FATE: Park Jihoon x Choi Yena

PROLOG: Blue Jeans

Dalam kamar temaram, gadis itu memeluk kedua lutut di sudut kamar. Bahunya bergetar, dirinya terisak pelan. Kuasanya bergerak pelan meraih gawai dan earphone yang membisu di atas nakas. Ia menyumbat indranya, menggulirkan lama Spotify lantas menekan salah satu lagu.

Bodoh, dia sedang sakit, tapi dia memilih untuk semakin menyakiti dirinya.

Now playing: Blue Jeans by GANGGA.

Dadanya semakin sesak, dwinetra ia pejamkan, mendengar alunan melodi dengan lirik yang semakin menghancurkan dirinya.

Sometime I wish
That I can still call you mine

Memorinya kembali terlempar menuju kejadian satu tahun silam. Dimana ... ada yang berubah. Sungguh, gadis itu berharap bahwa dia masih bisa memanggil lelakinya miliknya.

But our situations
It stopped our relations
Why did we end it?
Don't want to believe it.

Salahkah ia bila menrutuki waktu dan keadaan yang seolah semakin menghancurkan dirinya? Seakan, buana ini hanya ingin lihat dirinya hancur; tak berbentuk.

Situasi yang terbentuk memanglah kesalahannya jua. Namun, tidak bisakah hal itu ia perbaiki?

Atau, semuanya sudah terlambat?

Tak bisa dipungkiri, hampir setiap hari ia berharap apa yang terjadi pada hubungan mereka hanyalah bunga tidur belaka. Sayangnya, semuanya nyata.

Cukup nyata, tetapi tetap tak bisa dipercaya olehnya walau satu tahun sudah berlalu.

'Cause I'm feeling lately
That I miss you badly

Walau tetap jalin komunikasi jua bersua, tak bisa dipungkiri dalam diam dia merindu. Memang, mereka masih berada di suatu hubungan; hubungan yang rumit.

Namun, tetap dia merindu.

Sangat, rindu.

Now all I've got is
The stain on my blue jeans
The only way I could
Remember that you once were mine

Lagu itu selesai dimainkan, tetapi isakannya tidak jua berhenti. Hingga pada akhirnya, dia terlelap sendiri, tanpa ada yang menemani.

Gadis itu, Yena.

···

FATE: PARK JIHOON X CHOI YENA
Dipublikasikan pada Kamis, 8 Juli 2021 oleh ARUNIKA.