Chapter #5

367 43 32
                                    

Menyempurnakan separuh agama menjadi langkah yang harus kita tempuh, aku tahu ini bukan akhir dari segalanya. Namun menjadi awal memulai lembaran kisah baru bersamamu.

~~~

Jae Hyun membuka pintu apartement. Menanggalkan mantel serta melepas sepatu yang ia kenakan. Suasana apartemen seketika begitu sunyi, senyap, seakan tak ada lagi kehidupan.

Alam sudah pulang, kini hanya tinggal ia sendiri di Apartement yang cukup besar. Jae Hyun tidak yakin apa uang tabungannya cukup untuk membayar sewa bulan depan dengan apartemen sebesar ini. Ia juga belum bicara tentang apartemen peninggalan Alam pada Aisyah.

Alam bilang akan kembali lagi, tapi entah kapan.

"Huwa! Maling!"

"Jae Hyun!"

"Oh, astaga! Aku tidak percaya kita bertemu lagi. Hei, aku bukan maling! Kau kaget ya?"

Jae Hyun tertawa melihat Do Young yang sukses membuatnya terkejut di pintu yang masih terbuka, kemudian langsung saling berbalas pelukan seakan sudah tidak bertemu satu abad. Kini mereka duduk di ruang tamu dengan santai melepas rindu. Ia senang Do Young menepati janjinya hari ini datang berkunjung malam-malam.

"Hyung. Kau datang juga rupanya. Kau bawa apa?" Jae Hyun sangat antusias.

"Ini aku bawa pizza," Do Young membuka bungkusan yang ia bawa.

Jae Hyung mengambil satu potongan sambil mencium dan melihat ke arah sisi sisi lain. "Tidak ada daging babinya kan?"

Do Young mengernyit keheranan. "Tidak ada. Ini cuman pizza keju, apa masalahnya dengan daging babi?kau alergi? Bukannya kau suka daging babi, huh?"

"Aku tidak makan daging babi. Itu dilarang."

"Hah? Siapa yang berani melarangmu makan daging babi, daging yang sangat nikmat itu! Berani beraninya. Nanti akan kuhadapi dia," Do Young mendadak jadi belagu.

"Tuhanku."

Seketika Do Young diam tak berkutik.

"Oh..., okay."

Do Young kini beranjak membuka kulkas Jae Hyun berupaya mengalihkan topik. "Jae Hyun, mana bir nya. Kau tidak punya bir?"

"Aku tidak punya bir, hyung. Bagaimana kalau kita pesan untukmu."

"Hei, tidak enak minum sendiri. Pesan untukmu juga."

"Aku tidak minum bir lagi, fyi."

"Dilarang?"

"Ya."

Do Young menghela napas berat sembari menggeleng.

"Astaga. Hidupmu benar-benar berubah, huh. Dan kau senang dengan hidupmu sekarang? Kau menjauh dari kami dan kehilangan sinarmu," mendadak topiknya jadi deep talk. Bagi Do Young sepertinya sangat berat meninggalkan hal yang ia sukai.

"Aku senang, hyung. Hidupku damai sekarang, aku punya tempat dimana aku tidak akan lagi menyesal untuk berharap. Dan kalau dipikir pikir lagi yang aku sukai, belum tentu baik juga untuk kesehatanku. Hehe." Jae Hyun tercengir lebar berusaha memperbaiki suasana dengan cengirannya itu. Ia menuju dapur sembari menyeduh teh hangat.

"Maaf ya, hanya aku yang datang. Yang lain sangat sibuk. Mungkin lain waktu kami datang kalau liburan. Katanya Tae Yong akan menyusul ke sini, aku sudah menitip bir padanya."

"Tidak apa-apa. Aku senang kau datang. Ini jamuanku untukmu."

Jae Hyun menempatkan dua cangkir teh hangat di meja tamu tepat di depan Do Young yang sudah duduk kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh My Aisyah! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang