01🔞

25.5K 764 100
                                    

Sudah tiga bulan semenjak jaehyun dan taeyong memutuskan untuk menikah, mereka sama sama pernah mengalami kehancuran dalam rumah tangga, itu membuat taeyong lebih menjaga keluarga nya yang sekarang.

Taeyong memiliki satu putri bernama haechan dari suaminya dulu, begitu pula dengan jaehyun yang memiliki dua putra dari mantan istrinya dulu, yaitu mark dan jeno.

“Aku tidak mau tinggal disini mom.” Haechan terus menolak keinginan sang ibu ketika membujuk nya untuk tetap tinggal dirumah daripada asrama kampusnya.

“Kenapa? Chan Disini momy lebih bisa memberi perhatian untuk kamu” Ucap taeyong, masih berusaha meyakinkan anak nya bahwa tetap tinggal dirumah adalah hal terbaik.

“Aku udah dewasa, bolehkan aku nentuin hidupku sendiri sekarang?” Bantah haechan, dirinya tidak mau harus hidup bersama para bajingan yang berkedok sebagai ayah dan saudara tirinya.

“Lalu jika kamu sudah dewasa itu artinya momy bukan orang tuamu lagi?” Tanya taeyong

Haechan terdiam tak menjawab ucapan taeyong, bukan seperti itu maksud haechan, tapi sudahlah lagi pula ia tak akan bisa menceritakan tentang yang terjadi padanya, itu akan menghancurkan perasaan sang ibu.

“Haechan, jarak kampus dan rumah tak terlalu jauh.” Taeyong kembali memberi alasan yang logis kepada sang anak.

“Mom please, aku janji selalu kasih ka—”

“Tidak haechan, tolong pahami momy, diluar sana banyak hal yang tidak baik.” Taeyong keluar dari kamar haechan, tak mau mendengarkan lebih banyak permohonan yang keluar dari bibir haechan.

Haechan menatap nanar kepergian sang ibu, justru di dalam rumah ini lah semua hal tidak baik untuk nya.

“Jangan jadi anak nakal..” Ucap seorang pria yang entah sejak kapan berada di ambang pintu kamar haechan.

Haechan menatap pria itu dengan penuh kebencian ingin sekali rasanya menghabisi nyawa manusia itu sekarang juga.

Sang pria pun melangkah masuk kedalam kamar haechan, tersenyum manis menatap tatapan sinis haechan.

“Tetap jadi adik yang baik ya?” Ucap pria itu lalu menyematkan satu kecupan mesra dibibir haechan.

“Jung jeno! Siala— Hmmppss”

Pria yang di sebut jeno itu menyatukan bibirnya dengan lembut pada bibir haechan, mencecap rasa manis yang keluar dari lipgloss yang di gunakan haechan.

“Strawberry hari ini? Aku pikir aku lebih suka rasa vanila yang kemarin.” Jeno menyudahi ciuman singkat mereka, mengusap sisa saliva dirinya yang tersisa di belah bibir si manis.

“Keluar!” Bentak haechan menatap jeno dengan mata yang sudah berkaca kaca.

“Jangan menangis, mau bermain?” Jeno tersenyum miring, dan membuka resleting celana nya.

“Gila! Keluar sial, Ummppphh—”

Haechan membulatkan matanya begitu kejantanan jeno menyumpal mulutnya, haechan bersumpah akan membunuh kaka tirinya ini suatu hari nanti.

“Lakukan tugas mu cepat, sebelum ada yang melihat, aku tak menutup pintu kamarnya..” Jeno mengusap surai cokelat haechan dengan lembut.

Haechan mencoba melirik pintu kamar dengan sudut matanya, benar pintu kamar nya terbuka! Bagaimana jika ada orang yang melihat mereka dengan posisi ini?!

“Cepat lakukan tugasmu, sebelum ada yang melihat kita dengan posisi ini.” Seolah mengerti dengan pikiran haechan, jeno kembali memasukkan kejantanannya lebih dalam kedalam mulut haechan.

Trust me. || GS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang