11

6.2K 449 69
                                    

“Semua ada batasnya.”

“Aku juga butuh kamu.”

“Bayi ini juga mau perhatian dari ayahnya.”

“Aku bukan lagi, prioritas untuk kamu.”

“Aku kecewa, aku sakit hati, sampe mau mati rasanya.”

“Cukup, tolong pilih.”

Seorang wanita menangis dengan pilu di atas ranjangnya, meringkuk dengan tubuh mungilnya yang semakin hari, semakin mengurus.

Kenapa ia harus menghadapi situasi seperti ini? Mengapa ia harus terjebak dengan semua ini? Ini sungguh melelahkan namun ia tak bisa menyerah begitu saja.

Ada nyawa yang harus ia jaga dalam dirinya, seorang bayi yang di titipkan tuhan dari hasil cintanya dengan sang kekasih.

🔞🔞🔞

Jaemin, dan renjun mencoba mendatangi jeno pria kedua yang terkenal dingin di kampus setelah mark, mereka berdua ingin menanyakan soal haechan yang sudah beberapa bulan tak dapat di hubungi.

Jaemin dan renjun sempat mendengar desas-desus bahwa haechan adalah adik tiri dari jung jeno dan jung mark.

Dengan langkah yang ragu, dua gadis mungil itu berdiri di hadapan jeno yang tengah meneguk jus yang ia pesan di kantin.

“Um... Kak jeno, aku ma—”

“Apa?” Jeno menyela ucapan jaemin, mendelik tak suka pada dua gadis di hadapannya.

Jaemin kembali mengatupkan bibirnya, menyenggol renjun yang hanya diam disampingnya.

“Kita mau tanya, haechan kemana? Kok gak bisa di hubungin? Menurut gosip yang kesebar dia ambil cuti? Kenapa? Apa alasan dia cuti kuliah? Kita boleh gak ketemu haechan? Gpp kalo gak dirumah kalian, kita ketemu di luar aja, bilang sama haechan kita mau ketemu. Ini kita jaemin sama renjun.” Renjun mengatakan kata katanya dengan penuh penekanan, tak mau jeno memotongnya seperti yang di lakukan pada jaemin.

“Apa hubungan nya haechan sama gua?” Tanya jeno, menatap dingin renjun.

Renjun dan jaemin kembali terdiam, sebenarnya mereka juga tidak yakin tentang kabar bahwa haechan adalah adik tiri dari dua jung bersaudara ini, karena haechan pun dulu tak pernah menceritakan apapun pada mereka.

“Gue bukan pengasuh haechan.” Ucap jeno, menatap wajah cangung jaemin dan renjun.

Trak!

Seseorang menaruh sebuah ponsel di meja kantin yang di tempati jeno, mata renjun, jeno dan jaemin tertuju pada ponsel tersebut.

“Dimana haechan?”

Atensi mereka teralihkan begitu sang pemilik ponsel bersuara, mereka menoleh dan menatap hyunjin.

“Dimana haechan?!” Hyunjin mengulangi pertanyaannya.

“Mana gue tahu.” Jawab jeno acuh.

“Ini pasti ada sangkutan nya sama kakak lo!” Ucap hyunjin, menatap tajam jeno.

“Apa urusan nya haechan sama gue dan kakak gue anjing.” Jeno balik menatap hyunjin dengan marah.

“JUNG JAEHYUN! DIA NYARI HAECHAN! LO GAK BACA ARTIKEL YANG UDAH KESEBAR DI INTERNET?! BAPAK LO NYARI HAECHAN! DIA BAHKAN NAWARIN DUIT RATUSAN JUTA BUAT ORANG YANG NEMUIN HAECHAN.” Hyunjin berteriak dengan kencang, emosinya sudah tak bisa terkendali.

“LALU APA HUBUNGANNYA SAMA GUE DAN KAKA GUE?” Jung jeno tentu tak mau kalah, ia balas berteriak kepada hyunjin.

“Kenapa mark tiba-tiba ngambil cuti kuliah? Kenapa dia ngambil cuti bareng sama haechan? Mereka ngilang bareng-bareng, gak mungkin kalo gak ada sangkut pautnya sama kalian berdua.”

Trust me. || GS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang