPUN BAWA INI CERITA KE TIKTOK, TWITTER, ATAU APPS LAINNYA. KALAU KALIAN KETAHUAN MELAKUKANNYA, AKU AKAN UNPUB CERITA INI LAGI. HARD WO...