Bagian Dua Belas: Bertemu Tante Lita

36 5 0
                                    

[Yok sebelum baca vote dulu yok. Gak haram kok ngevote bikin Nanad seneng. Ehe]

❄❄❄

12. Bertemu Tante Lita

Hari ini adalah hari Rabu, hari dimana kelas Alana kebagian olahraga di siang hari. Tapi tenang, Alana tidak mengeluh, karena olahraga nya disatukan dengan kelas nya Zayn sampai kenaikan kelas. Jadi itu membuat Alana tidak mengeluh, malah membuat Alana semangat.

Siang ini Alana sudah memakai baju olahraga kelas nya, baju yang kebesaran itu membuat Alana terlihat sangat cantik.

Biasanya baju kelas itu di pake ketika ada acara khusus seperti; ulang tahun sekolah atau lomba 17 Agustus. Tapi kali ini baju kelas di pake karena baju Alana olahraga hilang.

Jadi tadi malem dia koar-koar di grup untuk semua temen kelas nya pake baju kelas, dan teman kelas nya menyanggupi. Kata nya juga sudah lama tidak memakai baju kelas.

"Dara, Dara, liat gue cantik bet gak?" Alana memutarkan badan nya di depan Dara.

"Mau gimana di liat cantik atau enggak nya, kalau lo muter-muter gini?" decak Dara. Alana terkekeh, lalu dia diam dan menghadap ke arah Dara.

"Cantik banget! Kayak bayi dugong!"

Setelah mengatakan itu, Dara berlari keluar kelas, sebelum Alana mengamuk.

"DARA SIALAN!" murka Alana.

Alana berniat untuk mengejar Dara, namun niat nya terhenti ketika melihat Zayn ada di depan pintu memperhatikan dirinya. Alana yang asal nya bar-bar, dengan cepat merubah sikap nya menjadi tenang. Anak-anak kelas yang melihat itu hanya terkekeh.

"Lan," panggil Zayn.

"What?" jawab Alana seraya menghampiri Zayn.

Setelah di depan Zayn, tiba-tiba lengan Alana ditarik oleh Zayn. Alana ingin protes, namun Zayn menyuruh dirinya diam. Karena Alana anak yang nurut, jadi dia menuruti perkataan Zayn.

Sampai akhirnya mereka sampai di taman belakang, akhirnya Alana bertanya dengan perasaan kesal.

"Kenapa dibawa kesini? Kan kelas kita mau olahraga, Zayn!" kesal Alana.

"Bella mau videocall sama lo. Kalau di kelas gak enak," sahut Zayn seraya memberikan handphone kepada Alana, yang ternyata sudah terhubung dengan Bella.

"KAK ALANA!" pekik Bella senang di sebrang sana. Alana yang melihat itu langsung tersenyum otomatis, melupakan rasa kesal nya.

"Halo sayang... Kangen kan sama Kakak?" sahut Alana seraya terkekeh. Dia geli dengan ucapan nya sendiri.

"Kangen banget," lirih Bella dengan wajah yang ditekuk sedih.

"Eh, jangan sedih dong. Nanti Kakak main lagi deh ke rumah Bella," bujuk Alana ketika melihat wajah sedih Bella.

Ternyata bujukan sederhana Bella membuat wajah anak kecil itu ceria lagi.

"Bener ya? Nggak bohong ya?" tanya Bella memastikan dengan wajah imut nya. Membuat siapa yang melihat itu ingin mencubit pipi nya.

Ketua Eskul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang