III. Little Nightmare

192 37 5
                                    

Waktu Sudah menunjukkan pukul 1 malam, akan tetapi pasangan patsuri itu baru menaiki ranjangnya setelah kegiatan menonton film yang di pilih oleh Seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu Sudah menunjukkan pukul 1 malam, akan tetapi pasangan patsuri itu baru menaiki ranjangnya setelah kegiatan menonton film yang di pilih oleh Seulgi. Gonjiam Haunted Asylum. Dia bilang sih, film ini di rekomendasikan dari Yerim si adik kecil kesayangannya.

"Pokoknya Eonnie harus ninton pokoknya, Jungkook aja sampe teriak teriak hahahaha"

"Heh! Masa pacar sama adik sendiri di omongin! "

"Beneran nih nggk mau aku peluk?" Tanya Jimin yang sudah membuka lengannya bersiap menarik Seulgi ke dekapan. Tapi Seulgi menolak.

"Nggak mau, gerah aku deket kamu mulu" Ledek Seulgi, sementara Jimin sudah tertawa kesal. Padahal kan Jimin mau bermanja ria bersama istrinya yang di sofa kan kurang, tapi Seulgi menolak.

"Ya sudah, kalo kamu takut jangan bangunin aku, hati hati itu di lemari nanti keluar hantu yang tadi" Jimin menakut-nakuti Seulgi dan langsung saja mematikan lampu. Seulgi yang notabene nya tidak penakut hanya tertawa mendengar ucapan Jimin yang kekanakan. Mana Jimin tidur memunggunginya, yeh Pundung.

Seulgi lantas menggeser sedikit tubuhnya agar bisa menjangkau telinga Jimin dan membisikan sesuatu dengan penuh percaya diri "Aku mah nggak penakut kayak kamu hihihi" Setelah Itu mengecup pipi Jimin.

"Good Night, Sayang"

***

Entah kenapa suasana di sekitar Seulgi jadi Gelap. Dia meraba sekitar dan menebak sepertinya ini gedung yang terbengkalai. Dia menengok kekanan dan ke kiri namun sepi. Tak ada orang.

"J.. Ji.. Jimin?" Panggil Seulgi lirih, tapi tidak ada satupun yang menjawabnya.

Dia berjalan pelan menyusuri lorong gedung yang gelap itu, sambil meraba tembok di sampingnya berdoa untuk dapat menemukan jalan keluar.

"Jimin!"

Kali ini panggilan Seulgi lebih keras namun yang terdengar adalah suara berisik dari ujung lorong tersebut. Karena penasaran, Seulgi pun menghampiri nya. Ternyata sebuah lemari besar tua berdebu berwarna coklat.

Didalamnya ada sesuatu yang ingin memaksa untuk keluar dan mengamuk. Terbukti dari suara pukulan pintu lemari yang semakin berisik. Seulgi yang hendak berbalik dan berlari di kejutkan dengan terbukanya pintu lemari dan menampilkan sosok hantu yang dia lihat di film tadi malam.

Seketika matanya dan hantu itupun saling melihat, Seulgi segera berlari ketika hantu itu mengejarnya.

Seulgi berlari tak memperdulikan gelapnya lorong tersebut dan juga cairan merah yang tiba-tiba keluar dari sela lantai yang dia pijak.

Saat dia melihat ke kebelakang, hantu itu masih mengejarnya dengan lidah yang menjulur.

Bruk!

"Aww"

Seulgi meringis karena tubuhnya terjatuh dan berlumuran cairan merah. Ingin kembali bangkit namun kakinya terkilir. Alhasil dia hanya bisa merangkak perlahan. Tapi kakinya di tarik oleh hantu tersebut.

Hantu itu mengarahkan wajahnya kepada Seulgi, bermata bulat besar dan bersiap membuka mulutnya yang di penuhi lendir kedepan wajah Seulgi. Berbuat melahapnya.

"Aaaaaaa!!"


***

Seulgi terbangun dari tidurnya. Matanya terbuka lebar dengan nafas yang bertalu-talu.

Mimpi buruk.

Ya, Seulgi baru mengalami mimpi buruk. Akibat tadi dia terlalu menghayati film tersebut.

Saat dia hendak menutup matanya, Seulgi tak sengaja melihat kearah lemari coklat di sudut ruangan. Tunggu, itu lemari yang tadi di mimpinya.

Seketika dia menjadi merinding. "Jimin" Panggil Seulgi lirih, namun tak ada respon sama sekali dari suaminya itu.

"Aku peluk ya?" Walaupun tidak di jawab dia tetap memeluk pinggang Jimin dengan sangat erat. Menenggelamkan seluruh wajahnya ke punggung nyaman Jimin.

Sementara sangat pemilik punggung sebenarnya belum tidur sama sekali, mana bisa dia tertidur tanpa pelukan Seulgi dia istrinya itu ada di dekatnya.

Dia tahu, istrinya itu mengalami mimpi buruk tadi. Tapi dia ingin balas dendam karena penolakan Seulgi, makanya dia pura-pura tidur saat Seulgi memanggilnya.

Jimin tertawa gemas tanpa mengeluarkan suara. Mana tadi Seulgi nya yang dengan percaya diri mendeklarasikan dirinya tak penakut? Lalu siapa sekarang yang meringkuk di punggungnya dan memeluknya erat karena takut?

Tidak apa-apa, Setelah ini Jimin 'yang acting tidur' akan berpura-pura untuk berbalik badan dan memeluk Seulgi layaknya guling.


Dasar Kang Seulgi.

Illustration || SEULMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang