╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗
double take - dhruv
╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Nasi Kepal (n) adalah makanan favoritnya.
BESOKNYA aku kembali membawakan Osamu bekal. Kali ini aku membuatkannya nasi kepal. Dan disinilah kami sekarang, di atap sekolah.
Awalnya aku ingin mengajaknya makan di kelas saja, tapi dia takut jika Atsumu datang. Atsumu itu bisa saja menghabiskan jatah nasi kepalnya. Dan Osamu tidak mau hal itu terjadi.
Pemandangan dari atap sekolah bukanlah hal buruk. Ditemani dengan hembusan angin yang sejuk ditambah dengan langit cerah dan Osamu ada disampingku, semua ini tampak sempurna. Rasanya aku ingin menghentikan waktu sekarang juga, agar waktu tak bergerak dan aku selalu bersama Osamu.
"Apa kamu suka dengan nasi kepalnya?" tanyaku, dan dibalas anggukan kepala.
Aku menghela napas syukur "Syukurlah" gumanku.
Diam-diam aku meliriknya yang tengah mengunyah nasi kepal. Sebuah mahakarya indah sang Pencipta, mataku tak bosan-bosan menatap parasnya. Matanya yang sendu, bibirnya yang bergerak dan jarang tersenyum, garis rahangnya yang tegas, aku menyukainya.
Aku menyukai semua hal yang ada pada Osamu.
Hening, tak ada yang membuka suara. Kebiasaanku adalah tidak pernah berbicara jika sedang makan, dan Osamu tampaknya juga enggan mengeluarkan suaranya.
"Ngomong-ngomong kau ikut eskul apa?" setelah beberapa menit terjadi keheningan, Osamu membuka suaranya.
"Aku ikut eskul Musik. Kamu ikut Voli kan?" aku menjawab pertanyaannya.
Osamu mengangguk. "Berarti bisa main alat musik dong?" pertanyaan yang sungguh retorik.
Aku tersenyum. "Aku tidak bisa main alat musik" jawabku.
"Loh? Terus kenapa ikut eskul Musik?" pertanyaannya membuatku gemas.
Tanpa sadar aku menghela napas lalu memijat pangkal hidungku. Tidak ku sangka Osamu akan sebodoh ini. "Osamu, kenapa kamu masuk eskul Voli?" aku bertanya, mengabaikan pertanyaannya barusan.
Dia berpikir sebentar, lalu menjawab "Karena aku bisa main Voli" jawabnya dengan yakin.
"Nah! Begitu juga aku. Tidak mungkin aku ikut eskul Musik sedangkan keahlianku ada di eskul Memanah!"
Osamu tampak berpikir sebentar, lalu mengangguk "Kau benar. Kenapa aku jadi bodoh begini?"
Jika saja dia Atsumu atau orang lain, aku akan mendorongnya kebawah saat ini juga.
"Oh iya, apa kau tau?" aku menjawabnya dengan gelengan. Akhir-akhir ini Osamu selalu memulai topik pembicaraan, biasanya selalu aku yang mencari.
"Sekolah akan mengadakan acara. Aku dengar dari Kak Kita akan ada kemah dihari sabtu dan minggu..." Osamu menggantungkan kalimatnya.
"...Apa kau ikut?" sambungnya.
Aku mengendikkan bahu "Entahlah, ketua eskul kami belum memberitahukannya. Mungkin nanti" jawabku sambil mendongkak; menatap langit.
"Awannya indah" gumanku, sekilas aku melihat Osamu tengah menganggukkan kepalanya, tanda bahwa dia juga setuju.
"Kau tau, kau itu seperti Matahari. Aku selalu merasa hangat saat ada di dekatmu" Osamu dengan santainya mengatakan itu.
Dia tidak tau kalau wajahku sudah semerah tomat saat dia mengatakan hal itu?! Selain bodoh, Osamu juga terlalu blak-blakkan.
Sial, jantungku berdetak berkali-kali lebih cepat dari biasanya.
"Telingaku yang bermasalah atau memang aku sedang mendengar suara detak jantungmu?" katanya sambil menyeringai.
Osamu sialan, rasanya aku ingin menghilang dari dunia saat ini juga.
Miya Osamu, kau selalu bisa membuat jantungku berdebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAP; 𝐇𝐈𝐑𝐀𝐄𝐓𝐇, miya osamu
Fiksi Penggemar𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄✔ ╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗ 𝐌𝐈𝐘𝐀 𝐎𝐒𝐀𝐌𝐔 x reader ╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝ ✩.・*:。≻───── we meet by spring and separated by spring ─────.•*:。✩ Theme: Spring Season Fanfiction AniManga Project Haikyuu - Haruichi Furudate HIRAETH...