Chapter 19

3.3K 522 186
                                    

Haruto terkejut mendengar pernyataan Junkyu.

"lo ingin pisah dari gua?" tanya Haruto tidak percaya.

"iya, apa yang lo harapin dari hubungan yang toxic ini? Apa lo gak mikir kesehatan mental gua, kesehatan mental lo, terutama kesehatan mental anak kita nanti, gua lebih milih nyelamatin kesehatan mental anak gua, dibanding hubungan kita ini" jawab Junkyu.

"Kyu.. Lo gak boleh pergi dari hidup gua, lo dan anak kita gak boleh pergi dari gua" mohon Haruto.

"maaf Haru.. Gua harus ambil keputusan ini, lo belum bisa move on dari Karina kan? Balik sama dia, biarin gua sama anak kita pergi, gua gak akan larang lo kalau misalnya lo mau ketemu dia, tapi maaf hubungan kita berhenti sampai sini, gua udah capek, gua udah gak bisa lagi nanggung ini semua" ucap Junkyu.

Haruto terdiam.

Hatinya bagai ditusuk ribuan jarum.

Sakit sekali.

Bukan ini yang dia mau saat dia ingin Junkyu hamil.

Bukan perpisahan ini.

Junkyu membuka lemarinya dan mengambil semua pakaiannya dan dimasukkan ke dalam koper.

"Kyu.. Gua mohon Kyu" mohon Haruto.

Junkyu menulikan pendengarannya.

Junkyu sibuk memasukkan semua barangnya ke dalam satu koper besar.

"Kyu.. Gua mohon jangan pergi, gua gak bisa hidup tanpa lo" panik Haruto.

Junkyu menatap Haruto.

"jangan sia - siain hidup lo demi gua, baik gua maupun lo, kita sama - sama egois, sama - sama bangsat, tapi untuk kali ini, biarin gua jadi malaikat untuk anak kita Haru, lo jaga diri lo, kalau lo mau balikan sama Karina, balikan aja, gua pamit"

Junkyu menarik kopernya dan keluar dari apartemen Haruto.

Haruto menahan tangan Junkyu.

Junkyu bisa melihat air mata Haruto.

Junkyu melepaskan genggaman Haruto.

"kita sudah selesai Haru, kisah kita sudah selesai, kamu tau kan, sesayang apa kamu sama aku, kalau kita masih bergelud di lingkaran hubungan toxic seperti ini, sama saja kita mencari sakit mental kita sendiri, kamu tau kan ujung dari hubungan ini hanya satu, perpisahan" ucapan Junkyu bagai tamparan tak kasat mata untuk Haruto.

"tapi aku sudah janji untuk berubah Kyu" ucap Haruto.

"aku juga janji berubah bukan? Tapi apa? Kita perlu menjauh Haruto agar bisa menata ulang semua pikiran dan perasaan ini, kita terlalu posesif, overprotectif bahkan terlalu egois, kita terlalu kasar, ini gak baik Haru, kita sudah akan menjadi orangtua untuk anak kita, jadi tolong hargai keputusanku" ucap Junkyu.

Junkyu berbalik dan melanjutkan dirinya menarik kopernya.

Junkyu menangis dalam diam selama dia berjalan menjauh dari Haruto.

Bohong kalau hatinya tidak sakit.

Hatinya sangat sakit saat dia mengambil keputusan ini.

.
.
.

Junkyu masuk ke dalam rumah dan dia melihat mama dan papanya.

"sayang kamu kenapa? Kenapa bawa koper sebesar itu? Mau kemana?" panik mama Jisoo.

Junkyu menghambur ke dalam pelukan Jisoo.

"Ma.. Hiks.. Aku pisah sama Haruto" ucap Junkyu.

Jisoo terkejut.

T O X I C (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang